ÙˆَÙ…َا Ø£َرْسَÙ„ْÙ†َاكَ Ø¥ِلا رَØْÙ…َØ©ً Ù„ِÙ„ْعَالَÙ…ِينَ
Artinya : "...Dan tiadalah Aku mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam". (QS. Al-Anbiya’ : 107).
Sering kita mendengar ayat ini dicatut oleh para dai dalam setiap pidatonya, apalagi dalam peringatan maulid Nabi saw. Ayat tersebut dengan tegas dan lugas menyatakan bahwa terutusnya Nabi Muhammad merupakan rahmat yang dicurahkan oleh Allah swt kepada segenap makhluk-Nya tanpa terkecuali, baik yang berakal maupun yang tidak berakal. Bahkan, menurut satu pendapat cakupan rahmat tersebut juga menyentuh hamba di luar dimensi manusia, yakni kalangan jin.
Di antara wujud rahmat yang dimaksud oleh Allah swt dalam ayat tersebut adalah ditangguhkannya siksaan bagi orang-orang kafir-musyrik, penista agama, penoda agama, yang menjadikan agama sebagai tameng, yang menjadikan agama sebagai bahan lelucon.
Siksaan mereka tidak langsung ditumpahkan oleh Allah swt di muka bumi ini sebagaimana hal itu lumrah terhadi kepada kaum-kaum Nabi terdahulu ketika mereka membangkang dan melawan nabinya, sebagaimana ditegaskan oleh Abdullah bin Abbas dalam Asy-Syifa'.
~fb PP Sidogiri~
No comments
Post a Comment