Hukum Salaman atau Jabat Tangan Setelah Shalat Shubuh Asar Maghrib Isya' dan Shubuh

Muslimedianews.com ~ Salaman atau berjabat tangan setelah shalat sesama umat Islam telah menja dikebiasan yang baik dimasyarakat. Bahkan terhadap yang tidak kenal pun, umat Islam senantiasa berjabat tangan.

Dalil hadits terkait dengan kebiasaan yang baik ini adalah riwayat al-Bukhari bahwa Rasulullah menerima uluran tangan para sahabat sesudah salat Asar, sementara sesudah salat Subuh diriwayatkan oleh Imam Ahmad. Dari kedua hadis ini ulama Syafiiyah, diantaranya Imam al-Nawawi dan al-Hafidz Ibnu Hajar memperbolehkan salaman sesudah salat Asar dan Subuh. Kalau pun bidah maka masuk kategori bidah yang dibolehkan.

Lalu mengapa umat Islam kok salaman di semua shalat? Karena dalam madzhab Syafiiyah ada metode Ijtihad berupa Qiyas. Maka salaman sesudah salat Dzuhur, Maghrib dan Isya' diqiyaskan terhadap salat Asar dan Subuh.

 الكتاب: المجموع شرح المهذب ((مع تكملة السبكي والمطيعي))
المؤلف: أبو زكريا محيي الدين يحيى بن شرف النووي (المتوفى: 676هـ)
وَأَمَّا هَذِهِ الْمُصَافَحَةُ الْمُعْتَادَةُ بَعْدَ صَلَاتَيْ الصُّبْحِ وَالْعَصْرِ فَقَدْ ذَكَرَ الشَّيْخُ الْإِمَامُ أَبُو مُحَمَّدِ بْنُ عَبْدِ السَّلَامِ رَحِمَهُ اللَّهُ أَنَّهَا مِنْ الْبِدَعِ الْمُبَاحَةِ وَلَا تُوصَفُ بِكَرَاهَةٍ وَلَا اسْتِحْبَابٍ وَهَذَا الَّذِي قَالَهُ حَسَنٌ

الكتاب: فتح الباري شرح صحيح البخاري
المؤلف: أحمد بن علي بن حجر أبو الفضل العسقلاني الشافعي
وَالْمَنْدُوبَةُ كُلُّ إِحْسَانٍ لَمْ يُعْهَدْ عَيْنُهُ فِي الْعَهْد النَّبَوِيّ كالاجتماع عَن التَّرَاوِيحِ وَبِنَاءِ الْمَدَارِسِ وَالرُّبَطِ وَالْكَلَامِ فِي التَّصَوُّفِ الْمَحْمُودِ وَعَقْدِ مَجَالِسِ الْمُنَاظَرَةِ إِنْ أُرِيدَ بِذَلِكَ وَجْهُ اللَّهِ وَالْمُبَاحَةُ كَالْمُصَافَحَةِ عَقِبِ صَلَاةِ الصُّبْحِ وَالْعَصْرِ

 

Ust. Ma'ruf Khozin / Editor: Ibnu L' Rabassa

• Facebook
• Tweeter
• Google+
• Pinterest

You Might Also Like

Fiqh

« PREV

NEXT »