BREAKING NEWS
latest

728x90

468x60

OPINION

Opinion
Showing posts with label Special reports. Show all posts
Showing posts with label Special reports. Show all posts

Friday, May 10, 2019

Gerakan Dibelakang BN, Revolusi dan Khilafah, serta Pabrik Hoax

Muslimedianews.com ~ Perhatikanlah, ketika Ustadz Yusuf Mansur masih cukup dekat dengan Aa Gym, lama-kelamaan beliau berusaha menjauh karena ada bau dan pemandangan yang tidak sedap dalam gerakan politik yang diusungnya. Ada aroma HTI dan dakwah PKS yang sangat kental dan diwarnai serta dimotori oleh BN didalamnya. Hal ini dikuatkan dengan 2 rekrutmen mubaligh muda baru yaitu : UAS dan UAH untuk menggantikan posisi UYM yang terlalu cerdas untuk tidak terlibat dan terjebak didalamnya.

Kami sudah tahu banyak tentang pergerakanmu, siapa saja yang jadi backingmu, pengusaha mana saja yang jadi donaturmu. Sewaktu videomu viral ketika mengajak simpatisan HTI dan aktivis PKS disebuah mesjid untuk "revolusi dan khilafah", orang-orang dungu terperanjat merasa ditipu dan dibodohi. Teriakan dikit-dikit kriminalisasi ulama merupakan jargon penipuan dan pelabelan bahwa anda dan gerbong anda adalah ulama, ini seperti maling ngaku maling.

Hadapi saja panggilan dari kepolisian dengan jiwa jantan jgn kalah dgn Ahok yg diserang dari segala penjuru sampai ada yang teriak "Bunuh Ahok, Gantung Ahok", toh Ahok dengan tenangnya bisa mengikuti mekanisme hukum dan menjalani takdirnya. Jadi untuk apa para pejuang Islam harus takut dan sembunyi dalam "daster-daster" penuh keramat? Apa setiap ada habaib ulama yang tersandung masalah hukum harus dikatakan kriminalisasi ulama? Bukankah cara berpikir ini adalah bentuk kriminalisasi atas akal sehat?

Tidak perlu menghasut masyarakat dengan mengatakan "Rezim otoriterisme yang menggunakan segala cara untuk membungkam lawan politiknya untuk melanggengkan kekuasaan", apa tidak terbalik?. Yang otoriter dan selalu menggunakan segala cara untuk membungkam lawan politiknya itu siapa? Yang jor-joran ingin menguasai Indonesia dengan paham radikalisme yang bertentangan dgn ideologi Pancasila itu siapa? Masih mau membelokkan arah ini ke mobil Esemka dan kebijakan China?

Nabi Saw telah berpesan kepada umatnya, bahwa akan terlahir dari umatnya sebuah partai \kelompok yang tatacara ibadahnya kasar dan keras hatinya, mereka mengajak kepada Allah tapi sesungguhnya mereka tidak mengajak kearah-Nya sedikit pun, mereka telah keluar dari agama Islam walaupun mereka shalat dan berpuasa. Puluhan ribu sahabat mengimani hadits tersebut, lalu alasan syar'i apa yang membuat kita harus menolaknya?

Nabi Saw telah memperingati umatnya tentang selalu hadirnya para penjual agama, orang yang mabok agama, dan para politisi yang mempolitisir agama. Dan bagaimana orang-orang yang berprestasi bisa dihancurkan keutamaan yang dimilikinya oleh sebuah gerakan dakwah politik kotor dan menyesatkan dengan membuat sebuah industri besar yang bernama "Pabrik Hoax". 

Lihat kembali sejarah Islam, bagaimana Yazid bin Muawiyah menghancurkan nama baik serta keutamaan yang dimiliki Sayyidina Ali bin Abi Thalib dan ahlulbait selama puluhan tahun dengan panah-panah dusta yang dinamakan HOAX. Lihat pula siapa Garda Terdepan dalam Grand Opening acara besar tersebut, mereka adalah para penghafal Al-Quran, penghafal Hadits, para Kyai, Para Ulama, Para Habaib, para politisi ditambah beberapa komunitas selebriti. 

Sejarah senantiasa terulang dengan pelaku yang berbeda.

Alawi Nurul Alam 
Ketum LANTERA Indonesia

Ilustrasi gambar : Bachtiar Nasir dicekal keluar negeri

Thursday, May 02, 2019

Penerimaan Santri Baru di Pondok Pesantren Syaichona Moh. Cholil Bangkalan Madura

Muslimedianews.com ~Pondok Pesantren merupakan lembaga satu satunya yang mampu mendidik anak bangsa menjadi insan berkarakter (berakhlakul Karimah) dan bermartabat.

