Muslimedianews.com `~ Assalamualaikum tweeps! #NgajiHikam mau menyapa Anda. Masih semangat nyimak kan. Topik malam ini adlh bab-18. Selamat menikmati...!!!
1) إحالتك اللأعمال على وجود الفراغ من رعونات النفس inilah tema kalam hikmah malam ini tweeps
2) Artinya, “Menunda amal perbuatan untuk menunggu kesempatan yang lebih baik, merupakan tanda kerasnya hati” #NgajiHikam
3) Kalam hikmah ini sebenarnya tak asing di telinga kita. Hanya saja saat keadaan itu betul2 ada, banyak yg tak menyadarinya. #NgajiHikam
4) Hal pertama yg harus dipahami adlh maksud kata “amal perbuatan” tadi, yang secara harfiah meliputi semua ragam amal manusia. #NgajiHikam
5) Disini Ibnu Athaillah tidak men-generalisir semua ragam aktifitas. Beliau hanya mengkhususkan pd aktivitas2 keagamaan saja. #NgajiHikam
6) Maka dlm hal ini butuh study & penjelasan sedetail mungkin guna memahami serta sarana pengingat pd segenap public nantinya. #NgajiHikam
7) Agar lebih mempermudah pembahasan, al-Buthi memulai dg membuat semacam sampel. Diperhatikan benar2 ya tweeps. #NgajiHikam
8) Contoh 1: ada seorang yg sedang getol menekuni bisnis dg cara dagang. Ia selalu sibuk mengurusi bisnisnya sepanjang waktu>> #NgajiHikam
9) >>hingga ia kurang memperhatikan kegiatan2 keagamaannya. Sering lalai dari perintah2 yg telah ditetapkan Allah sebelumnya. #NgajiHikam
10) Kemudian seorang temannya mengingatkan. Tp ia malah menghindar, seraya menyampaikan berbagai alasan yg bahkan tak masuk akal #NgajiHikam
11) Dia mungkin bilang begini: yg Anda tanyakan tadi sudah ada dlm plenning saya & masuk dlm catatan agenda saya>> #NgajiHikam
12) >>Namun bukan sekarang waktunya, tp nanti jika saya telah sukses jadi pebisnis. Sekarang saya harus fokus pd bisnis dulu.>> #NgajiHikam
13) >>Bila saya lewatkan kesempatan bisnis ini, saya takut tak ada lowongan bisnis lagi dikemudian hari. #NgajiHikam
14) Contoh 2: seorang yg dilimpahkan harta yg banyak oleh Allah. Ia menjalani roda kehidupannya dg penuh kemakmuran. #NgajiHikam
15) Lantas seorang temannya menegor; andainya ia menyisakan sedikit harta buat orang2 yg membutuhkan. Mungkinkah itu dilakukan? #NgajiHikam
16) Dia mungkin jawab gini: yg Anda katakan tadi tidak benar. Saya tak pernah lupa kewajiban2 saya terhadap kaum fakir.>> #NgajiHikam
17)>>Saya berjanji bila bisnis yg saya tekuni sukses & terus berkembang, saya akan menyalurkan 20% keuntungan utk faqir-miskin>> #NgajiHikam
18) >>Tapi jangan sekarang ya. Tunggu dulu sampai nanti bisnis saya sukses besar, baru saya akan merealisasikan rencana itu. #NgajiHikam
19) Dari sampel dua orang tadi, bagaimana seharusnya kita bersikap? Bagaimana pula menghadapi orang semacam ini? Monggo dilanjut #NgajiHikam
20) Oke, kita segarkan lg hikmah tadi, “Menunda2 amal utk menunggu kesempatan yg lebih baik, merupakan tanda kerasnya hati”. #NgajiHikam
21) Mengahadapi orang macam ini, kata al-Buthi, harus dg otak dingin. Kecuali jk cara halus tak mempan, mk harus dg sikap tegas. #NgajiHikam
22) Tadi itu sampel. Sekarang mari kita dalami kalam hikmah ini dg beberapa perenungan yg timbul dr hati lalu masuk ke hati pula #NgajiHikam
23) Coba Anda tanyakan, apa yg membuatnya lalai dr perintah2 Allah? Tanyakan pula, lalu apa tujuan Allah melahirkannya ke dunia? #NgajiHikam
24) Awal mula mungkin ia bingung, atau memang tak punya jawaban! Oke, mari kita ajukan firman Allah berikut sebagai jawaban,>> #NgajiHikam
25) >>Dlm QS 51:56-57, QS 8:24 & QS 66:6, yg intinya; Allah mencipta seluruh makhluk hanya agar menyembah & meng-esakan-Nya. #NgajiHikam
26) Perintah wahyu ini harga mati & tak bisa ditawar2. Maka ia semestinya tahu, bahwa disamping harus menjalani hidup dg benar>> #NgajiHikam
