Terkait dengan metodologi Ahlussunnah Wal-Jama'ah yang menggabungkan antara naql dengan akal tersebut, para ulama memberikan perumpamaan begini. Akal diumpamakan dengan mata yang dapat melihat. Sedangkan dalil-dalil syara' atau naql diumpamakan dengan Matahari yang dapat menerangi.
Tetapi selamanya ia tidak akan dapat melihatnya, tanpa ada Matahari yang dapat meneranginya, meskipun ia memiliki mata yang mampu melihat. Sedangkan orang yang menggunakan dalil-dalil syara' tanpa menggunakan akal, seperti halnya orang yang keluar di siang hari dengan suasana terang benderang, tetapi dia tuna netra, atau memejamkan matanya. Tentu saja ia tidak akan dapat melihat mana benda yang berwarna putih, hijau, merah dan lain-lainnya. (Lihat, Syits bin Ibrahim al-Maliki, Hazz al-Ghalashim fi Ifham al-Mukhashim, Beirut: Dar al-Kutub al-Tsaqafiyah, hlm. 94.).
Ahlussunnah Wal-Jama'ah laksana orang yang dapat melihat dan keluar di siang hari yang terang benderang, sehingga semuanya tampak kelihatan dengan nyata, dan akan selamat dalam berjalan mencapai tujuan.
Sekarang kalau pertanyaan, akal siapa yang telah rusak? Jelas akalnya Syi’ah-Mu’tazilah. Lalu akal siapa yang masih original laksana barang yang masih dalam kemasan plastik dan belum pernah digunakan? Jelas akalnya orang Wahabi. Akal Ahlussunnah Wal-Jama’ah selalu digunakan, tetapi selalu diservis dengan dalil-dalil naqli al-Qur’an dan Hadits, karenanya akal mereka masih bagus dan berfungsi dengan efektif.
Wallahu a’lam.
Ust. Muhammad Idrus Ramli
Menempatkan hizbt tahrir sbg kelompok mutazilah dg menyatukan dg syiah jelas sbuah kebodohan dan kedustaan......kebodohan dlm arti keingin tahuan akan aqidah hizb tdk disertai dg tabayun dan penggalian dr kitab kitab hizb secara langsung....kedustaan..jelas mrupakan kedustaan atas kebencian kpd hizb dg menyudutkannya sbg mutazilah tanpa didasari ilmu dan sikap berbaik sangka thd hizb
ReplyDeleteEntah apa yg melandasi sang ust dan media yg mengangkat tulisan ini...bisa jd krn keistiqomahn hizb dlm perjuangannya atau krn kekalahan intelektual akibat kritisnya hizb thd kekuasaan yg zalim dan abai thd umat yg dalam hal ini pemerintah saudi sbg mana diketahui sbg penguasa yg berkolaborasi dg wahabi ktk memisahkan dr dari khalifah utsmaniyah dan juga berkolaborasi dg para pejuang syariah dan khilafah atas dasar ketamakan kekuasaan dan dunia....
Smoga Alloh menolong umat islam melalui tegaknya khilafah guna menghancurkan dan membongkar para pengecut yg berkedok kebodohan akan islam dan umatnya
Tidak ada yg namanya syiah-mutazilah. Mereka dua aliran yg berbeda, syih masih ada hingha sekarang, dan mutazilah sudah punah.
ReplyDeleteKok modele klaim sepihak to wong ki.
ReplyDelete