Menanggapi hal itu, Mufti Agung Arab Saudi Syaikh Abdul Aziz Alu Syaikh mengatakan bahwa tragedi yang terjadi di Qatif sengaja dilakukan demi memecah persatuan warga Arab Saudi.
Pernyataan Mufti Agung ini, meski kental muatan politisnya, namun mendapatkan respon dari seorang ulama pakar ilmu hadis Arab Saudi Syaikh Syarif Hatim al-Auni. Menurutnya, pernyataan mufti tersebut secara jelas menunjukkan bahwa Syiah masih dianggap muslim, padahal mereka adalah Syiah Imamiyah Ja’fariyah, dan ini membatalkan berbagai pandangan mufti sebelumnya.
“Ini sebuah pernyataan yang sangat jelas bahwa Syiah Qatif adalah muslim, padahal mereka Syiah Imamiyah Ja’fariyah. Ini jelas dalam pernyataan mufti “umat yang satu”. Karenanya siapapun setelah ini dari kalangan ulama yang mengafirkan mereka maka sejatinya ia telah menyelisihi mufti agung dalam hal itu!!”, tulis Syaikh Syarif Hatim dalam akun facebooknya. Beliau dikenal sebagai ulama Sunni Arab Saudi yang kerap memberikan pandangan yang berbeda dari ulama-ulama Saudi pada umumnya.
“Jika demikian, maka perlu dilakukan telaah ulang terhadap berbagai permasalahan yang selama ini dijadikan landasan untuk mengafirkan Syiah, seperti gemar ziarah kubur, istighatsah, mendustakan Al-Quran, mengubah Al-Quran, atau mengafirkan sahabat Nabi SAW.. Karena semua itu menurut mufti agung tidak layak dijadikan landasan untuk mengafirkan mereka,” pungkas Syaikh Syarif Hatim. (am/mosleminfo.com)
No comments
Post a Comment