Pondok Pesantren Syaichona Cholil Moh. Cholil Bangkalan Madura dapat menjadi pilihan untuk mendidik putra-putri menjadi generasi yang memiliki pengetahuan agama komprehensif. 

Pendaftaran dibuka mulai tanggal 18 Juni 2019. Tempat pendaftaran di Aula Lantai II Pondok Pesantren Syaichona Cholil Moh. Cholil Jl. KH. Moh Kholil II/6 Demangan Barat, Bangkalan Madura Jawa Timur. 

Jenjang Pendidikan :

1. Madrasah I'dadiyah (metode Al-Miftah Lil-Ulum) untuk Putra, dan Metode Amtsilati untuk Putri. 

2. PDF Wustha / Setara SMP (Putra)
3. PDF Ulya / Setara SMA (Putra)
4. Mts Al-Ma'arif (Putri)
5. SMA Al-Ma'arif (Putra/Putri)
6. Wajar Dikdas Ula dan Wustho
7. Menyelenggarakan Paket C
8. STAI Syaichona Moh. Cholil Bangkalan


Wednesday, February 27, 2019

Pidato Pembukaan Munas & Konbes NU 2019 oleh Ketua PBNU


السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
بسم الله والحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله سيدنا محمد ابن عبد الله وعلى اله واصحابه ومن تبع سنته وجماعته من يومنا هذا الى يوم النهضة، اما بعد
Yth. Presiden Republik Indonesia Bapak Ir. H. Joko Widodo beserta para Menteri Kabinet Kerja;
Para Pimpinan Lembaga Negara, para Duta Besar dari negara sahabat, para pejabat TNI/Polri; para pimpinan Partai Politik, Gubernur Jawa Barat, dan para kepala Daerah di Jawa Barat;
Rais ‘Aam PBNU beserta seluruh jajarannya, Pengurus Tanfidziyah PBNU beserta pimpinan Lembaga dan Banom di lingkungan NU, para pimpinan Wilayah NU serta para pengasuh pondok pesantren di seluruh Indonesia;
Hadirin Hadirat Tamu Undangan yang berbahagia.
Munas Alim Ulama dan Konbes NU Tahun 2019 kali ini mengambil tema “MEMPERKUAT UKHUWAH WATHANIYAH UNTUK KEDAULATAN RAKYAT.” Pemilihan tema ini dilandasi oleh situasi menjelang pelaksanaan pesta demokrasi rakyat yaitu pemilu serentak untuk memilih Presiden/Wakil Presiden serta para wakil rakyat tahun 2019. Nahdlatul Ulama perlu mengingatkan bahwa sebagai manifestasi kedaulatan rakyat, hasil pemilu harus mampu menjunjung, menegakkan dan mewujudkan kedaulatan rakyat dalam seluruh sendi kebijakan penyelenggaraan negara dan pemerintahan. Mandat sejati dari kekuasaan adalah kemaslahatan rakyat, kesejahteraan sebesar-besar rakyat Indonesia:
تصرف الامام على الرعية منوط بالمصلحة
Karena itu, Pilpres, Pileg dan Pilkada tidak boleh berhenti sebagai ajang suksesi kekuasaan, tetapi momentum penyelenggaraan kembali komitmen penegakan kedaulatan rakyat di tengah situasi zaman yang berubah dan bergerak cepat.
Salah satu perubahan itu ditandai oleh gelombang Revolusi Industri 4.0. yang bertumpu pada penggunaan massif teknologi informasi komunikasi berbasis internet (internet of things), kecerdasan buatan (artficial intelligent) dan analisis big data.  Revolusi Industri 4.0 berdampak luas, terutama pada sektor lapangan kerja. Menurut Mckinsey Global Institute, Revolusi Industri 4.0 akan menghilangkan 800 juta lapangan kerja di seluruh dunia hingga tahun 2030 karena diambil-alih oleh robot dan mesin. Khusus di Indonesia, akan ada sekitar 3,7 juta lapangan kerja baru yang terbentuk, tetapi ada sekitar 52,6 juta lapangan kerja yang berpotensi hilang akibat revolusi digital.
Bagian dari peluang positif Revolusi Industri 4.0. telah kita rasakan di Indonesia dengan kemudahan-kemudahan transaksi online untuk memenuhi sejumlah hajat hidup masyarakat. Namun, bagian dari ancaman Revolusi Industri 4.0. adalah tergusurnya sejumlah lapangan kerja di tengah masalah pengangguran dan postur tenaga kerja yang belum bersaing. Sekitar 60% angkatan kerja kita adalah lulusan SMP ke bawah. Bagaimana nasib mereka? Dalam revolusi digital, mereka terancam terus menerus menjadi korban pembangunan. Sektor pertanian adalah penyumbang terbesar kedua PDB Indonesia. Namun, di sektor tempat bergantung hidup 82% rakyat miskin ini, 30% adalah petani cangkul yang masih terseok di gelombang Revolusi Industri 1.0.
