BREAKING NEWS
latest

728x90

468x60

Wednesday, November 12, 2014

Tunda Beramal Untuk Tunggu Kesempatan Lebih Baik Itu Tanda Kerasnya Hati #NgajiHikam Bab-18

Muslimedianews.com `~ Assalamualaikum tweeps! #NgajiHikam mau menyapa Anda. Masih semangat nyimak kan. Topik malam ini adlh bab-18. Selamat menikmati...!!!

1) إحالتك اللأعمال على وجود الفراغ من رعونات النفس inilah tema kalam hikmah malam ini tweeps

2) Artinya, “Menunda amal perbuatan untuk menunggu kesempatan yang lebih baik, merupakan tanda kerasnya hati” #NgajiHikam

3) Kalam hikmah ini sebenarnya tak asing di telinga kita. Hanya saja saat keadaan itu betul2 ada, banyak yg tak menyadarinya. #NgajiHikam

4) Hal pertama yg harus dipahami adlh maksud kata “amal perbuatan” tadi, yang secara harfiah meliputi semua ragam amal manusia. #NgajiHikam

5) Disini Ibnu Athaillah tidak men-generalisir semua ragam aktifitas. Beliau hanya mengkhususkan pd aktivitas2 keagamaan saja. #NgajiHikam

6) Maka dlm hal ini butuh study & penjelasan sedetail mungkin guna memahami serta sarana pengingat pd segenap public nantinya. #NgajiHikam

7) Agar lebih mempermudah pembahasan, al-Buthi memulai dg membuat semacam sampel. Diperhatikan benar2 ya tweeps. #NgajiHikam

8) Contoh 1: ada seorang yg sedang getol menekuni bisnis dg cara dagang. Ia selalu sibuk mengurusi bisnisnya sepanjang waktu>> #NgajiHikam

9) >>hingga ia kurang memperhatikan kegiatan2 keagamaannya. Sering lalai dari perintah2 yg telah ditetapkan Allah sebelumnya. #NgajiHikam

10) Kemudian seorang temannya mengingatkan. Tp ia malah menghindar, seraya menyampaikan berbagai alasan yg bahkan tak masuk akal #NgajiHikam

11) Dia mungkin bilang begini: yg Anda tanyakan tadi sudah ada dlm plenning saya & masuk dlm catatan agenda saya>> #NgajiHikam

12) >>Namun bukan sekarang waktunya, tp nanti jika saya telah sukses jadi pebisnis. Sekarang saya harus fokus pd bisnis dulu.>> #NgajiHikam

13) >>Bila saya lewatkan kesempatan bisnis ini, saya takut tak ada lowongan bisnis lagi dikemudian hari. #NgajiHikam

14) Contoh 2: seorang yg dilimpahkan harta yg banyak oleh Allah. Ia menjalani roda kehidupannya dg penuh kemakmuran. #NgajiHikam

15) Lantas seorang temannya menegor; andainya ia menyisakan sedikit harta buat orang2 yg membutuhkan. Mungkinkah itu dilakukan? #NgajiHikam

16) Dia mungkin jawab gini: yg Anda katakan tadi tidak benar. Saya tak pernah lupa kewajiban2 saya terhadap kaum fakir.>> #NgajiHikam

17)>>Saya berjanji bila bisnis yg saya tekuni sukses & terus berkembang, saya akan menyalurkan 20% keuntungan utk faqir-miskin>> #NgajiHikam

18) >>Tapi jangan sekarang ya. Tunggu dulu sampai nanti bisnis saya sukses besar, baru saya akan merealisasikan rencana itu. #NgajiHikam

19) Dari sampel dua orang tadi, bagaimana seharusnya kita bersikap? Bagaimana pula menghadapi orang semacam ini? Monggo dilanjut #NgajiHikam

20) Oke, kita segarkan lg hikmah tadi, “Menunda2 amal utk menunggu kesempatan yg lebih baik, merupakan tanda kerasnya hati”. #NgajiHikam

21) Mengahadapi orang macam ini, kata al-Buthi, harus dg otak dingin. Kecuali jk cara halus tak mempan, mk harus dg sikap tegas. #NgajiHikam

22) Tadi itu sampel. Sekarang mari kita dalami kalam hikmah ini dg beberapa perenungan yg timbul dr hati lalu masuk ke hati pula #NgajiHikam

23) Coba Anda tanyakan, apa yg membuatnya lalai dr perintah2 Allah? Tanyakan pula, lalu apa tujuan Allah melahirkannya ke dunia? #NgajiHikam

24) Awal mula mungkin ia bingung, atau memang tak punya jawaban! Oke, mari kita ajukan firman Allah berikut sebagai jawaban,>> #NgajiHikam

25) >>Dlm QS 51:56-57, QS 8:24 & QS 66:6, yg intinya; Allah mencipta seluruh makhluk hanya agar menyembah & meng-esakan-Nya. #NgajiHikam

