728x90

468x60

Tuesday, November 08, 2016

KH. Said Aqil Siraj: Liberalisme Merusak Tradisi NU

Muslimedianews.com ~ Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj sering dituduh sebagai liberal oleh beberapa kalangan, baik dari sebagian internal NU sendiri dan kalangan diluar NU yang sangat anti terhadap ke-NU-an.

Serangan yang diarahkan kepada pucuk pimpinan NU tersebut memang cukup efektif untuk mengikis kepercayaan umat Islam, khususnya warga NU sendiri, terhadap pimpinan atau ulama mereka di jajaran Pengurus Besar Nahdlatul Ulama. Akibat hal tersebut, tidak sedikit warga NU sendiri yang melalaikan adab terhadap ulama karena adanya citra liberal yang dilabelkan oleh beberapa pihak.


KH. Said Aqil Siraj sejatinya bukan tokoh liberal, bahkan beliau sendiri menentang Liberalisme. Hanya saja, perbedaan yang terjadi dengan kalangan tertentu sering dituduh sebagai liberal. Tuduhan liberal itu semakin gencar disuarakan oleh orang-orang diluar NU yang hendak merusak citra para pimpinan Nahdlatul Ulama.

Kiai Said tidak menampik bahwa ada liberalisme pemikiran Islam yang berkembang di Indonesia, tetapi menurutnya, liberalisme pemikiran Islam yang berkembang di Indonesia dapat merusak berbagai tradisi dan ubudiyah warga NU.

“Dalam sejahrahnya, liberalisme yang berkembang pesat di Eropa tidak pernah bersahabat dengan tradisi dan cenderung merusak tradisi itu sendiri,”

Menurutnya, liberalisme yang membawa semboyan kebebasan berfikir ingin melepaskan diri dari tradisi yang berkembang dalam masyarakat setempat.

"kalau saya ditanya apakah saya juga menolak libealisme, ya saya sejak awal memang telah menyatakan menolak liberalisme, baik itu berkaitan dengan liberalisme agama maupun liberalisme ekonomi,”

Liberalisme cenderung menganggap sepele terhadap persoalan akidah atau keimanan. Selain persoalan libealisme yang perlu diwaspadai adalah perkembangan faham Wahabi yang mulai gencar masuk ke kalangan NU melalui masjid-masjid, sekolah dan kampus

“Wahabi ini sama berbahayanya dengan liberalisme. NU ini didirikan salah satunya ya untuk menghalau faham Wahabi ini yang ingin memberangus tradisi salafus shalih, seperti ziarah kubur dan lain sebagainya yang diamalkan orang NU,”

Arsip NU Online, Rabu, 24 Maret 2010
« PREV
NEXT »