HNW PKS Catut Ketum PBNU demi Dukungan untuk Paslon PKS pada Pilgub Jateng
Muslimedianews.com ~ Politisi-politisi dari PKS terus berulah. Setelah sebelumnya, mereka melakukan serangan kepada Kiai NU. Kini saat dimulainya Pilkada, mereka berupaya melakukan pendekatan pada kalangan Nahdlatul Ulama. Banya hal yang dilakukan, mulai dari pencatutan nama Tebuireng untuk dukung Paslon dari PKS pada Pilgub Jawa Barat, kini muncul lagi pencatutan posisi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Ketum PBNU) yang dikatakan memberikan arahan agar memenangkan paslon yang didukung oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
"Sesuai rekomendasi para ulama di Jawa Tengah, dan juga arahan Ketum PBNU untuk menangkan Sudirman Ida, Alhamdulillah", tulis Hidayat Nur Wahid (PKS).
 |
Kicauan HNW di Twitter |
Statemen Hidayat Nur Wahid tentunya bertentangan dengan Khittah Nahdlatul Ulama, sehingga tidak mungkin Ketua Umum PBNU memberikan arahan semacam itu. Dan memang benar, Ketua Umum PBNU justru membeaskan warga NU memilih Paslon Pilgub Jateng.
Diberikan Antara News (3/6/2018), Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) membebaskan para nahdliyin (warga NU) dalam memilih pasangan Calon Gubernur Jawa Tengah periode 2018-2023.
"Pilih (Cagub Jateng, red) mana yang paling bermanfaat untuk Jawa Tengah, sesuai hati nurani masing-masing dan yang menang itu yang `diridhoi` oleh Allah," kata Ketua Umum PBNU Kiai Haji Said Aqil Siradj di Semarang, Minggu malam.
Ia menegaskan bahwa PBNU menyerahkan sepenuhnya pilihan politik dalam Pilkada Jateng 2018 kepada masing-masing warga Nahdlatul Ulama yang ada di provinsi setempat.
Menurut dia, dirinya tidak mengarahkan pilihan politik para nahdliyin karena ada dua kader NU yang sama-sama maju sebagai calon wakil gubernur pada Pilkada Jateng 2018.
Kedua kader NU yang dimaksud adalah Taj Yasin Maimoen dan Ida Fauziyah.
"Kalau salah satunya bukan NU, saya akan pilih yang NU," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Said Aqil juga mendoakan agar Pilkada Jateng 2018 berjalan dengan baik, aman, damai, dan lancar.
Dengan membaca hal diatas, dapat disimpulkan bahwa Ketua Umum PBNU membebaskan warga NU dalam memilih. Kalau pun ada arahan memilih adalah arahan secara umum yaitu memilih yang yang lebih cenderung kepada Nahdlatul Ulama.
 |
Berita Antara News |
Ibnu Manshur
No comments
Post a Comment