BREAKING NEWS
latest

728x90

468x60

Monday, November 04, 2013

Oknum HTI Catut Nama, Buya Yahya : Kami Tidak Ada Hubungannya Dengan Hizbut Tahrir

Muslimedianews.com ~ Bermula dari adanya oknum Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di Cirebon berinisial ARH yang mencaplok (mencatut) nama Buya Yahya untuk memuluskan aksinya menyerukan Khilafah-HT. Maka, suatu ketika dikonfirmasi kepada Buya Yahya terkait kejadian tersebut tanpa sepengetahuan Buya Yahya bahwa namanya telah di catut (dicaplok). Demikian informasi yang diterima oleh MMN.

Pertanyaan itu diajukan dalam rangka mengklarifikasi pencatutan dan kebohongan yang dilakukan oknum HTI tersebut. Sebab salah seorang oknum HTI pernah suatu ketika mengatakan bahwa Buya Yahya mendukung Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

"Ana kasih tahu, Buya Yahya yang sering jadi rujukanmu itu mendukung HTI". kata salah seorang oknum HTI tersebut, sekitar February 2013 lalu.

Dari hasil konfirmasi kepada Buya Yahya yang diajukan melalui sebuah pertanyaan. Buya Yahya menyatakan bahwa tidak ada hubungannya dengan Hizbut Tahrir.

"Masalah HTI, kami tidak ada hubungannya dengan model-model baru. ... kami tidak pernah ada hubungannya dengan pergerakan-pergerakan yang muncul, (karena) sudah tahu dari awal." jawab Buya Yahya yang saat itu di siarkan secara live melalui radio Al Bahjah Cirebon, direkam serta diupload dalam bentuk format video di Youtube sejak Februari 2013.

Buya Yahya sendiri memiliki kaidah atau prinsip-prinsip tertentu untuk mengantisipasi setiap gerakan-gerakan baru yang banyak bermunculan yang disebut oleh Buya Yahya sebagai 5 prinsip (kaidah).

"(yaitu) Muslim, Ahlussunnah wal Jama'ah, Asy'ariyah (bidang aqidah), Sufiyyah, dan bermadzhab", tegas Pengasuh Lembaga Pengembangan Dakwah (LPD) Al Bahjah Cirebon tersebut.

Buya Yahya, yang bernama asli Dr. KH. Yahya Zainul Ma'arif tersebut juga bercerita bahwa pernah suatu ketika berjumpa dengan orang HTI dan menanyakan aqidah mereka, apakah Asy'ariyah atau tidak. Namun, mereka tidak berani menjawab.

Buya Yahya juga menghimbau kepada ummat Islam agar menanyakan kepada setiap kelompok yang datang kepada mereka terkait 5 hal tersebut. Jika tidak menganut 5 hal itu, maka jangan di ikuti. Sebab yang penting adalah 5 hal tersebut.

"Yang penting, apapun gerakannya, pokoknya 5 hal prinsip itu ada, maka saya bersama mereka. Meskipun tidak harus ikut jadi pemimpin mereka maupun pengurusnya", kata Buya Yahya.

Adapun di dalam Hizbut Tahrir (HT) tidak jelas madzhabnya, sehingga tidak masuk dalam kriteria 5 prinsip tersebut. (*)


Penulis : Ibnu Manshur
Dokumentasi video : Youtube

Screenshot oknum Syabab HTI catut nama Buya Yahya





« PREV
NEXT »

7 comments

  1. Wiman Sumaga Rekapermana10 November 2013 at 12:55

    alhamdulillah, jika dicaplok dan dicatut untuk kebaikan. Yang benar terang benarnya, yang salah terang salahnya. Semoga diantara keduanya ada dalam naungan Allah, disatukan oleh Allah. Kerinduan akan silah ukhuwah dalam naungan Islam

    ReplyDelete
  2. Menghalalkan segala cara itu bukan dakwah, bukan sebuah kebaikan.
    Tapi sebuah buruk, buruk dari sisi akhlak (tidak bermoral), buruk dari
    sisi keislaman. It perbuatan melanggar syariat Islam yang suci.

    ReplyDelete
  3. sebarkan oknum hti ini

    ReplyDelete
  4. Nuruddin Araniri2 April 2014 at 18:02

    HTI = apa Syiah ?? berbohong tetap saja berbohong,....menurut anda itu baik belum tentu baik pula menurut orang lain, gak usah ngotot dehhhh HTI berukuwah sesama Islam haaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah,...............yg bener kalian dari aal cari musuh terus didiemin nusuk dari belakang lama2

    ReplyDelete
  5. Katanya NU ormas terbesar di indonesia, benar begitu!
    Coba di surfe berapa persen kerusakan moral di negri ini, lantas siapa yg andil besar di sini? Yang tidak menutup aurot tolong di tanya ormas/madhabnya apa, yg hamil duluan ormasnya apa?

    ReplyDelete
  6. Bapakku orang Nu trus partainya PPP, kalo kakakku org Nu tapi partainya PDI. Kalo aku org NU dan partaiku Hizbut tahrir. Boleh dongg

    ReplyDelete
  7. amar ibnu soleh al'losari3 November 2014 at 06:19

    Pernyataan ente mengingatkan saya dengan tuduhan orang kristen kpd orang muslim yg katanya"lihatlah agama mana yg klo dembahyang sandalnya pd ilang,suka nyolong,dsb...wahai saudaraku jangan jadikan oknum untuk memfonis kesemuanya..karena mereka yg melakukan kerusakan moral itu adalah orang yg miskin agamanya..bahkan solat yg wajibpun mrk sengaja meninggalkanya...

    ReplyDelete