Muslimedianew ~ Ikhwanul Muslimin atau Muslim Brotherhood yang sering hanya disebut "Al-Ikhwan" adalah salah satu organisasi Islam yang didirikan di kota Ismailiyah, Mesir pada Maret 1928 dengan pendiri Hassan al-Banna, bersama keenam tokoh lainnya, yaitu Hafiz Abdul Hamid, Ahmad al-Khusairi, Fuad Ibrahim, Abdurrahman Hasbullah, Ismail Izz dan Zaki al-Maghribi.
Sepintas Al Ikhwan
Dalam perkembangannya, pemikiran Sayyid Quthub yang ekstrim mendominasi pada tokoh-tokoh Ikhwanul Muslimin dan menjadi sangat berpengaruh terhadap organisasi tersebut. Hingga sebagian umat Islam pun menyebut mereka sebagai Quthbiyyah, pengikut pemahaman aliran ekstrim Sayyid Quthub.
Sepintas Al Ikhwan
Dalam perkembangannya, pemikiran Sayyid Quthub yang ekstrim mendominasi pada tokoh-tokoh Ikhwanul Muslimin dan menjadi sangat berpengaruh terhadap organisasi tersebut. Hingga sebagian umat Islam pun menyebut mereka sebagai Quthbiyyah, pengikut pemahaman aliran ekstrim Sayyid Quthub.
Sayyid Quthub adalah anggota utama Ikhwanul Muslimin Mesir pada era 1950-an dan '60-an. Ia lahir pada 9 Oktober 1906 dan besar di sebuah desa Musha, berlokasi di Mesir. Tahun 1966 dia dituduh terlibat dalam rencana pembunuhan presiden Mesir Gamal Abdel Nasser dan dieksekusi dengan cara digantung.
Di Indonesia, pemikiran Sayyid Quthub banyak diadobsi oleh Ikhwanul Muslimin Indonesia (IMI) yang dideklarasikan di Depok pada tahun 2001 dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang sebelumnya bernama Partai Keadilan (PK).
Terbaru tentang Ikhwanul Muslimin
Dominasi pemikiran Sayyid Quthub yang ekstrim membuat Ikhwanul Muslimin disebut sebagai kelompok Khawarij. Di Mesir, pasca pelengseran tokoh Ikhwanul Muslimin Mohammad Morsi sebagai presiden, pengikut Ikhwanul Muslimin menuntut pengembalian kedudukan Morsi dengan menggelar berbagai aksi demonstrasi besar-besaran hingga terjadi bentrokan dengan aparat keamanan Mesir.
Ikhwanul Muslimin pun dianggap sebagai organisasi teroris. Bahkan Arab Saudi pun menetapkan Ikhwanul Muslimin dalam daftar organisasi teroris. (baca: Ikhwanul Muslimin Ditetapkan sebagai Gerakan Teroris oleh Saudia).
Menurut salah seorang mantan pimpinan Jamaah Ikhwanul Muslimin (IM) Dr. Kamal al-Helbawi, para pimpinan Ikhwanul Muslimin saat ini merupakan penyebab munculnya sikap anarkis di tubuh Ikhwanul Muslimin. Tidak lain, karena pemikiran Sayid Qutub yang mereka adobsi dan selalu menyebarkan buku-bukunya yang bermuatan ekstrim (baca : Mantan IM Helbawi: Pemikiran Sayyid Quthub Sumber Radikalisme) .
Terbaru tentang Ikhwanul Muslimin
Dominasi pemikiran Sayyid Quthub yang ekstrim membuat Ikhwanul Muslimin disebut sebagai kelompok Khawarij. Di Mesir, pasca pelengseran tokoh Ikhwanul Muslimin Mohammad Morsi sebagai presiden, pengikut Ikhwanul Muslimin menuntut pengembalian kedudukan Morsi dengan menggelar berbagai aksi demonstrasi besar-besaran hingga terjadi bentrokan dengan aparat keamanan Mesir.
Ikhwanul Muslimin pun dianggap sebagai organisasi teroris. Bahkan Arab Saudi pun menetapkan Ikhwanul Muslimin dalam daftar organisasi teroris. (baca: Ikhwanul Muslimin Ditetapkan sebagai Gerakan Teroris oleh Saudia).
Menurut salah seorang mantan pimpinan Jamaah Ikhwanul Muslimin (IM) Dr. Kamal al-Helbawi, para pimpinan Ikhwanul Muslimin saat ini merupakan penyebab munculnya sikap anarkis di tubuh Ikhwanul Muslimin. Tidak lain, karena pemikiran Sayid Qutub yang mereka adobsi dan selalu menyebarkan buku-bukunya yang bermuatan ekstrim (baca : Mantan IM Helbawi: Pemikiran Sayyid Quthub Sumber Radikalisme) .
Menanggapi berbagai cap teroris terhadap IM, khususnya dari pihak militer Mesir, pemimpin Ikhwanul Muslimin Muhammad al-Baltaji mempertanyakan hal tersebut. Sebaliknya ia menuduh militer Mesir sebagai teroris. Ikhwanul Muslimin tidak mau dianggap sebagai teroris.
(Baca juga: Muhammad Elbeltagy Pertanyakan Sebutan Teroris pada IM)
Penulis : Ibnu El Rabassa
Foto : Mohammed El Beltagy / Muhammad Al Baltaji
No comments
Post a Comment