Muslimedianews.com, Jakarta ~ Dalam sebuah kesempatan pertemuan di gedung PBNU (7/11/2013), Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siraj memberikan buku Atlas Walisongo kepada Hojjatollah Ebrahimian Perwakilan dari Embassy of the Islamic Republic of Iran Jakarta.
KH. Said Aqil Siraj menjelaskan bahwa buku karya Wakil Ketua Pengurus Pusat Lembaga Seni Budaya Muslim Indonesia (Lesbumi) NU, Agus Sunyoto itu merupakan buku tentang 9 ulama yang berhasil mengislamkan Indonesia melalui pendekatan budaya.
Perwakilan Kedutaan Besar Iran di bagian budaya mengangguk-angguk mendengarkan penjelasan tersebut dan mengatakan minatnya untuk menterjemahkan buku Atlas Wali Songo kedalam bahasa Parsi.
“Kami berminat menerjemahkan buku ini ke dalam bahasa Parsi,” ujarnya.
Sebelumnya, kedua orang ini, didampingi seorang penerjemah, ngobrol panjang tentang kebudayaan Islam di negara masing-masing. Kedua belah pihak sepaham bahwa setiap negara Islam memilikia kebudayaan berbeda-beda. Indonesia berbeda dengan Iran, Arab Saudi berbeda dengan Libya, Afganistan berbeda dengan Mesir.
Ebrahimian pada kesempatan itu mengajak PBNU untuk bekerjasama dalam seminar yang akan digelar tiga bulan ke depan. Seminar yang akan bertema Al-Quran sebagai poros umat Islam itu akan mengundang tokoh-tokoh Muslin internasional. Ebrahimian meminta PBNU untuk mengundan tokoh-tokoh Muslim Indonesia pada seminar itu. Ebrahimian juga meminta PBNU untuk mengadakan kerjasama saling mengunjungi tokoh-tokoh agama dua negara. (*)
KH. Said Aqil Siraj menjelaskan bahwa buku karya Wakil Ketua Pengurus Pusat Lembaga Seni Budaya Muslim Indonesia (Lesbumi) NU, Agus Sunyoto itu merupakan buku tentang 9 ulama yang berhasil mengislamkan Indonesia melalui pendekatan budaya.
Perwakilan Kedutaan Besar Iran di bagian budaya mengangguk-angguk mendengarkan penjelasan tersebut dan mengatakan minatnya untuk menterjemahkan buku Atlas Wali Songo kedalam bahasa Parsi.
“Kami berminat menerjemahkan buku ini ke dalam bahasa Parsi,” ujarnya.
Sebelumnya, kedua orang ini, didampingi seorang penerjemah, ngobrol panjang tentang kebudayaan Islam di negara masing-masing. Kedua belah pihak sepaham bahwa setiap negara Islam memilikia kebudayaan berbeda-beda. Indonesia berbeda dengan Iran, Arab Saudi berbeda dengan Libya, Afganistan berbeda dengan Mesir.
Ebrahimian pada kesempatan itu mengajak PBNU untuk bekerjasama dalam seminar yang akan digelar tiga bulan ke depan. Seminar yang akan bertema Al-Quran sebagai poros umat Islam itu akan mengundang tokoh-tokoh Muslin internasional. Ebrahimian meminta PBNU untuk mengundan tokoh-tokoh Muslim Indonesia pada seminar itu. Ebrahimian juga meminta PBNU untuk mengadakan kerjasama saling mengunjungi tokoh-tokoh agama dua negara. (*)
Redaktur : Ibnu Manshur
Sumber : nu.or.id/Foto: belanja.plasamsn.com
No comments
Post a Comment