Muslimedianews.com ~ Berikut ini adalah transkip dari komentar Ketua Umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor Nusron Wahid dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC) TVOne pada 14 Oktober 2014 :
kalau memang ada masalah-masalah terhadap individu Ahok, yang perlu dibuktikan ini adalah nalar konstitusinalitasnya, bukan pada nalar suka atau tidak suka,
kita ini orang Indonesia yang beragama Islam, bukan orang Islam yang ada di Indonesia, sekali lagi saya katakan kita ini orang Indonesia yang beragama Islam, bukan orang Islam yang ada di Indonesia. kita lahir, kita sujud, kita shalat di bumi Indonesia, karena itu kita tidak boleh mengotori bumi Indonesia karena kita sujud di bumi Indonesia. karena kita sujud di bumi Indonesia maka harus kita jaga Indonesia ini.
cara menjaganya bagaimana? dengan toleran, ada panduan-panduan yaitu Ud'u Ilaa Sabili Rabbika bil-Hikmah wal Mauidlotil Hasanah, kalau memang ada masalah dengan Ahok, kenapa tidak disampaikan dengan uswatun hasanah, dengan bil-hikmah, saya kira orang seperti Ahok itu orang yang senang berdebat, bukan anti debat, tadi dikatakan mulutnya 'cablak', orang 'cablak' pasti dia suka debat, suka dikritik, iya kan?! karena itu yang kita tekankan adalah apa yang dilanggar dalam undang-undang dasar oleh Ahok. Itu dibuktikan secara konstitusinalitasnya. Perkara dia kemudian ditetapkan oleh konstitusi menjadi Gubernur atau tidak menjadi Gubernur, itu urusan konstitusi, tugas konstitusional, bukan tugas suka atau tidak suka. kalau kita ingin menerima karena alasan agama gak mau dipimpin, karena mayoritas umat Islam gak mau dipimpin orang minoritas dan sebagainya, pada satu sisi kita melihatnya 'ini Indonesia'. Di Indonesia tidak mengenal dominasi mayoritas maupun tirani minoritas.
Di NTT, saya sebutkan hari ini, ketua DPRD-nya muslim, saudara Anwar.., saya kenal baik karena orang golkar tapi tidak dipecat kayak saya. harusnya Romo Beni protes gimana mayoritas umat Katolik dipimpin oleh ketua DPRD-nya muslim, tetapi karena di Indonesia ini berdasarkan konstitusinya adalah Pancasila dan UUD'45, kita melihatnya adalah meritokrasi, siapapun di Indonesia ini sepanjang dia itu mumpuni, dia itu mampu melaksanakan tugas-tugasnya, sepanjang dipilih oleh rakyat dan ada konstitusinalitasnya, ya sudah.. mau apalagi?!
kalau bicara suka/tidak suka, kita gak mungkin suka dengan semua orang, hari ini pun kita gak suka dengan pak Desmot, bisa.., contoh ya. Tetapi kita gak masalah suka atau tidak suka, ini ranah publik, ini hukum publik bukan hukum privat, gak bisa didekati dengan pendekatan-pendekatan privat. Nah lagi pula nanti mungkin bisa ditambah, kalau bagi kami pak Karni Ilyas, ini kita serahkan kepada wilayah konstitusinalitas-nya, Ahok nanti kita nilai ketika dia menjadi Gubernur atau ditetapkan sebagai plt. Gubernur, apakah dia mampu mensejahterakan rakyat atau tidak.
