Dalam sebuah tayangan video menampilkan serangan tentara Israel ditengah kerumunan pemuda Arab.
Entah apa yang sebelumnya terjadi, tiba-tiba pasukan
militer Isreal menyerang dan mengejar para pemuda Arab, bahkan sebagian
ada yang ditabrak dengan jip militer. Tak lama kemudian tim penyelamat
dari hilal ahmar (bulan tsabit) turun dari mobil untuk menyelamatkan
para pemuda arab malang yg ditabrak secara kejam dan membabi buta oleh
militer israel.
Ketika tim Bulan Tsabit akan menolong korban
dihalang-halangi tentara israel dan sebagian tim tersebut itu disemprot
dengan water canon. Terjadilah perang adu mulut dan uniknya
tentara-tentara israel yang kejam ini bisa berbahasa arab dengan sangat
baik dan fasih. Setelah kita perhatikan dengan seksama, ternyata
sebagian tentara-tentara Israel yang bengis dan kejam itu adalah
keturanan Arab. Bahkan mereka juga masih memeluk agama islam. Fakta ini
merupakan fenomena yang mencengangkan.
Dilansir oleh salah satu media Arab bahwa kini semakin
banyak warga keturunan Arab yang masih memeluk islam tetapi bergabung
dengan militer Israel, mereka disebut dengan istilah muslim zionis.
Munculnya fenomena muslim zionis dalam tubuh militer israel
cukup mencengangkan bagaimana bisa mereka mengangkat senjata untuk
membinasakan warga bangsanya yang masih berkewarganegaraan Palestina?
Dalam sebuah wawancara dengan media as Shohrowi seorang
pemuda Arab berumur 25 tahun bernama Ahmad dari desa Dier Asad sebelah
utara Israel mengatakan bahwa dirinya adalah seorang muslim
berkewarganegaraan Israel dan bangga menjadi bagian dari tentara Israel.
Meskipun para pemuda Arab ini telah bergabung dengan
tentara Israel, tapi mereka tidak mau dianggap sebagai pengkhianat oleh
warga Arab di Kampung mereka. Justru mereka mengkritik sikap perlawanan
sebagian warga di desa Dier Asad terhadap otoritas Israel, karena
keberadaan warga Arab yang telah menjadi warga negara Israel
kehidupannya lebih baik dan terjamin dibandingkan warga negara Arab
dibawah pemerintahan negara Arab Manapun.
Diperkirakan sekitar 1000 pemuda muslim telah bergabung
menjadi bagian dari kekuatan tentara Israel. Mereka mengangkat senjata
untuk membunuh warga Arab Palestina yang menentang pendudukan Israel.
Fenomena ini memunculkan polemik yang keras dikalangan internal warga Palestina.
Menurut penuturan Ahmad, salah seorang pemuda Arab, saat
pertama masuk dalam barisan tentara Israel, Ahmad merasa canggung dan
bingung. Tapi setelah melakukan latihan fisik dan teknik keprajuritan,
maka Ia sadar dan semakin mantap untuk terus berkarir dalam dunia
militer.
Perjalanan para pemuda muslim Arab yang bergabung dengan
tentara Israel akan terus berlanjut, mereka akan membela negara
demokrasi Yahudi dan turut menentukan hubungan Arab - Yahudi di Israel
pada masa mendatang.
Fenomena masuknya warga muslim Arab menjadi tentara Israel
berdampak pada perubahan sosio ekonomi dan masa depan konflik
Palestina- Israel. Setidaknya ada lima point yang dapat kita catat dari
fenomena ini.
Pertama, Bergabungnya pemuda muslim Arab dalam unit
tentara Israel, khususnya mereka yang datang dari wilayah pinggiran
telah meningkatkan kehidupan ekonomi dan sosial, karena mereka
mendapatkan gaji yang cukup besar dari otoritas Israel.
Kedua, konflik berkepanjangan antara Palestina-Israel telah
menyebabkan krisis ekonomi dan meningkatkan tingginya jumlah
pengangguran di Palestina, hal ini memicu rasa frustasi sebagian pemuda
Arab Palestina sehingga mereka memilih bergabung menjadi tentara Israel.
Ketiga, terdorong oleh iming-iming dan jaminan untuk
memperoleh gaji yang cukup besar menyebabkan para pemuda Arab
berbondong-bondong mendaftarkan diri menjadi tentara Israel.
Keempat, para pemuda Arab yang telah dilatih menjadi
pasukan tempur Israel merasa tidak membayangkan sebelumnya mereka akan
masuk menjadi bagian dari kekuatan militer Israel untuk melawan warga
Arab Palestina. Meski pada tahap pertama mereka merasa serba canggung
dan kurang yakin menjadi bagian dari tentara Israel, tapi pada tahap
selanjunya mereka semakin mantap dan bangga menjadi bagian dari kekuatan
tentara Zionis.
Kelima, meningkatnya sentimen dan penghormatan agama
Yahudi dikalangan anak-anak muslim yang yang dilahirkan di Israel.
Kenyataan ini menunjukkan betapa lemahnya kecintaan anak-anak terhadap
Palestina.
Trend bergabungnya pemuda Arab muslim menjadi tentara
Israel akan semakin meningkat di masa depan. Fakta ini akan semakin
menambah buram masa depan perdamaian Palestina - Israel.
Direktur Moderation Corner
Peneliti Institute Hasyim Muzadi (IHM)
No comments
Post a Comment