Muslimedianews, Beirut ~ Hampir 90 pemberontak tewas dekat ibu kota Suriah selama 48 jam
terakhir. Demikian kata pengamat, Senin (2/9) waktu setempat, saat
pertempuran berkecamuk menjelang kemungkinan aksi militer asing terhadap
rezim.
''Setidaknya 29 tewas dalam penyergapan tentara di Adra, timur laut
Damaskus, Senin. Beberapa di antaranya non-Suriah,'' kata Observatorium
Suriah untuk Hak Asasi Manusia.
Kelompok yang bergantung pada jaringan aktivis, dokter dan pengacara
sebagai dasar informasi itu mengatakan pasukan keamanan Suriah juga
termasuk di antara mereka yang tewas dan terluka. Tapi, Observatorium
tidak merinci jumlahnya.
Sementara itu, Kantor Berita SANA mengatakan unit militer telah membunuh sebagian besar anggota kelompok Islam Front Al-Nusra yang memiliki banyak pejuang asing.
Adra, sebuah kota industri 35 kilometer (20 mil) dari Damaskus,
adalah pintu masuk penting ke Ghouta Timur. Itu merupakan daerah
pertanian di mana pemberontak dan pasukan rezim sering bentrok.
Ghouta Timur yang dikuasai pemberontak adalah salah satu daerah
pinggiran Damaskus yang diduga menjadi sasaran serangan senjata kimia
pada 21 Agustus. Serangan menyebabkan kemarahan di seluruh dunia dan
memicu seruan-seruan untuk pembalasan militer pimpinan AS terhadap
rezim.
Observatorium mengatakan 46 pemberontak lain tewas pada Minggu di
sekitar kota Rouhayba. Mereka tewas dalam serangan udara dan pertempuran
ketika pasukan rezim membalas untuk menyerang posisi gerilyawan.
''Sebelas pemberontak lainnya tewas pada Ahad di daerah berbeda di dekat Damaskus,'' tambahnya.
Di tempat lain, setidaknya delapan orang, termasuk lima anak-anak,
tewas ketika pasukan rezim menembaki kota Tal Aran di Provinsi Aleppo
utara.
Sumber: Antara/AFP via Republika
Foto Ilustrasi : rimanews.com

No comments
Post a Comment