kalau ada maulid Nabi yang dipimpin oleh Habib Muchsin dan teman-teman FPI, dilarang oleh Ahok, kita sama-sama datang, Ahok salah itu.., kalau misal ada peringatan haul Habib luar batang dilarang oleh Ahok, Ahok pun harus kita tegur, tidak boleh itu..., karena itu adalah ritus-ritus amaliyah yang baik, kenapa dilarang?!. dan itu dilindungi oleh undang-undang, tasharraful imam manuutun bil maslahah, keabsahan seorang pemimpin itu diukur dari kemampuan dia menyejahterakan rakyatnya, bukan dilihat dari agama, suka atau etnisnya, bukan disitu. mau dia itu cina, mau itu jawa, mau itu betawi, sepanjang dia itu adil dan dia mampu mensejahterakan rakyatnya bumi Indonesia, ya sudah.. itulah pemimpinnya, kita tidak boleh mempersonifikasi melihat orang itu dari perspektif-perspektif privatnya, dia agamanya apa, sukunya apa, tidak akan selesai, kecuali kalau dia pemimpin rumah tangga, ini pemimpin negara, ada undang-undang negara tentang itu,
saya kira itu pak Karni, terima kasih...
***
Saya melihat ini untuk kesekian kalinya menilai bahwa kekurang-tepatan dalam implementasi berdakwahnya kepada masyarakat Indonesia, tadi disampaikan oleh teman-teman dari FPI mengatakan 'kita ini punya 3 (tiga) hukum, konstitusi (hukum negara), hukum agama dan hukum adat'. Diatas hukum agama dan hukum adat itu ada konstitusi. Ketika kita ini bernegara, maka kita ini acuannya adalah konstitusi, nah karena itu sekali lagi acuannya adalah konstitusi. kita ini orang Indonesia yang beragama Islam, bukan orang Islam yang ada di Indonesia, sekali lagi saya katakan kita ini orang Indonesia yang beragama Islam, bukan orang Islam yang ada di Indonesia. kita lahir, kita sujud, kita shalat di bumi Indonesia, karena itu kita tidak boleh mengotori bumi Indonesia karena kita sujud di bumi Indonesia. karena kita sujud di bumi Indonesia maka harus kita jaga Indonesia ini.
cara menjaganya bagaimana? dengan toleran, ada panduan-panduan yaitu Ud'u Ilaa Sabili Rabbika bil-Hikmah wal Mauidlotil Hasanah, kalau memang ada masalah dengan Ahok, kenapa tidak disampaikan dengan uswatun hasanah, dengan bil-hikmah, saya kira orang seperti Ahok itu orang yang senang berdebat, bukan anti debat, tadi dikatakan mulutnya 'cablak', orang 'cablak' pasti dia suka debat, suka dikritik, iya kan?! karena itu yang kita tekankan adalah apa yang dilanggar dalam undang-undang dasar oleh Ahok. Itu dibuktikan secara konstitusinalitasnya. Perkara dia kemudian ditetapkan oleh konstitusi menjadi Gubernur atau tidak menjadi Gubernur, itu urusan konstitusi, tugas konstitusional, bukan tugas suka atau tidak suka. kalau kita ingin menerima karena alasan agama gak mau dipimpin, karena mayoritas umat Islam gak mau dipimpin orang minoritas dan sebagainya, pada satu sisi kita melihatnya 'ini Indonesia'. Di Indonesia tidak mengenal dominasi mayoritas maupun tirani minoritas.
Di NTT, saya sebutkan hari ini, ketua DPRD-nya muslim, saudara Anwar.., saya kenal baik karena orang golkar tapi tidak dipecat kayak saya. harusnya Romo Beni protes gimana mayoritas umat Katolik dipimpin oleh ketua DPRD-nya muslim, tetapi karena di Indonesia ini berdasarkan konstitusinya adalah Pancasila dan UUD'45, kita melihatnya adalah meritokrasi, siapapun di Indonesia ini sepanjang dia itu mumpuni, dia itu mampu melaksanakan tugas-tugasnya, sepanjang dipilih oleh rakyat dan ada konstitusinalitasnya, ya sudah.. mau apalagi?!
