Kagumi dan Teladani Abu Lahab, Kelompok Ini Pun Gemar Memvonis BID'AH dan SESAT
Muslimedianews ~ Di zaman dahulu, Abu Lahab suka memvonis Nabi Muhammad Shollallohu 'Alaihi wa Alihi wa Shohbihi wa Sallam dengan vonis BID'AH dan SESAT. Dalam kutipan Tafsir Ibnu Katsir Surat Al-Lahab disebutkan:
وقال محمد بن إسحاق : حدثني حسين بن عبد الله بن عبيد الله بن عباس قال : سمعت ربيعة بن عباد الديلي يقول : إني لمع أبي رجل شاب ، أنظر إلى رسول الله صلى الله عليه وسلم يتبع القبائل - ووراءه رجل أحول وضيء ، ذو جمة - يقف رسول الله صلى الله عليه وسلم على القبيلة فيقول : " يا بني فلان ، إني رسول الله إليكم ، آمركم أن تعبدوا الله لا تشركوا به شيئا ، وأن تصدقوني وتمنعوني حتى أنفذ عن الله ما بعثني به " . وإذا فرغ من مقالته قال الآخر من خلفه : يا بني فلان ، هذا يريد منكم أن تسلخوا اللات والعزى ، وحلفاءكم من الجن من بني مالك بن أقيش ، إلى ما جاء به من البدعة والضلالة ، فلا تسمعوا له ولا تتبعوه . فقلت لأبي : من هذا ؟ قال : عمه أبو لهب .
رواه أحمد أيضا والطبراني بهذا اللفظ .
Muhammad bin Ishaq mengatakan, telah menceritakan kepadaku Husain bin Abdullah bin Ubaidillah bin Abbas yang mengatakan bahwa ia pernah mendengar Rabi'ah bin Abbas Ad-Daili mengatakan, "Sesungguhnya saat ia bersama ayahnya (telah berusia remaja) melihat Rasulullah Shollallohu 'Alaihi wa Alihi wa Shohbihi wa sallam mendatangi tiap kabilah, sedangkan di belakang beliau terdapat seorang lelaki yang bermata juling, berwajah cerah, dan berambut lebat.
Rasulullah berdiri di hadapan kabilah, lalu bersabda:
"Hai Bani Fulan, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepada kalian aku memerintahkan kepada kalian untuk menyembah Allah dan janganlah kalian persekutukan Dia dengan sesuatu pun, benarkanlah aku dan bela-lah aku hingga aku dapat melaksanakan semua yang diutuskan oleh Allah kepadaku".
Apabila Rasulullah selesai dari ucapannya, maka lelaki itu (Abu Lahab) berkata dari belakangnya:
"Hai Bani Fulan, orang ini menginginkan agar kalian memecat Lata dan 'Uzza serta jin teman-teman kalian dari kalangan Bani Malik ibnu Aqyasy dan mengikuti BID'AH dan KESESATAN yang disampaikannya. Maka janganlah kalian dengar dan jangan pula kalian ikuti."
Aku bertanya kepada ayahku, "Siapakah orang ini?" Ayahku menjawab, bahwa dia adalah pamannya yang dikenal dengan nama Abu Lahab."
Imam Ahmad dan Imam Thabrani telah meriwayatkan pula dengan lafadz yang sama.
Pada zaman sekarang ini, perangai seperti Abu Lahab pun masih dapat kita jumpai. Kelompok minoritas yang jumlahnya sangat sedikit itu juga suka sekali menuduh BID'AH dan SESAT kepada umat Nabi Muhammad Shollallohu 'Alaihi wa Alihi wa Shohbihi wa Sallam yang berbeda fahaman.
Bak meneladani Abu Lahab atau memang punya kemiripan tabiat, kelompok minoritas yang menamakan dirinya sebagai Al Muwahhidun (Penegak/ Pemurni Tauhid), atau Wahabi, atau yang sekarang berevolusi namanya menjadi Salafi ini ternyata mempunyai kegemaran memvonis BID'AH dan SESAT kepada umat Islam lain yang mengikuti fahaman Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja). Dengan bermodalkan satu hadits "KULLU BID'ATIN DHOLALAH", kelompok yang dipelopori oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab an-Najdi itu gemar sekali memvonis BID'AH dan SESAT kepada mayoritas muslimin.
Tak hanya gemar memvonis BID'AH dan SESAT sebagaimana meneladani Abu Lahab, pengikut Wahabi juga sangat mengagumi sosok Abu Lahab, yang dikatakan lebih bertauhid kepada Allah daripada umat Islam yang berbeda pandangan dengannya. Bahkan dikatakan Abu Lahab itu lebih mantap tauhidnya dan lebih bersih imannya daripada kaum muslimin yang mengucapkan kalimat La Ilaha Ilalloh Muhammadun Rasulullah yang bertawassul dan beristighosah. Innalillahi....
Hal ini dijelaskan oleh pendiri Wahabi Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab an-Najdi, dan diteruskan oleh ulama Wahabi Syaikh Muhammad bin Ahmad Basymil, dalam kitabnya yang berjudul Kaifa Nafhamu al-Tauhid halaman 16. Kitab ini disebarluaskan oleh para ustadz Wahabi di Indonesia secara gratis.
Dalam kitab Kaifa Nafhamu al-Tauhid itu disebutkan:
عَجِيْبٌ وَغَرِيْبٌ أَنْ يَكُوْنَ أَبُوْ جَهْلٍ وَأَبُوْ لَهَبٍ أَكْثَرَ تَوْحِيْدًا للهِ وَأَخْلَصَ إِيْمَانًا بِهِ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ الَّذِيْنَ يَتَوَسَّلُوْنَ بِاْلأَوْلِيَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَيَسْتَشْفِعُوْنَ بِهِمْ إِلَى اللهِ. أَبُوْ جَهْلٍ وَأَبُوْ لَهَبٍ أَكْثَرُ تَوْحِيْدًا وَأَخْلَصُ إِيْمَانًا مِنْ هَؤُلاَءِ الْمُسْلِمِيْنَ الَّذِيْنَ يَقُوْلُوْنَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ. (محمد بن أحمد باشميل، كيف نفهم التوحيد، ص/١٦).
“Aneh dan ganjil, ternyata Abu Jahal dan Abu Lahab lebih banyak tauhidnya kepada Allah dan lebih murni imannya kepada-Nya dari pada kaum Muslimin yang bertawassul dengan para wali dan orang-orang saleh dan memohon pertolongan dengan perantara mereka kepada Allah. Ternyata Abu Jahal dan Abu Lahab lebih banyak tauhidnya dan lebih tulus imannya dari mereka kaum Muslimin yang mengucapkan tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad Rasul Allah.” (Muhammad bin Ahmad Basyamil, Kaifa Nafhamu al-Tauhid, hal. 16).
Dalam pernyataan tersebut, Basyamil menganggap bahwa kaum Muslimin selain Wahhabi, lebih syirik dari pada Abu Jahal dan Abu Lahab. Na'udzubillah...
Kita berlindung kepada Allah Ta'ala dari fitnah tanduk syetan Wahabi.
Wallohu A'lam.
No comments
Post a Comment