Mencintai Nabi, berarti jg harus mencintai org yg dicintai beliau: keluarganya, sahabat & para ulama yg salih. Terutama ikuti ajaran mereka.
Sayyidina Ali tdk hanya beristri S. Fatimah demi menjaga hati putri tercinta Nabi saw. Dan tentu demi menjaga perasaan Nabi Saw.
Nabi saw tidak pernah meminta umatnya memberi imbalan atas jasanya. Kecuali: " ... kasih sayang dalam kekeluargaan". (Qs. Al-Syura: 23).
Adlh aneh jk ada sekelompok umat Islam yg berusaha membuktikan bahwa paman Nabi,Kedua orang tua Nabi Wafat sblm Islam. Ini melukai hati Nabi
Apkh Nabi tdk terluka? Nabi brduka saat putranya Ibrahim & Qasim wafat, Nabi lara saat disebut 'abtar'; tak berketurunan (Qs. Al-Kautsar)
Tdk cukup berusaha membuktikan sesuatu yg akn melukai Nabi, sekelompok org ini jg melarang umat memuji/menyanjung/mengingat Nabinya. Ajaib.
Semasa hidup, Nabi mngjinkan Kaab b Zuhair melantukan puisi yg menyajung akhlaknya yg terpuji. Bhkn Nabi mnyruh sahabat mndengar dgn seksama
Bangsa lain sudah sampai ke antariksa, membuat nuklir, mengembangkan teknologi, kita mash ribut maulid, tahlil boleh apa tidak. LUAR BIASA.
Sehingga energi tidak bisa kita fokuskan untuk memajukan bangsa ini, menyiapkan generasi penerus. Yang ada rebutan masjid, ribut halal-haram
Bangsa yg dihuni muslim trbesar di dunia ini sdh tdk punya apa2 lagi. Beras impor, garam, bhkn tusuk gigi jg impor. Teknologi terlalu muluk.
Ayo mari bangkit, eratkan persatuan dan kesatuan. Jangan mudah terpecah belah. Kecintaan pd agama dan Negara hrs melebihi partai & kelompok.
Para pemuda/i kita besarkan hatinya. Kita dukung. Yang sdh jadi dokter ayo ambil spesialis, ambil Fisika, Kimia, Pertanian dll.
Setiap orang bs membahagiakan Nabi sesuai dengan profesinya masing-masing. Pelajar, santri, mahasiswa beljr yg baik, pejabat pikirkan rakyat
Kultweet Habib Luthfi bin Yahya (16/5/2014)
Semoga Sempoa Kreatif bisa membahagiakan Nabi juga...
ReplyDeleteAamiin....