kalau bicara suka/tidak suka, kita gak mungkin suka dengan semua orang, hari ini pun kita gak suka dengan pak Desmot, bisa.., contoh ya. Tetapi kita gak masalah suka atau tidak suka, ini ranah publik, ini hukum publik bukan hukum privat, gak bisa didekati dengan pendekatan-pendekatan privat. Nah lagi pula nanti mungkin bisa ditambah, kalau bagi kami pak Karni Ilyas, ini kita serahkan kepada wilayah konstitusinalitas-nya, Ahok nanti kita nilai ketika dia menjadi Gubernur atau ditetapkan sebagai plt. Gubernur, apakah dia mampu mensejahterakan rakyat atau tidak.
kalau ada maulid Nabi yang dipimpin oleh Habib Muchsin dan teman-teman FPI, dilarang oleh Ahok, kita sama-sama datang, Ahok salah itu.., kalau misal ada peringatan haul Habib luar batang dilarang oleh Ahok, Ahok pun harus kita tegur, tidak boleh itu..., karena itu adalah ritus-ritus amaliyah yang baik, kenapa dilarang?!. dan itu dilindungi oleh undang-undang, tasharraful imam manuutun bil maslahah, keabsahan seorang pemimpin itu diukur dari kemampuan dia menyejahterakan rakyatnya, bukan dilihat dari agama, suka atau etnisnya, bukan disitu. mau dia itu cina, mau itu jawa, mau itu betawi, sepanjang dia itu adil dan dia mampu mensejahterakan rakyatnya bumi Indonesia, ya sudah.. itulah pemimpinnya, kita tidak boleh mempersonifikasi melihat orang itu dari perspektif-perspektif privatnya, dia agamanya apa, sukunya apa, tidak akan selesai, kecuali kalau dia pemimpin rumah tangga, ini pemimpin negara, ada undang-undang negara tentang itu,
saya kira itu pak Karni, terima kasih...
Sumber dari video Youtube http://youtu.be/XmqFCYEpvoQ
red. Ibnu L' Rabassa
http://www.kabarmakkah.com/
ReplyDeletemakin kurang ajar aja ini orang...
ReplyDeletemau menandingi hukum ALLAH
Boleh disebutkan contoh juga bahwa di Timor Leste yg 99% populasinya adalah orang Katolik, sesudah merdeka dipimpin oleh Perdana Menteri pertamanya Marii Bin Amudi Al Katiri adalah org moslem..
ReplyDeleteSalut...
ReplyDeleteDimana kurang ajarnya ya..?
ReplyDeletejangan membuat statement yg aneh2 yang adem ayem aja tho. seperti "sekali lagi saya katakan kita ini orang Indonesia yang beragama Islam, bukan orang Islam yang ada di Indonesia", Kalau diteruskan lagi ya bisa bumi ini milih Allah ya kita harus tunduk aturan Allah begitu
ReplyDeleteSi Hardiansah yg kurang ajar
ReplyDeleteSetuju...Indonesia Milik Allah...maka kita wajib tunduk & patuh menjalankan hukum yang ditetapkan Allah yang tertuang dalam Al Qur'an & Al Hadist...kalau tidak mau ya silahkan sujud di bumi yang lain (kalo ada).
ReplyDeleteDi dalam bernegara harus pakai hukum konstitusi. Dlm kehidupan pribadi pakai hukum agama. Krn Tuhan juga mengajarkan kita utk tunduk kpd pemerintah. Jangan pakai senjata hukum agama utk mengatur negara atau pemimpin negara.
ReplyDeleteLah.. Waktu bayi lo bukan muslim tapi pasti orang Indonesia kan? Nanti setelah akil balig lalu mengucapkan kalimat syahadat baru lo muslim. Jadi orang Indonesia yang beragama Islam.
ReplyDeleteSotoyyyyyyy & ngawurrrrr
ReplyDeletePsti lo bkn muslim , atau muslim ktp ckckck
Betullllll
ReplyDeleteOtak lo dikit,dibaca yg bener mas bro....
