728x90

468x60

Thursday, April 27, 2017

Teks / Naskah Pembukaan dan UUD Tahun 1945 (UUD '45)

Muslimedianews.com ~ Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, atau disingkat UUD 1945 atau UUD '45, adalah hukum dasar tertulis (basic law), konstitusi pemerintahan negara Republik Indonesia saat ini.

UUD 1945 disahkan sebagai undang-undang dasar negara oleh PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) pada tanggal 18 Agustus 1945. Sejak tanggal 27 Desember 1949, di Indonesia berlaku Konstitusi RIS (Republik Indonesia Serikat), dan sejak tanggal 17 Agustus 1950 di Indonesia berlaku UUDS 1950. Dekret Presiden 5 Juli 1959 kembali memberlakukan UUD 1945, dengan dikukuhkan secara aklamasi oleh DPR pada tanggal 22 Juli 1959.

Pada kurun waktu tahun 1999-2002, UUD 1945 mengalami 4 kali perubahan (amendemen), yang mengubah susunan lembaga-lembaga dalam sistem ketatanegaraan Republik Indonesia.

Naskah Undang-Undang Dasar 1945
Sebelum dilakukan amendemen, UUD 1945 terdiri atas Pembukaan, Batang Tubuh (16 bab, 37 pasal, 65 ayat (16 ayat berasal dari 16 pasal yang hanya terdiri dari 1 ayat dan 49 ayat berasal dari 21 pasal yang terdiri dari 2 ayat atau lebih), 4 pasal Aturan Peralihan, dan 2 ayat Aturan Tambahan), serta Penjelasan.

Setelah dilakukan 4 kali perubahan, UUD 1945 memiliki 16 bab, 37 pasal, 194 ayat, 3 pasal Aturan Peralihan, dan 2 pasal Aturan Tambahan.

Dalam Risalah Sidang Tahunan MPR Tahun 2002, diterbitkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Dalam Satu Naskah, sebagai Naskah Perbantuan dan Kompilasi Tanpa Ada Opini.
~

Banyak beredar naskah UUD '45, berikut ini naskah UUD 1945 yang asli sebagaimana yang dipublikasikan oleh http://jdih.ppatk.go.id/uud-1945-naskah-asli/ Pusat Pelaporan dan Analisi Transaksi Keuangan, Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum.
~
UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA
TAHUN 1945
PEMBUKAAN
( P r e a m b u l e )

Bahwa  sesungguhnya  kemerdekaan  itu  ialah  hak  segala  bangsa  dan  oleh  sebab  itu,   maka  penjajahan  di  atas  dunia  harus  dihapuskan,  karena  tidak  sesuai  dengan  peri- kemanusiaan dan peri-keadilan.

Dan  perjuangan  pergerakan  kemerdekaan  Indonesia  telah  sampailah  kepada  saat  yang  berbahagia  dengan  selamat  sentausa  mengantarkan  rakyat  Indonesia  ke  depan  pintu  gerbang  kemerdekaan  Negara  Indonesia,  yang  merdeka,  bersatu,  berdaulat,  adil   dan makmur.

Atas berkat rakhmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan  luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang  bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan  dengan ini kemerdekaannya.

Kemudian  dari  pada  itu  untuk  membentuk  suatu  Pemerintah  Negara  Indonesia  yang  melindungi  segenap  bangsa  Indonesia  dan  seluruh  tumpah  darah  Indonesia  dan  untuk   memajukan    kesejahteraan    umum,    mencerdaskan    kehidupan    bangsa,    dan    ikut    melaksanakan  ketertiban  dunia  yang  berdasarkan  kemerdekaan,  perdamaian  abadi  dan   keadilan  sosial,  maka  disusunlah Kemerdekaan  Kebangsaan  Indonesia  itu  dalam  suatu   Undang-Undang  Dasar  Negara  Indonesia,  yang  terbentuk  dalam  suatu  susunan  Negara   Republik  Indonesia  yang  berkedaulatan   rakyat  dengan  berdasarkan  kepada  Ketuhanan  Yang  Maha  Esa,  Kemanusiaan  Yang Adil  dan  Beradab,  Persatuan  Indonesia  dan   Kerakyatan         yang         dipimpin         oleh         hikmat         kebijaksanaan         dalam  Permusyawaratan/Perwakilan,  serta  dengan  mewujudkan  suatu  Keadilan  sosial  bagi   seluruh rakyat Indonesia.


UNDANG-UNDANG DASAR

BAB I

BENTUK DAN KEDAULATAN

Pasal 1
(1)  Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan, yang berbentuk Republik.
(2) Kedaulatan   adalah   di   tangan   rakyat,   dan   dilakukan   sepenuhnya   oleh   Majelis  Permusyawaratan Rakyat.

BAB II
MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT

Pasal 2
(1)  Majelis  Permusyawaratan  Rakyat  terdiri  atas  anggota-anggota  Dewan  Perwakilan  Rakyat, ditambah dengan utusan-utusan dari daerah-daerah dan golongan-golongan, menurut aturan yang ditetapkan dengan undang-undang.
(2)  Majelis Permusyawaratan Rakyat bersidang sedikitnya sekali dalam lima tahun di ibu kota negara.
(3)  Segala  putusan  Majelis  Permusyawaratan  Rakyat  ditetapkan  dengan  suara  yang  terbanyak.

Pasal 3
Majelis  Permusyawaratan  Rakyat  menetapkan  Undang-Undang  Dasar  dan  garis-garis  besar daripada haluan negara.