27)>>masih ada tuntutan2 Allah yg tak boleh diremehkan: yaitu beribadah, melaksanakan segala peritah & menjauhi larangan2-Nya. #NgajiHikam
28) Kenapa harus begitu? Sebab Allah telah menjamin rejeki seluruh makhluk-Nya seluas & selebar2nya. Di ingat ya tweeps. #NgajiHikam
29) Lho, apa hubungannya tuntutan kewajiban2 Allah dg rejeki yg diperoleh setiap hari? Jawabannya, tentu saja ada. Monggo lanjut #NgajiHikam
30) Misalkan Anda duta besar raja, lalu diutus utk mengendalikan sebuah wilayah. Tentu saja biaya hidupnya sudah ditanggung raja #NgajiHikam
31) Kebutuhan2 primer berupa sandang & pangan beserta hal2 lain yg bs menunjang kinerjanya, tlh disediakan sepenuhnya oleh raja #NgajiHikam
32) Tak lain agar ia selalu fokus pd aktifitas2 penting yg dibebankan raja kepadanya. Agar ia tak tolah-toleh mikir income hidup #NgajiHikam
33) Begitulah tweeps, perumpamaan kita hidup didunia. Sebenarnya Allah telah menggariskan semua kebutuhan kita sejak dahulu kala #NgajiHikam
34) Begitu besar kasih sayang Allah kepada kita. Rejeki untuk diri & keluarga kita telah disediakan berlimpah2 oleh Allah. #NgajiHikam
35) Lalu, apakah kita masih akan menunda kewajiban2 yg ditetapkan Allah kepada kita? Patutkah kita terus2 mendurhakai Allah? #NgajiHikam
36) Baik, mari introspeksi diri dg renungan2 berikut. Coba tanyakan ke hati kita, bisakah kita jamin nyawa ini sampai esok hari? #NgajiHikam
37) Mungkinkah terus-menerus kita fokus pd aktivitas2 bisnis, padahal maut selalu mengintai dibelakang kita? #NgajiHikam
38) Terlalu bnyk contoh orang2 yg selama hidupnya begitu bersemangat, namun tiba2 harus terhenti gara2 kecelakaan maut, misalnya!#NgajiHikam
39) Renungilah dalam2 kalimat tadi tweeps. Allah Maha Perkasa. Al-Quran menyebut hal ini dlm QS 84:6. Coba direnungi... #NgajiHikam
40) Introspeksi kedua, bagaimana mungkin kita mengedepankan aktivitas bisnis atau hal2 bersifat duniawi lainnya,>> #NgajiHikam
41) >>seraya menunda kewajiban2 inti kita kepada Allah? Padahal rejeki kita telah ditanggung Allah, sering dimanja oleh Allah. #NgajiHikam
42) Tanyakan pd diri kita, buat apa semangat yg menggebu2 jika akhirnya hanya mengalahkan semangat yg lebih inti, yaitu ibadah. #NgajiHikam
43) Apa gunanya kaya bila itu membuat kita lupa kepada Allah, dzat yg memberi kita rejeki. Kita adlh makhluk hina didepan Allah. #NgajiHikam
44) Introspeksi ketiga, kita harus tahu bahwa setiap perintah & larangan Allah pasti punya tujuan & hikmah tertentu. #NgajiHikam
45) Yaitu guna mendidik jiwa & mmbersihkan hati dr kotoran2 yg merusak. Hikmah2 perintah Allah tadi beriringan dg aktivitas kita #NgajiHikam
46) Jangan coba2 untuk membedakan perintah2 Allah dg aktivitas duniawi, sebab itu akan buat kita merugi dikemudian hari. #NgajiHikam
47) Umpamakanlah kita ini adlh seorang pelayan. Seorang pelayan harus bisa menyajikan menu2 andalan tempatnya bekerja. #NgajiHikam
48) Masakan & lauk pauk yg disajikan jangan dipisah dg bumbu & garam sebagai penyedap rasa. Semua bahan harus sesuai resep. #NgajiHikam
49) Bila semuanya sesuai resep maka makanan yg disantap akan terasa enak di lidah. Coba bayangkan jika bahan2nya dipisah,>> #NgajiHikam
50) >>Mungkinkah masakan tadi akn dimakan. Tentu saja tdk. Begitu pula halnya dg aktivitas keseharian kita. Sesibuk apapun itu>>#NgajiHikam
51) >>jangan sampai melalaikan perintah2 wajib Allah. Hidup ini terasa indah bila kita bisa mengatur waktu sebaik2nya. #NgajiHikam
52) Sekian kultwit #NgajiHikam bab-18, meski sedikit moga memberi manfaat yg besar. Kita lanjutin topik bab-19 besok malam. #NgajiaHikam