ReplyDeletesaya rasa baca keseluruhan baru berpendapat...
ReplyDeleteJanganlah terlalu picik.. apakah orang yg beragama, yg menuhankan selain Allah harus kita enyahkan dari alam semesta raya ini..?? Berpikirlah sedikit luas...
ReplyDeletekerukunan memang perlu. karena rasulullah juga melakukan hal tesebut. untukmu agamamu untuk ku agama ku. tapi dari pernyataan nusron itu kelewatan. hukum konstitusi aja dibuat mengandung agama. didalamnya terbapat ijma2 para ulama terdahulu. kok di bisa bilang hukum konstitusi diatas agama ? seharusnya otak nya di cuci lebih bersih. bukan hanya tidak menyukai suatu kelompok lalu ia mendiskriditkan hukum2 ALLAH .
ReplyDeletesetiap bayi yg lahir adalah islam. Orangtuanya yg mrnjadikan dia yahudi, nasrani atau majusi. jangan belagu lah bilang begitu.
ReplyDeleteMasih ingat pesan nabi khan....berpegang teguhlah kpd Al quran dan hadist engkau akan selamat dunia akhirat. Nah sekarang kita uji aja semua urusan atau masalah kita apakah penyelesaiannya atau pelaksanaannya sdh sesuai dg pesan nabi tsb.
ReplyDeletebayi yang lahir itu belum beragama mas, Orangtuanya yg mrnjadikan dia muslim, yahudi, nasrani atau majusi. kalau anda bilang bayi baru lahir beragama islam tahu nggak rukun islam yang pertama apa ? emang bayi baru lahir bisa ngomong gt ?
ReplyDeleteKayaknya Anda yang harus cuci otak deh. Negara Inonesia itu bukan negara Islam, tapi terdiri dari berbagai agama. Jadi, kita nggak bisa memaksakan hukum agama Islam berada do paling atas, karena yang bukan Islam pasti nggak mau terima. Makanya dibilang bahwa hukum konstitusi di atas hukum agama. Paham?
ReplyDeletekalau begitu harusnya gak ada istilah 10 orang pertama yang masuk Islam. itu 10 orang ngapain pakai kalimat syahadat? toh dari bayi sudah Islam.
ReplyDeleteBagaimana kalau kita uji nya.. nanti setelah ente (kita) wafat. Apakah kita masuk surga atau neraka.
ReplyDeleteone words for Nusron Wahid" you are the best ever" we love you.
ReplyDeleteMenurut sy tdk usah tunggu mati tp mari kita liat dan evaluasi apakah yg kita katakan &/ lakukan sdh sesuai dg al quran dsn hadist nabi. Renungan ini utk kita semua (yg pro dan yg kontra). Sedih rasanya kalo sesama muslim saling menghujat, saling menyakiti, merasa paling benar dll. Contohlah ahlak rosul..
ReplyDeleteTuhan pasti melindungi n menyertaimu pak...klo semua umat di Indonesia spt dirimu Indonesia pasti maju dan jaya...good luck
ReplyDeletePernyataan atas pembelaan Nusron kepada Ahok adalah merupakan wujud prinsip yg diajarkan gurunya. Namun sangat berlebihan krn tdk melihat realitas yg ada dan merasa diri lbh hebat (pencitraan).
ReplyDeletegitu saja kok repot.. pertanyaannya sekarang, sampean-sampean ini bisa berbuat apa? sederhanakan saja, cari orang muslim yang secara agama jauh lebih baik dari pemimpin-pemimpin muslim di Indonesia saat ini, selain itu yang secara pemahaman konstitusi lebih baik dari Ahok. apa sampean bisa nemu? kalo bisa nemu ajukan jadi pengganti Ahok. bereskan?
