BREAKING NEWS
latest

728x90

468x60

Thursday, May 15, 2014

Mengapa Kyai-Kyai NU Menerima Demokrasi ?

Muslimedianews.com ~ Setelah Reformasi bergulir, para kyai NU tidak sekedar ikut-ikutan dalam euvoria runtuhnya orde baru seperti yang dilakukan oleh orang-orang yang anti otoriter. Para kyai sangat berhati-hati dalam memilih sistem yang akan diterapkan dalam negara Indonesia, yang sekiranya tidak menjurus pada disintegrasi bangsa, namun juga sekira tidak menyalahi dalam aturan Islam.

Dalam penutupan Bahtsul Masail FMPP (Forum Musyawarah Pondok Pesantren) tahun 2013 yang lalu di PP Manbaul Maarif Denanyar Jombang, yang dihadiri oleh kyai saya dari Kediri, KH Nurul Huda Jazuli, salah seoarang gus Denanyar bernama Gus Muhaimin berkisah:

“Setelah kejadian 98, para kyai NU berkumpul membahas sistem negara, diantaranya yang hadir adalah KH Imran Hamzah (Rais Syuriah PWNU Jatim 1992-2002) yang memimpin sidang Bahtsul Masail bersama para kyai. Saat itu beliau memutuskan menerima Demokrasi sebagai sistem negara, karena sistem ini memiliki nilai madlarat terkecil jika dibanding dengan sistem yang lain. Misalnya, jika menggunakan sistem Syariat Islam maka akan besar terjadinya separatisme di provinsi yang mayoritas non Muslim, seperti Bali, Manado, Irian Jaya dan sebagainya. Demikian halnya sistem-sistem yang lain” 

Dengan demikian, demokrasi yang disertai penegakan hukum yang menjadi sistem dalam negara kita adalah hasil ijtihad kebangsaan yang dilakukan oleh para kyai-kyai NU. Maka benar kiranya perkataan orang: “Jika ingin belajar hubungan Islam dan Negara, maka belajarlah ke Indonesia”. Sebab, ketika sebagian besar negara yang rakyatnya mayoritas Muslim, saat ini negaranya mengalami perang saudara yang tak berujung, mengkudeta pemerintah, dan penderitaan yang lain.

Jazakumullah ayyuhal ulama....

Oleh : Ustadz Muhammad Ma'ruf Khozin
gambar ilustrasi : Ansor
« PREV
NEXT »

5 comments

  1. pak kyai,mau nanya... bagaimana dg pendapat ini?...Abu ‘Ali berkata, “Sesungguhnya orang yang mencari selain hukum Allah
    karena dia tidak ridha dengan hukum Allah itu maka dia adalah kafir.
    Inilah keadaan kaum Yahudi.” (lihat al-Jami’ li Ahkam al-Qur’an [7/494])

    Pak kyai, mau nanya, bagaiman dg nasib ayat ini...“Barangsiapa yang tidak berhukum dengan apa yang Allah turunkan maka mereka itulah para pelaku kezaliman.” (QS. Al-Ma’idah: 45)

    Pak kyai, mau nanya, bagaiman dg nasib ayat ini klo prinsipnya adalah menganggap demokrasi memiliki nilai madlarat terkecil jika dibanding dengan sistem yang lain(islam)?? “Apakah hukum jahiliyah yang mereka cari? Dan siapakah yang lebih baik
    hukumnya daripada [hukum] Allah bagi orang-orang yang yakin.” (QS.
    Al-Ma’idah: 50)

    Pak Kyai, mau nanya,,,kita ni sbenarnya hidup mau nyari ridho Allah apa ridho manusia (terlebih non islam) yg ada di bali, manado, irian?

    Pak kyai, klo menganggap jika menerapkan syariat islam maka akan terjadi perang saudara sperti ditimur tengah bukannya ini adalah kebencian kaum kufar yg tidak ridho terhdp penerapan syariah islam makanya dibuat konflik...“Tragedi di Mesir, nampak jelas di depan mata.Hal ini menunjukkan sejauh
    mana kebencian dan kedengkian orang-orang sekuler dan boneka-boneka
    Amerika Serikat terhadap kaum Muslimin dan seluruh gerakan Islam.”
    (Syaikh Aiman Az-Zawahiri)

    "Mereka membuat makar, dan Allah pun membuat makar. Sesungguhnya
    Allah adalah sebaik-baik pembuat makar (balasan)." (Ali Imran: 54). "Dan
    sungguh mereka telah membuat makar (yang besar), padahal di sisi Allah
    (balasan) makar mereka itu. Dan sungguh makar mereka itu tidak dapat
    melenyapkan gunung-gunung." (Ibrahim: 46)
    Jadi terjadinya perang saudara bukan karena penerapan syariah islam, namun karena pembenci islam tidak ridho penerapan syariah islam, .....ini sesuai dg firman Allah diatas....