https://twitter.com/sidogiri, 12 November 2014
1) إحالتك اللأعمال على وجود الفراغ من رعونات النفس inilah tema kalam hikmah malam ini tweeps
2) Artinya, “Menunda amal perbuatan untuk menunggu kesempatan yang lebih baik, merupakan tanda kerasnya hati” #NgajiHikam
3) Kalam hikmah ini sebenarnya tak asing di telinga kita. Hanya saja saat keadaan itu betul2 ada, banyak yg tak menyadarinya. #NgajiHikam
4) Hal pertama yg harus dipahami adlh maksud kata “amal perbuatan” tadi, yang secara harfiah meliputi semua ragam amal manusia. #NgajiHikam
5) Disini Ibnu Athaillah tidak men-generalisir semua ragam aktifitas. Beliau hanya mengkhususkan pd aktivitas2 keagamaan saja. #NgajiHikam
6) Maka dlm hal ini butuh study & penjelasan sedetail mungkin guna memahami serta sarana pengingat pd segenap public nantinya. #NgajiHikam
7) Agar lebih mempermudah pembahasan, al-Buthi memulai dg membuat semacam sampel. Diperhatikan benar2 ya tweeps. #NgajiHikam
8) Contoh 1: ada seorang yg sedang getol menekuni bisnis dg cara dagang. Ia selalu sibuk mengurusi bisnisnya sepanjang waktu>> #NgajiHikam
9) >>hingga ia kurang memperhatikan kegiatan2 keagamaannya. Sering lalai dari perintah2 yg telah ditetapkan Allah sebelumnya. #NgajiHikam
10) Kemudian seorang temannya mengingatkan. Tp ia malah menghindar, seraya menyampaikan berbagai alasan yg bahkan tak masuk akal #NgajiHikam
11) Dia mungkin bilang begini: yg Anda tanyakan tadi sudah ada dlm plenning saya & masuk dlm catatan agenda saya>> #NgajiHikam
12) >>Namun bukan sekarang waktunya, tp nanti jika saya telah sukses jadi pebisnis. Sekarang saya harus fokus pd bisnis dulu.>> #NgajiHikam
13) >>Bila saya lewatkan kesempatan bisnis ini, saya takut tak ada lowongan bisnis lagi dikemudian hari. #NgajiHikam
14) Contoh 2: seorang yg dilimpahkan harta yg banyak oleh Allah. Ia menjalani roda kehidupannya dg penuh kemakmuran. #NgajiHikam
15) Lantas seorang temannya menegor; andainya ia menyisakan sedikit harta buat orang2 yg membutuhkan. Mungkinkah itu dilakukan? #NgajiHikam
16) Dia mungkin jawab gini: yg Anda katakan tadi tidak benar. Saya tak pernah lupa kewajiban2 saya terhadap kaum fakir.>> #NgajiHikam
17)>>Saya berjanji bila bisnis yg saya tekuni sukses & terus berkembang, saya akan menyalurkan 20% keuntungan utk faqir-miskin>> #NgajiHikam
18) >>Tapi jangan sekarang ya. Tunggu dulu sampai nanti bisnis saya sukses besar, baru saya akan merealisasikan rencana itu. #NgajiHikam
19) Dari sampel dua orang tadi, bagaimana seharusnya kita bersikap? Bagaimana pula menghadapi orang semacam ini? Monggo dilanjut #NgajiHikam
20) Oke, kita segarkan lg hikmah tadi, “Menunda2 amal utk menunggu kesempatan yg lebih baik, merupakan tanda kerasnya hati”. #NgajiHikam
21) Mengahadapi orang macam ini, kata al-Buthi, harus dg otak dingin. Kecuali jk cara halus tak mempan, mk harus dg sikap tegas. #NgajiHikam
22) Tadi itu sampel. Sekarang mari kita dalami kalam hikmah ini dg beberapa perenungan yg timbul dr hati lalu masuk ke hati pula #NgajiHikam
23) Coba Anda tanyakan, apa yg membuatnya lalai dr perintah2 Allah? Tanyakan pula, lalu apa tujuan Allah melahirkannya ke dunia? #NgajiHikam
24) Awal mula mungkin ia bingung, atau memang tak punya jawaban! Oke, mari kita ajukan firman Allah berikut sebagai jawaban,>> #NgajiHikam
25) >>Dlm QS 51:56-57, QS 8:24 & QS 66:6, yg intinya; Allah mencipta seluruh makhluk hanya agar menyembah & meng-esakan-Nya. #NgajiHikam
26) Perintah wahyu ini harga mati & tak bisa ditawar2. Maka ia semestinya tahu, bahwa disamping harus menjalani hidup dg benar>> #NgajiHikam
