Romi, begitu dia disapa, mengaku yakin bahwa para ulama, tokoh agama dan habaib tidak akan punya keinginan mengganti Jokowi. Meski para ulama dan umat Islam merasa tidak didengarkan oleh Jokowi terkait persoalan Ahok.
“Saya tidak percaya habaib dan tokoh agama ingin menjatuhkan kepemimpinan yang sah. Tidak pernah ada sejarahnya mereka melakukan itu,” tambahnya.
Diapun mengingatkan Ahok untuk tidak menyalahkan umat Islam yang tersinggung dengan ucapannya karena perasaan seseorang tidak bisa diatur.
“Makanya jangan memberikan penilaian, apalagi terhadap agama orang lain. Ciri-ciri orang beriman kalau disebutkan nama Allah hatinya bergetar, dan tidak heran jika Al Quran dicerca dan dimaki umat akan marah. Makanya jangan mencaci agama orang lain,” tegas Romi.
Romy pun menegaskan bahwa tidak turunnya PPP dalam demo 411 lalu bukan karena tidak mau berjuang menegakan keadilan terhadap Ahok.
Namun, sebagai partai yang memiliki kekuasaan dan memiliki kader-kader di DPR, cara perjuangan PPP berbeda.Menurutnya sebagai partai politik tidak ada gunanya turun ke jalan. Yang bisa turun ke jalan tambahnya adalah pihak yang tidak memiliki wadah untuk menyuarakannya di DPR.
Sementara itu KH Syukron Makmun, Ketua Harian Majlis Syariah PPP menilai dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Ahok, memang diakui tidak diatur oleh Undang-undang. Jadi kalau mau dinilai Ahok melanggar atau tidak, tanyakan pada Ulama yang mengerti tentang bahasa Al-Qur'an. Ulama yang mengerti , sudah diwadahi oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI). “Tanyakan pada ahlinya, melanggar atau tidak?” kata KH Syukron Makmun. ()
Kontributor: Aji Setiawan