26) Perintah wahyu ini harga mati & tak bisa ditawar2. Maka ia semestinya tahu, bahwa disamping harus menjalani hidup dg benar>> #NgajiHikam

27)>>masih ada tuntutan2 Allah yg tak boleh diremehkan: yaitu beribadah, melaksanakan segala peritah & menjauhi larangan2-Nya. #NgajiHikam

28) Kenapa harus begitu? Sebab Allah telah menjamin rejeki seluruh makhluk-Nya seluas & selebar2nya. Di ingat ya tweeps. #NgajiHikam

29) Lho, apa hubungannya tuntutan kewajiban2 Allah dg rejeki yg diperoleh setiap hari? Jawabannya, tentu saja ada. Monggo lanjut #NgajiHikam

30) Misalkan Anda duta besar raja, lalu diutus utk mengendalikan sebuah wilayah. Tentu saja biaya hidupnya sudah ditanggung raja #NgajiHikam

31) Kebutuhan2 primer berupa sandang & pangan beserta hal2 lain yg bs menunjang kinerjanya, tlh disediakan sepenuhnya oleh raja #NgajiHikam

32) Tak lain agar ia selalu fokus pd aktifitas2 penting yg dibebankan raja kepadanya. Agar ia tak tolah-toleh mikir income hidup #NgajiHikam

33) Begitulah tweeps, perumpamaan kita hidup didunia. Sebenarnya Allah telah menggariskan semua kebutuhan kita sejak dahulu kala #NgajiHikam

34) Begitu besar kasih sayang Allah kepada kita. Rejeki untuk diri & keluarga kita telah disediakan berlimpah2 oleh Allah. #NgajiHikam

35) Lalu, apakah kita masih akan menunda kewajiban2 yg ditetapkan Allah kepada kita? Patutkah kita terus2 mendurhakai Allah? #NgajiHikam

36) Baik, mari introspeksi diri dg renungan2 berikut. Coba tanyakan ke hati kita, bisakah kita jamin nyawa ini sampai esok hari? #NgajiHikam

37) Mungkinkah terus-menerus kita fokus pd aktivitas2 bisnis, padahal maut selalu mengintai dibelakang kita? #NgajiHikam

38) Terlalu bnyk contoh orang2 yg selama hidupnya begitu bersemangat, namun tiba2 harus terhenti gara2 kecelakaan maut, misalnya!#NgajiHikam

39) Renungilah dalam2 kalimat tadi tweeps. Allah Maha Perkasa. Al-Quran menyebut hal ini dlm QS 84:6. Coba direnungi... #NgajiHikam

40) Introspeksi kedua, bagaimana mungkin kita mengedepankan aktivitas bisnis atau hal2 bersifat duniawi lainnya,>> #NgajiHikam

41) >>seraya menunda kewajiban2 inti kita kepada Allah? Padahal rejeki kita telah ditanggung Allah, sering dimanja oleh Allah. #NgajiHikam

42) Tanyakan pd diri kita, buat apa semangat yg menggebu2 jika akhirnya hanya mengalahkan semangat yg lebih inti, yaitu ibadah. #NgajiHikam

43) Apa gunanya kaya bila itu membuat kita lupa kepada Allah, dzat yg memberi kita rejeki. Kita adlh makhluk hina didepan Allah. #NgajiHikam

44) Introspeksi ketiga, kita harus tahu bahwa setiap perintah & larangan Allah pasti punya tujuan & hikmah tertentu. #NgajiHikam

45) Yaitu guna mendidik jiwa & mmbersihkan hati dr kotoran2 yg merusak. Hikmah2 perintah Allah tadi beriringan dg aktivitas kita #NgajiHikam

46) Jangan coba2 untuk membedakan perintah2 Allah dg aktivitas duniawi, sebab itu akan buat kita merugi dikemudian hari. #NgajiHikam

47) Umpamakanlah kita ini adlh seorang pelayan. Seorang pelayan harus bisa menyajikan menu2 andalan tempatnya bekerja. #NgajiHikam

48) Masakan & lauk pauk yg disajikan jangan dipisah dg bumbu & garam sebagai penyedap rasa. Semua bahan harus sesuai resep. #NgajiHikam

49) Bila semuanya sesuai resep maka makanan yg disantap akan terasa enak di lidah. Coba bayangkan jika bahan2nya dipisah,>> #NgajiHikam

50) >>Mungkinkah masakan tadi akn dimakan. Tentu saja tdk. Begitu pula halnya dg aktivitas keseharian kita. Sesibuk apapun itu>>#NgajiHikam

51) >>jangan sampai melalaikan perintah2 wajib Allah. Hidup ini terasa indah bila kita bisa mengatur waktu sebaik2nya. #NgajiHikam

52) Sekian kultwit #NgajiHikam bab-18, meski sedikit moga memberi manfaat yg besar. Kita lanjutin topik bab-19 besok malam. #NgajiaHikam



https://twitter.com/sidogiri, 12 November 2014
« PREV
NEXT »

No comments