BREAKING NEWS
latest

728x90

468x60

Wednesday, November 06, 2013

Khotmil Qur’an dan Pengajian Akbar di Pondok Pesantren Fastabiqul Khaerot

Muslimedianews.com, Klaten ~ Matahari memang belum lama terbit pada hari pertama di Tahun 1435 H (5/11). Akan tetapi, puluhan orang terus mendatangi areal Pondok Pesantren Fastabiqul Khaerot. Bahkan, terdapat cukup banyak jamaah yang berasal dari Luar Klaten. Tentu saja kedatangan mereka bukan tanpa alasan. Pagi itu Pondok Pesantren yang diasuh oleh Kyai Samsul punya hajat besar bertajuk “Khotmil Qur’an dan Pengajian Akbar”.

Sesuai dengan tajuk acara, pada hari Selasa kemarin terdapat empat santri yang mendapat syahadah karena hapal juz 30. Mereka adalah Rika febrianti, Esa Safitri, Alvisa Laili Khoirumnisa, dan Lila Fatimaturrohmah. Tidak tanggung-tanggung, syahadah tersebut diberikan langsung oleh KH Jablawi dari Pondok Pesantren Al Mansur (Popongan).

Setelah pemberian syahadah, acara dilanjutkan dengan pembacaan maulid yang dipimpin oleh Habib Rifki Al Jaelani dan KH Zahid. Maulid tersebut diiringi oleh grup hadrah Syifaul Qulub yang beranggota puluhan remaja.

Usai beberapa sambutan dan pembacaan kalam Ilahi, Habib Noval bin Muhammad Alaydrus menyampaikan tausiyah kepada ratusan jamaah yang hadir. Terdapat beberapa nasehat yang disampaikan oleh pimpinan Majelis Ilmu dan Dzikir Ar-Raudhah, salah satunya tentang anjuran untuk menjalankan sholat tepat waktu dan berjamaah. “Jika kita dipanggil Gubernur, kita merasa bangga sehingga kita akan datang sebelum waktunya. Tapi jika Allah yang memanggil (melalui adzan-red) ?” demikian ungkap Habib Noval. Pertanyaan retorik tersebut tentu hanya dijawab oleh jamaah dengan senyum dan tawa yang penuh arti.

Murid dari Habib Anis tersebut juga mengajak hadirin untuk mendahulukan pendidikan agama anak dibandingkan dengan pendidikan yang lain. Nasehat tersebut disampaikan Habib Noval karena adanya laporan jika beberapa orang tua santri justru memohonkan izin kepada kyai atau ustadz ketika anak-anaknya sedang ujian. “Yang membuat mudah anak-anak mengerjakan ujian adalah Allah. Jika mereka belajar ekstra keras untuk menghadapi ujian, mereka bisa kecapekan dan justru lupa hapalannya. Belajar ilmu-ilmu yang lain itu biasa-biasa saja, tapi jika belajar ilmu-ilmu agama kita harus ekstra keras”, ungkap Habib Noval.


Selain itu, dalam acara yang dilaksanakan di Kalikotes-Klaten tersebut, Habib Noval bin Muhammad Alaydrus juga memaparkan dahsyatnya lafadz Lailahaillalloh. Sebuah lafadz yang siapapun bisa mengucapkan diaakhir hayat akan mendapat jaminan sorga. Beliau menceritakan kebiasaan salah satu sahabat yang selalu menyisipkan lafadz Lailahaillalloh dalam setiap percakapan. Kebiasaan tersebut dilakukan karena sahabat tersebut khawatir jika maut menjemputnya dan akhir ucapannya bukan lafadz yang mulya tersebut.

Sebagaimana acara lain yang didukung oleh Aswaja IT Developer, kajian di Pondok Pesantren Fastabiqul Khaerot dapat diunduh melalui [link ini]


Penulis & Foto: Pekik Nursasongko
« PREV
NEXT »

No comments