ReplyDeleteterus gimana kalo gak bisa nemu? mending persiapkan anak-anak kecil sampean biar jadi muslim yang tangguh, biar 20-30 tahun nanti bisa jaga Indonesia ini. pertanyannya juga sama, sampean bisa apa enggak?
sederhana saja kan? gitu saja kok repot..
Dasar luh begog !!!!!! Saja
ReplyDeleteAstaghfirulloh... demi tepuk tangan manusia, berani menafikan Penciptanya. Tubuh & nafasmu dari siapa tho?
ReplyDeleteEnte klo masuk surga ane gugat ente di MK mas bro.. Ane bawa Baginda Rasulullah jadi Saksi Ahli...Asal jeplak aje lu ngomong hukum konstitusi diatas hukum agama..kagak mikir apa lu hukum konstitusi itu hasil implementasi produk pola pikir manusia.. sedangkan hukum agama itu produk dari mana ????,,,,,,,
ReplyDelete1. Saya tidak bilang bayi itu kafir
ReplyDelete2. Walaupun fitrah, bukan berarti punya agama. Kalau punya ya mereka wajib shalat berarti.
3. Saya tahu bayi disumpah dsb. Tapi kan dibuat lupa. Lalu tauhid kan tidak cuma Laa illaha ilallah tetapi selanjutnya mengucapkan wa asyhadu anna muhammadar rasulullah.
4. Kalau tidak perlu tauhid lantas apa gunanya tauhid? Lalu kenapa pengikut muhammad harus mengucapkan tauhid juga? Kenapa ada istilah 10 orang pertama yg masuk Islam?
Sudahlah, saya kira teman-teman yang menyalahkan mas Nusron tidak usah munafik. Kalau kalian lebih mengagungkan konstitusi agama Islam, mending kalian tuntut koruptor yang dihukum cuma 4 tahun untuk dipotong tangannya karena sama saja dengan pencuri. Saya tantang kalian demo tentang itu kalau berani, jangan cuma koar-koar disini doang. Saya yakin Allah subhanahu wa ta'ala lebih mengetahui siapa yang adil dan berniat baik.
ReplyDeletekalo nt ninggal tak bcain surat konstitusi bukan surat yasin karna menurut nt kan hukum agama dibawah hukum konstitusi
ReplyDelete.......Indonesia bukan negara Islam tapi juga bukan negara Setan yang akan membiarkan segala kemaksiatan merajalela. Sedang sila pertama pancasila adalah ketuhanan yang maha esa, bukan kesetanan yang maha gila yang memestikan penerapan hukum tuhan di bumi Indonesia ini.
Itu muslim indonesia "1000 buat mas nusron
ReplyDeletewaktu muda disuruh sekolah nggak mau, disuruh ngaji nggak mau... giliran udah gede ngerusuh... nak..nak.. tobat lah....
ReplyDeletehidupmu sia2 nak...
ReplyDeletetubuh dan nafasnya dari Allah... dia bisa berpikir karena punya otak karena pemberian Allah... dia bisa membedakan mana baik mana buruk karena punya hati pemberian dari Allah... kamu?
ReplyDeletedan kamu pun merasa paling benar nak... contohlah akhlak Baginda Rasulullah
ReplyDeletekamu siapa?
ReplyDeletekalo nt ninggal tak bcain surat konstitusi bukan surat yasin karna menurut nt kan hukum agama dibawah hukum konstitusi
ReplyDelete.......Indonesia bukan negara Islam tapi juga bukan negara Setan yang akan membiarkan segala kemaksiatan merajalela. Sedang sila pertama pancasila adalah ketuhanan yang maha esa, bukan kesetanan yang maha gila yang memestikan penerapan hukum tuhan di bumi Indonesia ini.
betul tu, urusan negara ya konstitusi, bukan agama
ReplyDeleteAmar makruf nahi mungkar. Jgn krn takut malu gengsi dkk dihadapan manusia jd khilaf melawan Alloh. Udah bnyak contoh pikiran manusia yg berseberangan perintah Alloh menyebabkan kehancuran, perbuatan keji. Pak nusron bisa khilaf jg seperti kita. Perbanyak istighfar.
