BREAKING NEWS
latest

728x90

468x60

Tuesday, November 05, 2013

Semarak Peringatan Tahun Baru Islam 1435 H di Kota Cirebon

Muslimedianews.com, Cirebon ~ Senin malam, 30 Dzulhijjah 1434 H bertepatan dengan 4 November 2013,  ulama' kharismatik Cirebon alumni Al-Ahgaff University Hadramaut - Yaman Dr. KH. Yahya Zaenal Ma'arif MA biasa akrab disapa "Buya Yahya" Pengasuh Lembaga Pengembangan Dakwah Al-Bahjah Cirebon menggelar acara pergantian Tahun Baru Hijriah dengan konsep yang berbeda dan cukup unik dari tahun-tahun sebelumnya. Acara pergantian tahun tersebut mengambil tema  “Membuka Lembaran Baru, Tingkatkan Ibadah Dan Persaudaraan”.

Tim Dakwah Al-Bahjah yang diasuh oleh Buya Yahya selaku promotor Event Akbar tersebut mengajak seluruh lapisan masyarakat Cirebon mulai dari pelajar sampai dengan organisasi masyarakat untuk ikut andil dalam perayaan tahun baru Hijriyah. Ajakan itu mendapat respon yang sangat antusias dari masyarakat, terbukti lebih dari 1.000 peserta itu tumpah ruah di jalanan kota Cirebon yang terdiri dari berbagai komunitas, di antaranya : sepeda ontel, becak, pelajar, pramuka, organisasi sekolah dan sebagainya. Termasuk juga kaum muslimin dan muslimat yang sudah stand by di Masjid Raya At-Taqwa yang total keseluruhannya mencapai 3000-an. Mereka menyambut kedatangan Buya Yahya untuk melaksanakan do'a akhir dan awal tahun hijriah .

“Acara ini rencananya akan terus diagendakan tiap tahunnya demi mempererat persaudaraan sesama muslim dan tidak ada kesenjangan antara si kaya dan si miskin karena di acara ini mulai dari mamang becak sampai pengusaha ikut turun di jalan berbaur menjadi satu, dan terutama kita juga bertujuan untuk mengembalikan Cirebon menjadi kota wali yang berbudaya islami, yang notabene jaman sekarang khususnya para remaja sudah melupakan cintanya kepada sayyidina Muhammad saw sehingga terjebak oleh budaya orang-orang kafir”, ujar Panitia Tim Dakwah Al Bahjah.

Buya Yahya sendiri menghimbau agar setiap daerah di Indonesia mengadakan acara peringatan pergantian Tahun Baru Hijriah guna mensyiarkan bahwa islam pun memiliki tahun baru sendiri yang bisa dilakukan dengan kegiatan positif apapun dibandingkan kita merayakan tahun baru masehi yang jelas jelas melakukan budaya nya orang kafir dengan meniup trompet bermain petasan dan berkumpulnya pemuda-pemudi yang bukan mahrom dengan kegiatan negatif di pinggir jalanan dan jelas sekali sangat mencederai islam.

Acara itu berlangsung mulai dari setelah sholat Ashar di Masjid Omar Al-Bahjah, dilanjutkan dengan melakukan konvoi motor bersama kaum muslimin muslimat dari LPD Al-Bahjah Cirebon menuju gedung PUSDIKLATPRI. Sementara digedung tersebut berkumpul para komunitas dan pelajar se-kota Cirebon. Long march bersama dilanjutkan menuju Masjid Raya At-Taqwa. Mereka melakukan doa akhir dan awal tahun hijriah secara bersamaan, dilanjutkan pembacaan Maulid Nabi Muhammad Saw ba’da Sholat Isya berjama’ah juga langsung disambung pengajian rutinan Buya Yahya dengan pembacaan Kitab Al-Hikam Karangan Ibn Atha'illah As-Sakandari.

Berdasarkan informasi yang kami peroleh dari Panitia Penyelenggara Perayaan Tahun Baru Islam 1435 H tersebut, bahwasannya ikut serta dalam pengamanan dan penertiban acara adalah sebagai berikut: Polres Cirebon sebanyak 8 Personel, Polres Cirebon Kota sebanyak 37 Personel, Pemuda Pancasila Kabupaten Cirebon sebanya 21 Personel, Pemuda Pancasila Kota Cirebon sebanyak 10 Personel, BANSER (Barisan Ansor Serbaguna) sebanyak 25 Personel, PASBER (Persatuan Sahabat Berkah Radio-Qu) sebanyak 20 Personel, PKS (Patroli Keamanan Sekolah) SMK N 1 Cirebon sebanyak 10 Personel, Satpam dan juru parkir Masjid Raya At-Taqwa sebanyak 10 Personel dan lain sebagainya. Tak ketinggalan turut memeriahkan peringatan Tahun Baru Islam ini beberapa elemen masyarakat Cirebon yaitu: lebih 180 Pelajar, 10 becak, 20 sepeda ontel, 250 motor, 10 mobil dan lain sebagainya.

Pelajar di kota Cirebon yang turut memperingati tahun baru Islam menjadikan menjadikan hari tersebut sebagai momentum atau langkah awal untuk menolak budaya pacaran dari Kota Cirebon. Didalam spanduk yang mereka bawa, diantaranya tertulis "Momentum Hari Tanpa Pacaran Se-Dunia".
 
Tak hanya menarik dalam sisi acara, event ini juga unik karena hanya membutuhkan persiapan hanya 2 minggu dari awal musyawarah program acara dan perijinan, namun berjalan dengan sukses. (*)


Redaktur : Ibnu Manshur
Kontributor :  Tim Dakwah Al Bahjah
« PREV
NEXT »

No comments