BAB III
KEKUASAAN PEMERINTAHAN NEGARA

Pasal 4
(1)   Presiden  Republik  Indonesia  memegang  kekuasaan  pemerintahan  menurut  Undang-Undang Dasar.
(2)   Dalam  melakukan  kewajibannya  Presiden  dibantu  oleh  satu  orang  Wakil  Presiden.   

Pasal 5
(1)  Presiden  memegang  kekuasaan  membentuk  undang-undang  dengan  persetujuan  Dewan Perwakilan Rakyat.
(2)   Presiden   menetapkan   peraturan   pemerintah   untuk   menjalankan   undang-undang   sebagaimana mestinya.

Pasal 6
(1)  Presiden ialah orang Indonesia asli.
(2)   Presiden  dan  Wakil  Presiden  dipilih  oleh  Majelis  Permusyawaratan  Rakyat  dengan  suara yang terbanyak.

Pasal 7
Presiden  dan  Wakil  Presiden  memegang  jabatannya  selama  masa  lima  tahun,  dan  sesudahnya dapat dipilih kembali.

Pasal 8
Jika  Presiden  mangkat,  berhenti,  atau  tidak dapat  melakukan  kewajibannya  dalam  masa  jabatannya, ia diganti oleh Wakil Presiden sampai habis waktunya.

Pasal 9
Sebelum  memangku  jabatannya,  Presiden  dan  Wakil  Presiden  bersumpah  menurut  agama,  atau  berjanji  dengan  sungguh-sungguh  di  hadapan  Majelis  Permusyawaratan  Rakyat atau Dewan Perwakilan Rakyat sebagai berikut : 

Sumpah Presiden (Wakil Presiden) :
“Demi   Allah,   saya   bersumpah   akan   memenuhi   kewajiban   Presiden   Republik   Indonesia (Wakil Presiden Republik Indonesia) dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang  teguh  Undang-Undang  Dasar  dan  menjalankan  segala  undang-undang  dan  peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada Nusa dan Bangsa”.
Janji Presiden (Wakil Presiden) : 
“Saya   berjanji   dengan   sungguh-sungguh   akan   memenuhi   kewajiban   Presiden   Republik  Indonesia  (Wakil  Presiden  Republik  Indonesia)  dengan  sebaik-baiknya  dan  seadil-adilnya, memegang teguh Undang-Undang Dasar dan menjalankan segala undang-undang  dan  peraturannya  dengan  selurus-lurusnya  serta  berbakti  kepada  Nusa  dan  Bangsa”.

Pasal 10
Presiden  memegang  kekuasaan  yang  tertinggi  atas  Angkatan  Darat,  Angkatan  Laut  dan  Angkatan Udara.


Pasal 11
Presiden  dengan  persetujuan  Dewan  Perwakilan  Rakyat  menyatakan  perang,  membuat  perdamaian dan perjanjian dengan negara lain.

Pasal 12
Presiden  menyatakan  keadaan  bahaya.  Syarat-syarat  dan  akibatnya  keadaan  bahaya  ditetapkan dengan undang-undang.

Pasal 13
(1)  Presiden mengangkat duta dan konsul.
(2)  Presiden menerima duta negara lain.

Pasal 14
Presiden memberi grasi, amnesti, abolisi dan rehabilitasi.

Pasal 15
Presiden memberi gelaran, tanda jasa dan lain-lain tanda kehormatan.

BAB IV
DEWAN PERTIMBANGAN AGUNG
Pasal 16
(1)  Susunan Dewan Pertimbangan Agung ditetapkan dengan undang-undang.
(2)  Dewan  ini  berkewajiban  memberi  jawab  atas  pertanyaan  Presiden  dan  berhak  memajukan usul kepada pemerintah.

BAB V
KEMENTERIAN NEGARA

Pasal 17
(1)  Presiden dibantu oleh menteri-menteri negara.
(2)  Menteri-menteri itu diangkat dan diperhentikan oleh Presiden.
(3)  Menteri-menteri itu memimpin departemen pemerintah.

ATURAN PERALIHAN

Pasal I
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia mengatur dan menyelenggarakan kepindahan pemerintahan kepada Pemerintah Indonesia.

Pasal II
Segala  badan  negara  dan  peraturan  yang  ada  masih  langsung  berlaku,  selama  belum  diadakan yang baru menurut Undang-Undang Dasar ini.

Pasal III
Untuk   pertama   kali   Presiden   dan   Wakil   Presiden   dipilih   oleh   Panitia   Persiapan   Kemerdekaan Indonesia.

Pasal IV
Sebelum  Majelis  Permusyawaratan  Rakyat,  Dewan  Perwakilan  Rakyat,  dan  Dewan  Pertimbangan Agung dibentuk menurut Undang-Undang Dasar ini, segala kekuasaannya dijalankan oleh Presiden dengan bantuan sebuah komite nasional.

ATURAN TAMBAHAN
(1)   Dalam   enam   bulan   sesudah   akhirnya   peperangan   Asia   Timur   Raya,   Presiden   Indonesia   mengatur   dan   menyelenggarakan   segala   hal   yang   ditetapkan   dalam   Undang-Undang Dasar ini.
(2)   Dalam  enam  bulan  sesudah  Majelis  Permusyawaratan  Rakyat  dibentuk,  Majelis  itu  bersidang untuk menetapkan Undang-Undang Dasar.

Download naskah UUD 1945 yang disertai keterangan amandemen, dipublikasikan oleh situs Mahkamah Konstitusi :  portal.mahkamahkonstitusi.go.id
« PREV
NEXT »