27)>>masih ada tuntutan2 Allah yg tak boleh diremehkan: yaitu beribadah, melaksanakan segala peritah & menjauhi larangan2-Nya. #NgajiHikam
28) Kenapa harus begitu? Sebab Allah telah menjamin rejeki seluruh makhluk-Nya seluas & selebar2nya. Di ingat ya tweeps. #NgajiHikam
29) Lho, apa hubungannya tuntutan kewajiban2 Allah dg rejeki yg diperoleh setiap hari? Jawabannya, tentu saja ada. Monggo lanjut #NgajiHikam
30) Misalkan Anda duta besar raja, lalu diutus utk mengendalikan sebuah wilayah. Tentu saja biaya hidupnya sudah ditanggung raja #NgajiHikam
31) Kebutuhan2 primer berupa sandang & pangan beserta hal2 lain yg bs menunjang kinerjanya, tlh disediakan sepenuhnya oleh raja #NgajiHikam
32) Tak lain agar ia selalu fokus pd aktifitas2 penting yg dibebankan raja kepadanya. Agar ia tak tolah-toleh mikir income hidup #NgajiHikam
33) Begitulah tweeps, perumpamaan kita hidup didunia. Sebenarnya Allah telah menggariskan semua kebutuhan kita sejak dahulu kala #NgajiHikam
34) Begitu besar kasih sayang Allah kepada kita. Rejeki untuk diri & keluarga kita telah disediakan berlimpah2 oleh Allah. #NgajiHikam
35) Lalu, apakah kita masih akan menunda kewajiban2 yg ditetapkan Allah kepada kita? Patutkah kita terus2 mendurhakai Allah? #NgajiHikam
36) Baik, mari introspeksi diri dg renungan2 berikut. Coba tanyakan ke hati kita, bisakah kita jamin nyawa ini sampai esok hari? #NgajiHikam
37) Mungkinkah terus-menerus kita fokus pd aktivitas2 bisnis, padahal maut selalu mengintai dibelakang kita? #NgajiHikam
38) Terlalu bnyk contoh orang2 yg selama hidupnya begitu bersemangat, namun tiba2 harus terhenti gara2 kecelakaan maut, misalnya!#NgajiHikam
39) Renungilah dalam2 kalimat tadi tweeps. Allah Maha Perkasa. Al-Quran menyebut hal ini dlm QS 84:6. Coba direnungi... #NgajiHikam
40) Introspeksi kedua, bagaimana mungkin kita mengedepankan aktivitas bisnis atau hal2 bersifat duniawi lainnya,>> #NgajiHikam
41) >>seraya menunda kewajiban2 inti kita kepada Allah? Padahal rejeki kita telah ditanggung Allah, sering dimanja oleh Allah. #NgajiHikam
42) Tanyakan pd diri kita, buat apa semangat yg menggebu2 jika akhirnya hanya mengalahkan semangat yg lebih inti, yaitu ibadah. #NgajiHikam
43) Apa gunanya kaya bila itu membuat kita lupa kepada Allah, dzat yg memberi kita rejeki. Kita adlh makhluk hina didepan Allah. #NgajiHikam
44) Introspeksi ketiga, kita harus tahu bahwa setiap perintah & larangan Allah pasti punya tujuan & hikmah tertentu. #NgajiHikam
45) Yaitu guna mendidik jiwa & mmbersihkan hati dr kotoran2 yg merusak. Hikmah2 perintah Allah tadi beriringan dg aktivitas kita #NgajiHikam
46) Jangan coba2 untuk membedakan perintah2 Allah dg aktivitas duniawi, sebab itu akan buat kita merugi dikemudian hari. #NgajiHikam
47) Umpamakanlah kita ini adlh seorang pelayan. Seorang pelayan harus bisa menyajikan menu2 andalan tempatnya bekerja. #NgajiHikam
48) Masakan & lauk pauk yg disajikan jangan dipisah dg bumbu & garam sebagai penyedap rasa. Semua bahan harus sesuai resep. #NgajiHikam
49) Bila semuanya sesuai resep maka makanan yg disantap akan terasa enak di lidah. Coba bayangkan jika bahan2nya dipisah,>> #NgajiHikam
50) >>Mungkinkah masakan tadi akn dimakan. Tentu saja tdk. Begitu pula halnya dg aktivitas keseharian kita. Sesibuk apapun itu>>#NgajiHikam
51) >>jangan sampai melalaikan perintah2 wajib Allah. Hidup ini terasa indah bila kita bisa mengatur waktu sebaik2nya. #NgajiHikam
52) Sekian kultwit #NgajiHikam bab-18, meski sedikit moga memberi manfaat yg besar. Kita lanjutin topik bab-19 besok malam. #NgajiaHikam
https://twitter.com/sidogiri, 12 November 2014
No comments
Post a Comment