ReplyDeleteKalo menurut keyakinanmu benar. Contoh hsl pikir manusia yg menafikan perintah Penciptanya utk menjauhi zina berakibat perbuatan keji mulai dr perselingkuhan aborsi pembunuhan hiv aids dkk. Pengetahuan seluruh manusia hanya setetes air dr samudra, sangat kecil kt dihadapanNya.
ReplyDeleteLebih baik saling mengingatkan & selalu istighfar. Semoga Alloh selalu memberikan hidayahNya kpd kt semua.
ReplyDeleteMari kt selalu ingat jgn terlalu bangga dg ilmu kt krn sangat kecil dihadapan Alloh. Ingat ilmuwan hebat stephen hawkin smp jd atheis. Astaghfirulloh.
ReplyDeleteApa jadinya neh
ReplyDelete.hukum konstitusi diatas hukum agama.... banyaknya org ahli ibadah tp gk ngerti dengan hukum agama....
Insyaallah NW diberikan petunjuk....
Tidak ada seorangpun yang lahir tanpa seijin Tuhan dan Tuhanlah pencipta manusia, untuk itu marilah kita saling menghormati setiap manusia dengan keputusannya sendiri sendiri, karena Tuhan sendiri tidak pernah memaksakan kehendaknya jadi pada diri manusia, dia memberikan kehendak bebas kepada kita, makanya ada bermacam macam agama itu hasil keputusan manusia dengan pilihannya sendiri. Kenapa kita hanya sebagai manusia ciptaan NYA mau memaksakan kehendak kita yang kita anggap benar buat orang lain, kalau itu yang terjadi berarti engkau merasa dirimu lebih dari Tuhan. Dan juga didalam bernegara ada aturan2 yang sudah ditetapkan dan marilah kita tidak memaksakan kehendak kita melewati aturan tersebut. Kalau kita rasa ada aturan yang perlu diperbaiki berbicaralah kepada wakil rakyat...!!!
ReplyDeleteKuncinya adalah apakah kita yakin itu perintah Alloh atau tdk .. spt mimpi Nabi Ibrahim AS utk menyembelih Nabi Ismail AS. Yg tdk yakin itu perintah Alloh pasti menolak dg akal pikirannya.
ReplyDeleteKeyakinan hukum agama adalah perintah Alloh sangat luas & prinsip. Implementasi kt al masalah tata negara, kemasyarakatan dkk tergantung keyakinan kt. Mari kt selalu berusaha menjaga kesatuan persatuan bangsa. Keyakinan tdk bs dipaksakan. Saling intropeksi diri. Ajaran agama apapun, budaya akal manusia manapun yg luhur, anti kekerasan, anti maksiat, anti korupsi dkk. Lakum dinukum waliyadin.
ReplyDeleteJika bernegara harus menggunakan konstitusi... yooo silahkan dalam berpolitik jangan bawa2 agama jangan ada partai berbau agama atau ormas yg berbau agama ya jangan ikutan berpolitik... piye mas
ReplyDeleteTuch peci di copot aja berbau agama... atau ganti nama aja jadi GP konstitusi mas... kan lagi bernegara bukan lagi beragama
ReplyDeletega usah disholatin suruh upacara bendera aja.... habluminalloh no 2 mungkn bagi si kafir dibanding habluminanas..... ente nusron lahir diadzanin dulu ga
ReplyDeleteYa ini saya kan mengingatkan. Mana ada yang bilang begini selain saya?
ReplyDeleteSaya yakin yang gak suka Nusron pasti gak ada yang minta anggota DPR yang selingkuh di rajam. Hukum agama di atas konstitusi? Omonganmu cuma Stand Up Comedy! Di atas panggung doang, begitu pulang lupa.
