Muslimedianews.com, Kudus ~ Aktivitas dan pengkaderan Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama harus mendorong para pelajar siap hidup melebur dan membantu masyarakat.
“Selayak lagu kebangsaan kita, maka IPNU-IPPNU jangan hanya bangun jiwanya saja, tapi juga harus membangun badannya,” papar Dwi Saifullah, Ketua Pimpinan Cabang IPNU Kudus saat sambutan acara Padang Bulan di Gedung NU Ranting Klumpit, Rabu malam (14/5/2014).
Dwi mwngatakan, selain rajin mengisi asupan kerohanian, pelajar NU harus memiliki jiwa sosial yang diejawantahkan dalam ranah kemasyarakatan.
Dwi mendorong para kadernya untuk berperan serta membangun lingkungannya. Menurutnya, pengajian agama memang penting demi membekali jiwa, namun perlu dipahami bahwa Aswaja juga mengajarkan peduli kepada sesama masyarakat.
“Ta’aawanuu ‘alal birri wat taqwaa menjadi dasar kita yang meniscayakan berbuat kebaikan terhadap sesama asal dalam koridor ketakwaan. Termasuk tak kalah penting yakni bekerja sama dan gotong royong di masyarakat. Begitu!,” terang Dwi di depan para peserta.
Hal senada keluar dari Pembina Pimpinan Anak Cabang IPNU Kecamatan Gebog, Imam Fathoni. Dikatakan bahwa kini bangsa kita tengah dijajah moral dan kita harus bangkit berperang melawannya dengan tetap mempertahankan perilaku baik.
“Ibadah kita tak hanya vertikal ilahiyah saja, tapi juga terhadap sesama. Artinya, kita harus menjaga hubungan baik dengan siapa saja, bahkan makhluk apapun. Mari mempertahankan nilai moral kita dengan tetap berakhlaqul karimah,” tutur Imam.
Acara Padang Bulan ini dilaksanakan oleh PAC. IPNU-IPPNU Gebog setiap malam bulan purnama dan bergulir di setiap ranting IPNU-IPPNU sekecamatan. Adapun Padang Bulan di ranting Klumpit ini sekaligus memperingati Isra’ Mi’raj dan Harlah NU.
Selain para sesepuh NU setempat, juga hadir dalam acara ini Kepala Desa Klumpit, Camat Gebog beserta jajarannya, serta Habib Husein bin Yahya Al-Jufri. (Istahiyyah/Abdullah Alawi)
“Selayak lagu kebangsaan kita, maka IPNU-IPPNU jangan hanya bangun jiwanya saja, tapi juga harus membangun badannya,” papar Dwi Saifullah, Ketua Pimpinan Cabang IPNU Kudus saat sambutan acara Padang Bulan di Gedung NU Ranting Klumpit, Rabu malam (14/5/2014).
Dwi mwngatakan, selain rajin mengisi asupan kerohanian, pelajar NU harus memiliki jiwa sosial yang diejawantahkan dalam ranah kemasyarakatan.
Dwi mendorong para kadernya untuk berperan serta membangun lingkungannya. Menurutnya, pengajian agama memang penting demi membekali jiwa, namun perlu dipahami bahwa Aswaja juga mengajarkan peduli kepada sesama masyarakat.
“Ta’aawanuu ‘alal birri wat taqwaa menjadi dasar kita yang meniscayakan berbuat kebaikan terhadap sesama asal dalam koridor ketakwaan. Termasuk tak kalah penting yakni bekerja sama dan gotong royong di masyarakat. Begitu!,” terang Dwi di depan para peserta.
Hal senada keluar dari Pembina Pimpinan Anak Cabang IPNU Kecamatan Gebog, Imam Fathoni. Dikatakan bahwa kini bangsa kita tengah dijajah moral dan kita harus bangkit berperang melawannya dengan tetap mempertahankan perilaku baik.
“Ibadah kita tak hanya vertikal ilahiyah saja, tapi juga terhadap sesama. Artinya, kita harus menjaga hubungan baik dengan siapa saja, bahkan makhluk apapun. Mari mempertahankan nilai moral kita dengan tetap berakhlaqul karimah,” tutur Imam.
Acara Padang Bulan ini dilaksanakan oleh PAC. IPNU-IPPNU Gebog setiap malam bulan purnama dan bergulir di setiap ranting IPNU-IPPNU sekecamatan. Adapun Padang Bulan di ranting Klumpit ini sekaligus memperingati Isra’ Mi’raj dan Harlah NU.
Selain para sesepuh NU setempat, juga hadir dalam acara ini Kepala Desa Klumpit, Camat Gebog beserta jajarannya, serta Habib Husein bin Yahya Al-Jufri. (Istahiyyah/Abdullah Alawi)
sumber : http://nu.or.id/a,public-m,dinam
No comments
Post a Comment