Muslimedinews, Kairo ~ Kejaksaan Mesir telah melakukan investigasi terhadap
Mohamed Ramadan, salah seorang penembak jitu (sniper) yang berhasil
diringkus di salah satu apartemen wilayah Rabeah el-Adaweyah. Ia adalah
salah seorang sniper yang disewa oleh Jamaah Ikhwanul Muslimin (IM)
untuk menembak para polisi dari atas atap apartemen. Kejaksaan
memberinya tuduhan telah melakukan pembunuhan terencana untuk tujuan
terorisme. Tersangka menolak semua tuduhan yang dilontarkan oleh
kejaksaan kepadanya. Akan tetapi pihak kejaksaan memiliki banyak bukti
berupa sebuah senapan yang ditemukan di tempatnya, dan 5 senjata lainnya
yang ditemukan di atas atap sebuah Mall di kawasan NasrCity.
Melihat
banyaknya bukti yang menguatkan, akhirnya tersangka pun mengaku bahwa
dirinya telah membunuh polisi dan tentara yang berusaha membubarkan
demontrasi di bilangan Rabeah el-Adaweyah. Dia juga mengaku telah
membunuh beberapa demonstran yang berafiliasi kepada Jamaah Ikhwanul
Muslimin. Dia menegsakan bahwa dirinya bukanlah pimpinan dalam satuan
sniper tersebut. Pimpinannya adalah salah seorang tokoh IM yang memiliki
perusahaan kontraktor di jalan Abbas Aqad. Pimpinan inilah yang
mendapatkan instruksi langsung dari para petinggi IM. Sering diadakan
pertemuan di perusahaannya. Sehari sebelum aksi pembubaran demonstrasi,
ada informasi bahwa otoritas keamanan Mesir akan membubarkan demonstrasi
secara paksa. Akhirnya dibuat rencana untuk melakukan pembunuhan massal
para polisi dan demonstran sekaligus.
Tersangka Mohamed
Ramadan juga mengungkapkan 6 nama lain yang terlibat dalam aksi
pembunuhan tersebut, termasuk pemilik perusahaan yang sudah disebutkan
sebelumnya. Dia juga menunjukkan tempat penyimpanan senjata di atas
gedung Tebah Mall, dan di sana ditemukan sebuah senapan dan 3 senjata
jenis lain.
Di pihak lain, Shabir Ied, salah seorang
pendukung Mohamed Morsi, telah berhasil ditangkap pasca beredar video di
media massa yang memperlihatkan dirinya membawa senapan dan menembak
kantor kepolisian Azbekiah. Di dalam proses investigasi di kantor
kejaksaan, Ied mengaku bahwa dirinya menembakan peluru ke para petugas
keamanan yang bertugas mengamankan kantor polisi, dengan tujuan untuk
membela diri saja. Dia mendapatkan senjata api dari seseorang yang tidak
dikenal saat terjadinya huru-hara dimana otoritas keamanan melepaskan
tembakan gas air mata kepada para demonstran untuk menghalau mereka dari
kantor polisi Azbekiah. Tersangka menyangkal bahwa dirinya merupakan
anggota IM atau partai Huriyah wa ‘Adalah. Dia menegaskan bahwa dirinya
tidak berafiliasi kepada partai politik manapun, dan ikut berdemonstrasi
hanya untuk tujuan membela legitimasi. (elwatan/sm/mosleminfo.com)

No comments
Post a Comment