ReplyDeleteNah lu setannya kan haha
ReplyDeleteJOIN DI GUDANGPOKER
ReplyDeletelink alternatif g88.in/3
www.gudangpoker.com deposit cuman 10rb
AYO TUNGGU APA LAGI RASAKAN SENSASI BEDA DARI POKER POKER LAIN YANG ADA
Bukan cuman poker saja anda juga bisa bermain tebak warna kartu. Penasaran? klik aja link ny di jamin tidak megecewakan
Para pemainnya adalah 100% REAL HUMAN tanpa menggunakan system BOT.
Dengan system transaksi deposit dan withdraw yang aman, mudah, cepat dan terpercaya.
Layanan Customer Service yang bertugas 24 jam setiap hari
berkatalah yang baik atau diam.... bukanlah orang islam bila membuat takut saudaranya dengan lisannya.... karena orang islam adalah orang yang dapat menenangkan hati saudaranya dengan lisannya..... STOP ACARA ILC karena sebagian besar adalah omong kosong dan AJANG ADU DOMBA serta AJANG JAGO JAGOAN BERBICARA..... pernah dalam satu kasus KARNI ILYAS berkata "HUKUM MATI DALAM ALQURAN ADALAH HUKUMAN BAGI ORANG2 TERDAHULU, KENAPA ZAMAN MODERN MASIH TERPAKAI" (dengan kata lain hukum AL QURAN sudah kadaluarsa) itu yang membuat SAYA TIDAK SIMPATIK DENGAN ACARA ILC...... UDAH JANGAN PADA RIBUT, MENDING NUNTUT ILC DI STOP......
ReplyDeleteyang setuju "tuhan membusuk", yang setuju hukum konstitusi lebih tinggi daripada hukum agama islam, yang setuju ahok... silakan dukung terus!!
ReplyDeleteMaka saya akan tetap menentangnya.
Bung dika, didengerin baik2 kalo itu komentar cerdas... buat anda yg kurang cerdas ya wajar kalau tidak paham maksud omongannya...
ReplyDeletebegini saya jelaskan, yg dimaksud adalah dalam tatanan bernegara hukum konstitusional memang diatas hukum agama (itu pendapat Objektif, bukan pendapat pribadi sdr. Nusron) kenapa bisa begitu? karena INDONESIA ADALAH NEGARA DENGAN UMAT ISLAM TERBANYAK DIDUNIA BUKAN BERARTI INDONESIA MERUPAKAN NEGARA ISLAM... paham?
Masih hobi nonton film porno kok sok agamis
ReplyDeletesetuju bung mika... pada salah tafsir dengan kata2 yg dimaksud bung Nusron Wahid.
ReplyDeleteJadilah orang islam yg cerdas, tidak beringas.
tidak mudah bagi Bung Karno dan para pendiri Bangsa untuk menyatukan dan membentuk NKRI mengingat: Negeri kepulauan yg Multi Suku,Bahasa,Budaya dan Agama.....PANCASILA bs menyatukan semuanya,sebaiknya masing2x merenungkan lg..generasi penerus hrs kompak dan kuat...kehidupan beragama saling kt hormati ada dlm Hati SANUBARI setiap Insan/Rakyat Indonesia.....SATU NUSA-SATU BANGSA-SATU BAHASA...INDONESIA..............MERDEKA..!!!!!
ReplyDeleteBego ko ngoment ya.