    Al-Quran Surah (QS) Al-Baqarah 2:120 "Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. "

    Ibnu Jarir berkata yang dimaksud dengan ayat ini adalah Wahai Muhammad,
    orang Yahudi dan Nasrani (Kristen) selamanya tidak akan rela padamu.
    Maka, berhentilah mengharap kerelaan dan kesepakatan mereka. Dan
    fokuslah mengharap ridho Allah dalam mendoakan mereka untuk menerima
    kebenaran yang diamanahkan Allah padamu.


    maaf pak kyai banyak nanya......sampun pak kyai, kulo nyuwon ngapuro nek enten keluputane ...

    ReplyDelete
  2. pak kyai,mau nanya... bagaimana dg pendapat ini?...Abu ‘Ali berkata, “Sesungguhnya orang yang mencari selain hukum Allah
    karena dia tidak ridha dengan hukum Allah itu maka dia adalah kafir.
    Inilah keadaan kaum Yahudi.” (lihat al-Jami’ li Ahkam al-Qur’an [7/494])

    Pak
    kyai, mau nanya, bagaiman dg nasib ayat ini...“Barangsiapa yang tidak
    berhukum dengan apa yang Allah turunkan maka mereka itulah para pelaku
    kezaliman.” (QS. Al-Ma’idah: 45)

    Pak
    kyai, mau nanya, bagaiman dg nasib ayat ini klo prinsipnya adalah
    menganggap demokrasi memiliki nilai madlarat terkecil jika dibanding
    dengan sistem yang lain(islam)?? “Apakah hukum jahiliyah yang mereka
    cari? Dan siapakah yang lebih baik
    hukumnya daripada [hukum] Allah bagi orang-orang yang yakin.” (QS.
    Al-Ma’idah: 50)

    Pak
    Kyai, mau nanya,,,kita ni sbenarnya hidup mau nyari ridho Allah apa
    ridho manusia (terlebih non islam) yg ada di bali, manado, irian?

    Pak
    kyai, klo menganggap jika menerapkan syariat islam maka akan terjadi
    perang saudara sperti ditimur tengah bukannya ini adalah kebencian kaum
    kufar yg tidak ridho terhdp penerapan syariah islam makanya dibuat
    konflik...“Tragedi di Mesir, nampak jelas di depan mata.Hal ini
    menunjukkan sejauh mana kebencian dan kedengkian orang-orang sekuler dan
    boneka-boneka Amerika Serikat terhadap kaum Muslimin dan seluruh
    gerakan Islam.”(Syaikh Aiman Az-Zawahiri)

    "Mereka
    membuat makar, dan Allah pun membuat makar. Sesungguhnya Allah adalah
    sebaik-baik pembuat makar (balasan)." (Ali Imran: 54). "Dan sungguh
    mereka telah membuat makar (yang besar), padahal di sisi Allah (balasan)
    makar mereka itu. Dan sungguh makar mereka itu tidak dapat melenyapkan
    gunung-gunung." (Ibrahim: 46)

    Jadi
    terjadinya perang saudara bukan karena penerapan syariah islam, namun
    karena pembenci islam tidak ridho penerapan syariah islam, .....ini
    sesuai dg firman Allah diatas....

    Al-Quran
    Surah (QS) Al-Baqarah 2:120 "Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan
    senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. "

    Ibnu
    Jarir berkata yang dimaksud dengan ayat ini adalah Wahai Muhammad,
    orang Yahudi dan Nasrani (Kristen) selamanya tidak akan rela padamu.
    Maka, berhentilah mengharap kerelaan dan kesepakatan mereka. Dan
    fokuslah mengharap ridho Allah dalam mendoakan mereka untuk menerima
    kebenaran yang diamanahkan Allah padamu.

    maaf pak kyai banyak nanya......sampun pak kyai, kulo nyuwon ngapuro nek enten keluputane ...

    ReplyDelete
  3. orang2 ini nganggap kyai tsb diatas kurang sholeh dan kurang ngilmu sampe nyebutin perkataan sahabat2 segala, mereka ini telah menghabiskan seapruh hidupnya untuk mempelajari islam dan tirakat bagaiman dengan anda yg cuman baca di internet..aduh logika koq ga runut dan terkesan seperti anak kecil

    ReplyDelete
  4. terus mengapa "mujahidin" di Syria justru dibantu Amerika dan Eropa termasuk Inggris?, berarti "mujahidin" mengikuti skenario mereka donk untuk menghancurkan negara2 Islam

    ReplyDelete
  5. Logika....
    Mengapa Ulama2 NU lebih mengkhawatirkan umat non muslim daripada umat muslim sendiri?
    Bukannya menegakkan hukum Allah adalah kewajiban setiap muslim?

    ReplyDelete