Muslimedianews.com ~ Bagi para penggiat kajian seputar dunia Islam dan ke-Indonesia-an. Buku merupakan salah satu hal penting untuk menjadi referensi dalam kajian ilmiahnya, baik terkait materi tentang Islam Nusantara, pengertian dan lain sebagainya. Salah satu buku yang dapat dijadikan referensi dalam kajian adalah buku berjudul "KONTROVERSI ISLAM NUSANTARA"
Penjelasan penulis buku tentang buku KONTROVERSI ISLAM NUSANTARA sebagai berikut:
***
Dalam buku berjudul Kontroversi Islam Nusantara ini, beberapa hal yang saya lakukan adalah:
Pertama, meneliti alasan pro dan kontra para tokoh Islam di Indonesia mengenai Islam Nusantara. Para tokoh pro Islam Nusantara yang saya interview atau saya kaji tulisan atau pendapat mereka adalah KH. Dr. (HC) Ma’ruf Amin, Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj, KH. Afifuddin Muhajir, KH. A Marzuki Mustamar, KH. Abdurrahman Navis, Lc., M.H.I., Prof. Dr. M. Isom Yusqi.
Sedangkan dari pihak kontra, saya melakukan wawancara langsung atau cukup meneliti tulisan mereka, yaitu Dr. Habib Muhamamd Rizieq bin Syihab, Lc, KH Muhammad Najih Maimoen, Ustadz Muhammad Idrus Ramli, Ustadz Agus Hasan Bashori al-Sanuwi, Lc, M.Ag. (Abu Hamzah al-Qomari), dan DR. H. Abdul Chair Ramadhan, SH, MH, MM.
Pendapat mereka saya petakan dalam 4 (empat) aspek utama, yaitu:
(1) identifikasi maksud Islam Nusantara
(2) urgensi Islam Nusantara
(3) dampak munculnya gagasan Islam Nusantara
(4) posisi Islam Nusantara di antara pemahaman lainnya, yaitu Syi‘ah, liberalisme, dan Kejawen.
Saya juga menggali pendapat warga NU (sampling) tentang 5 hal yang berhubungan dengan Islam Nusantara, yaitu;
(1) tingkat pemahaman warga NU tentang hakikat dan pokok-pokok materi Islam Nusantara
(2) pendapat warga NU tentang inti Islam Nusantara
(3) sikap warga NU (setuju/tidak setuju) terhadap gagasan Islam Nusantara
(4) harapan warga NU terhadap pengurus NU, terutama Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), sebagai penggagas Islam Nusantara
(5) pendapat warga NU apakah kelompok Syi’ah, Liberal, Kejawen, termasuk kekayaan khazanah Islam Nusantara.
Selanjutnya, hal kedua yang saya lakukan adalah meneliti makna, maksud dan tujuan Islam Nusantara dalam framework dan bangunan berpikir mabadi’ ‘asyrah, sehingga menjadi kompromi antara pendapat pro dan kontra mengenai istilah Islam Nusantara.
Beberapa kesimpulan tentang kajian tersebut akan saya rilis pada postingan berikutnya insya Allah.
***
No comments
Post a Comment