ReplyDeleteBodoh.... hukum agama islam di Arab baru bisa
ReplyDeleteBeginilah kalau belajar agamanya sama orang2 liberal pemikirannya yah liberal juga Nusron = Gusdur sama2 liberal
ReplyDeleteKalau ada muslim yang menyimpang,..non muslim pada rame mendukung,padahal bukan urusan mereka...he..he..he
ReplyDeleteKONTEKSNYA PA NUSRON BICARA INI TENTU DALAM HAL BERNEGARA OM JANGAN DIPELINTIR JADI ISSUE AGAMA ! JADI GA ADA YANG SALAH, COBALAH BERPIKIR JERNIH DAN CERDAS
ReplyDeleteApa yg di sampaikan Bung Nusron itu baik buat kami yg waras....tapi buat yg otaknya sdh ngak waras...apapun yg disampaikan,ya tetap salah...dan dg yg begini...pemerintah harus tegas! jangan lagi ragu2 ditindak tegas secara hukum,wong jelas2 menentang konstitusi negara kok,kalau di biarkan hidup,maka nanti di seluruh indonesia akan tumbuh ratusan bahkan ribuan ormas serupa,pokoknya ngak suk sama agamanya turunin,ngak suka sama sukunya lengserkan! Mau jadi apa NKRI ini?
ReplyDeleteEnte kayak ngak tau aje...di negri ini org model2 kayak si Dika itu banyak banget...udh ngak bisa bedain mana konstitusi dlm bernegara dan mana hukum private....hukum agama tuh hukum private,loe kalau merasa punya hukum private loe buktikan dg kehidupan sehari2! smp tanpa loe bicara pun org tau kalau lu org taat hukum agama...nah kearifan manusia itulah yg digunakan untuk membuat suatu UU nah karna negara itu di huni oelh berbagai macam keyakinan,maka loe ngak bisa menerapkan apa yg loe yakini sendiri,karna negara ini bukan cuma punya loe,maka dirumuskan bersama,yg pd akhirnya melahirkan UU ( Konstitusi) yg disepakati bersama...jadi kalau loe cuma mau hidup dg cuma berpijak pada keyakinan loe...loe musti pindah ke Afganistan atau negara yg menerpkn sistem hukum Agama sbg landasan bernegaranya...nah masalahnya skrg org Afganistan sndiri pada jadi imigran ke Ausie,dan tdk sdkt yg mampir terpaksa di negri ini,karna menurut mereka yg mengalami,ngak enak hidup dibawah hukum agama...susah dan dan tdk sejahtra...perang melulu katanya...!
ReplyDeletekalian sama sama muslim tapi kalian saling menghina, menghujat hanya karena satu ucapan manusia biasa, kalian g sadar kalian di tertawakan oleh para non muslim , yg mengucapkan seorang muslim yang ribut para muslim sendiri lalu di kompor-kompori oleh orang non muslim, sadar saudara2ku, kalo kalian ingin berdebat yah g giini caranya, saling menghujat lalu sepertinya kalian dah di adu domba deh.
ReplyDeleteAnda salah jika menganggap agama itu produk budaya. untuk omongan anda yang tidak layak itu sebaiknya harus diperiksakan ke psikiater.
ReplyDeleteBang.....catat ya....munculnya Hukum Konstitusi itu asalnya ya pasti dari hukum agama yg ada di Indonesia....itu sudah dari intisari hukum agama...nah karena kita sebuah negara bukan kerajaan maka yg tertinggi skrg di sini adalah hukum konstitusi....hukum agama pun yg membuat manusia kok...tidak jatuh dr langit begitu saja.....
ReplyDeleteBelajar agama dulu gih mas....
ReplyDeleteKita hidup dmana?? Ya wajar kalo ngmg hukum konstitusi lebih tinggi
kalo situ hidup di arab baru hukuk agama lebih tinggi.... jadi orang jangan terlalu fanatik...jatuh nya nanti sakit hati
orang berzina di indonesia dihukumkah? kalau di hukum agama, ada hukuman yang dijatuhkan saat belum mati. itu saja, semoga bisa jadi pertimbangan lagi.
ReplyDeletewakakakakaka... ngakak asli baca komen2 nya...
ReplyDeleteada yg fanatik
ada yg sok pinter
ada yg sok agamis (padahal sholat 5 waktu bocor2)
ada yg bodoh/bego/ababil