BREAKING NEWS
latest

728x90

468x60

Wednesday, September 19, 2018

Orang Yang Punya Keahlian Itu Ulama, Politisi PKS HNW Mendistorsi Makna Ulama

Muslimedianews.com ~ Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Hidayat Nur Wahid menyebut bakal calon wakil presiden Sandiaga Uno sebagai ulama. Menurut dia, julukan itu berangkat dari terminologi bahasa Arab yang mengejawantahkan ulama sebagai seseorang yang memiliki keahlian khusus.

"Ulama adalah seorang yang punya keahlian dalam bidang tertentu, yang membawa dirinya pada akhlak yang luhur," kata Hidayat kepada Tempo saat ditemui di gedung Nusantara III DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa, 18 September 2018.

Hidayat menyebut, julukan ulama selama ini salah kaprah bila hanya dikaitkan dengan pemuka agama. Menurut dia, sesuai dengan kamus bahasa Arab, ulama juga bisa dipakai untuk memanggil orang-orang yang ahli. Ahli mesin, listrik, ekonomi, industri, misalnya.

Ia menyayangkan banyak orang mengaitkan ulama dengan titel pemuka agama. Bahkan, disamakan dengan penyebutan untuk kiai haji di Jawa, ajengan di Sunda, dan tuan guru di Nusa Tenggara Barat. Padahal ulama bukan hanya dimaksudkan untuk memanggil orang yang berperan sebagai petinggi agama. "Di luar Indonesia, seperti di Arab, panggilan kiai itu memiliki kesetaraan dengan ustad atau syekh," ujar Hidayat. Berbeda dengan ulama yang lebih luas maknanya.

Adapun dalam konteks penyematan embel-embel ulama kepada Sandiaga, Hidayat mantap mengakui bahwa mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu memiliki banyak keahlian. Sandiaga diakui ahli di bidang ekonomi, di bidang bisnis, dan relasi. Maka itu, ujar Hidayat, Sandiaga layak disebut ulama.
Selain unggul dalam bidang keahlian, seorang ulama juga biasanya memiliki etika baik sebagai seseorang yang beragama. Hidayat pun kembali memuji bahwa Sandjaga mumpuni di bidang tersebut. Ia mengatakan, Sandiaga tak setengah-setengah dalam menjalankan perintah agama. Dia bahkan menjalankan puasa sunah.

"Infaq Sandiaga juga luar biasa. Lalu, dia enggak menerima gaji dan gaji yang diterima malah dizakatkan," kata Hidayat. Perilaku Sandiaga ini dikatakan Hidayat sebagai seseorang yang dianggap memiki sikap terpuji.
KOMENTAR : Karena calon yang diusung tidak ada yang ulama, maka PKS nampaknya berupaya melakukan distorsi makna ulama yang sudah lumrah dalam bahasa Indonesia.  
Padahal di Indonesia, penggunaan kata Ulama itu khusus. Bahkan saking khususnya, kata Ulama yang dalam bahasa Arab itu jama' menjadi tunggal dalam bahasa Indonesia. 
Kullu Ulama 'alimun laisa 'alimun Ulama (setiap ulama pasti berilmu tapi tidak setiap yang berilmu bergelar Ulama)

via Tempo
« PREV
NEXT »

No comments