BREAKING NEWS
latest

728x90

468x60

Thursday, September 05, 2013

Grand Shaikh Al Azhar Akan Selalu Menolak Pertumpahan Darah

Muslimedianews, Kairo ~ Grand Shaikh Al Azhar Prof Dr. Ahmad Thayyib menyatakan kembali bahwa al-Azhar akan selalu menolak dengan keras terjadinya setiap pertumpahan darah dari rakyat Mesir. Beliau pun menyatakan bahwa al-Azhar akan selalu berusaha sekuat tenaga untuk mempersatukan semua pihak di Mesir.

Beliau pun menyatakan bahwa terdapat penerimaan yang baik dari Negara akan peran yang telah dilakukan oleh al-Azhar, dan Negara pun bersedia untuk memfasilitasi segala sesuatu demi terselenggaranya dialog nasional dengan semua pihak yang tidak terkontaminasi dengan dendam atau darah rakyat Mesir. Hal itu disampaikan ketika menerima kunjungan dari Duta Besar Italia untuk Mesir, Maurizio Massari, di kantor Syeikh Azhar di Kairo.

Syeikh Azhar pun menegaskan kembali bahwa al-Azhar menolak dengan keras segala macam intervensi militer asing terhadap krisis yang terjadi di Suriah, dan menolak penggunaan senjata kimia oleh pihak manapun terhadap bangsa manapun. Pihaknya juga menyatakan bahwa bangsa Arab mampu untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi di Suriah jika bangsa Arab bersatu, dengan satu kondisi yaitu terbebas dari intervensi pihak luar. Karena permasalahan Suriah sekarang bukan lagi perang saudara antar beberapa pihak dari rakyat Suriah namun telah menjadi perang antara kekuatan skala internasional yang saling berkepentingan di kawasan tersebut. Itulah masalah besarnya, dan al-Azhar berulang kali menyatakan bahwa al-Azhar akan berada di samping rakyat Suriah.

Syeikh Azhar pun menghimbau kepada Uni Eropa agar bersikap netral dalam menghadapi permasalahan baik Mesir maupun Negara-negara Arab, dan tidak menimpakan kesalahan kepada pemerintah Negara tersebut. Karena yang terlihat di permukaan baik di Mesir secara khusus maupun di Negara-negara Arab secara umum bahwa Uni Eropa sudah terlalu jauh ikut campur dalam permasalahan internal Negara Arab, kebijakan Uni Eropa itu tidak pernah berubah ataupun melihat kepada realita yang terjadi.

Di samping itu, Maurizio Massari menyatakan bahwa peran al-Azhar dalam beberapa waktu terakhir sangatlah penting dalam proses pemulihan keadaan Mesir saat ini. Al-Azhar telah mendapatkan kepercayaan dari rakyat Mesir meski terdapat perbedaan kepentingan di antara mereka.

Pihaknya pun menyatakan bahwa apa yang terjadi di Mesir pada tanggal 30 Juni dan 3 Juli lalu adalah merupakan revolusi rakyat. Ia menyatakan “Kami telah mengetahui bahwa rakyat Mesir menginginkan perubahan, dan kami menghormati dan mengikuti keinginan rakyat Mesir ini.”

Ia pun menyatakan bahwa pemerintah Italia tidak menganggap setiap unjuk rasa yang dilakukan di Mesir belakangan ini merupakan unjuk rasa yang damai. “Kami menentang aksi pembakaran terhadap beberapa kantor polisi, pembokiran jalan, dan ketegangan yang terjadi di daratan Sinai. Kami pun berharap agar Mesir terhindar dari tindakan kekerasan dan pertumpahan darah.” Ujarnya.

Ia pun menyatakan bahwa Negara manapun di Eropa tidak akan diam tatkala terdapat aksi unjuk rasa yang bersenjata di dalam negaranya, dan sudah semestinya dilakukan berbagai tindakan untuk meredam aksi unjuk rasa tersebut.

Pihaknya menyatakan pentingnya segala macam usaha untuk menyelesaikan konflik yang terjadi di Mesir saat ini. Dan Uni Eropa memiliki kemampuan untuk berbicara kepada semua pihak yang berseteru, Uni Eropa pun bersiap untuk menghubungkan semua pesan rekonsiliasi jika hal itu diperlukan.

Pihaknya pun menyatakan bahwa posisi Uni Eropa dalam krisis ini adalah netral, “Ini adalah permasalahan rakyat Mesir dan kami mengakui hak rakyat Mesir dan keinginannya untuk melakukan perubahan. Namun kita harus mencoba agar tidak terjadi lagi tindak kekerasan dari pihak manapun.”

Sumber: al Azhar al Sharif via Suara Al Azhar

« PREV
NEXT »

No comments