NU perlu mengingatkan bahwa manusia dan kemanusiaan harus tetap merupakan dimensi utama dalam pembangunan. Tugas pemerintah adalah mengelola peluang positif revolusi digital sekaligus mereduksi, mengantisipasi, dan merekayasa ‘mudharat-mudharat’ teknologi agar tidak mendehumanisasi pembangunan. Jepang telah bicara tentang Revolusi Industri 5.0. yang mendedikasikan capaian teknologi untuk melayani kemanusiaan (human-centered society). Indonesia, dengan segala kearifannya, harus mampu menyambut peluang-peluang baru tanpa menimbulkan jurang ketimpangan sosial yang lebih dalam.
Presiden, Rais ‘Aam, para Tamu Undangan, dan hadirin-hadirat yang berbahagia.
Nahdlatul Ulama didirikan dengan dua mandat besar, yaitu peran dan tanggung jawab keagamaan (mas’ūliyah dīniyah) dan peran dan tanggung jawab kebangsaan (mas’ūliyah wathaniyah). NU bukan hanya terpanggil untuk mengurus masalah ubudiyah, fikrah dīniyah, atau harakah Islâmiyah, tetapi juga masalah-masalah kebangsaan. Dalam kapasitas yang dimungkinkan, NU selalu berupaya membantu program-program Pemerintah yang mendukung kesejahteraan rakyat. NU juga memastikan bahwa NKRI adalah kesepakatan final yang tidak boleh dirongrong siapa saja. Karena itu, siapa saja yang mengancam NKRI, berniat menggerogoti dan merobohkan NKRI, akan berhadapan dengan NU.
Sebagai pelaksanaan dari mandat keagamaan dan kebangsaan, Munas Alim Ulam dan Konbes NU 2019 di Kota Banjar, Jawa Barat kali ini akan membahas sejumlah masalah penting yang diklasifikasi dalam Masâil Wâqi’iyah (mencakup bahaya sampah plastik, niaga perkapalan, bisnis money game, dan sel punca); Masâil Maudlûiyah (masalah kewarganegaraan dan hukum negara, konsep Islam Nusantara, dan politisasi agama), dan Masûil Dîniyah Qanûniyah (RUU Anti-Monopoli dan Persaingan Usaha agar kedzaliman ekonomi global dapat dicegah dan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual). Di bagian Rekomendasi, NU tengah mengkaji agar Pemerintah mempertimbangkan kembali pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) untuk mengatasi defisit pasokan energi dalam jangka panjang.
Khusus terkait sampah plastik, NU sangat prihatin dengan status Indonesia sebagai penghasil limbah plastik terbesar kedua di dunia setelah China. Indonesia menghasilkan sekitar 130.000 ton sampah plastik setiap hari. Hanya separo yang dibuang dan dikelola di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Sisanya dibakar secara ilegal atau dibuang ke sungai dan laut yang merusak ekosistem. Ketika sampah mikroplastik berubah menjadi nanoplastik dan kemudian dimakan ikan dan seterusnya dikonsumsi manusia, limbah plastik telah menjadi ancaman nyata bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Mengingat semakin mendesaknya polusi plastik, NU mendesak Pemerintah melakukan upaya yang lebih keras untuk menekan dan mengendalikan laju pencemaran limbah plastik di Indonesia.
Selain itu, menyadari dan menyikapi posisi dan kondisi Indonesia yang rawan bencana alam, semua pihak terutama Pemerintah harus berupaya memperkuat mitigasi dan kesiapsiagaan bencana masyarakat terutama di daerah berisiko tinggi terdampak bencana.
Nahdlatul Ulama mendorong agar hal itu dilakukan dengan cara: (1) meningkatkan kapasitas (pengetahuan dan skill) masyarakat dalam menghadapi bencana berbasis kearifan lokal terutama melalui pesantren dan madrasah; (2) Pemerintah Daerah harus menjadikan pengurangan risiko bencana terintegrasi dalam rencana pembangunan; (3) melakukan simulasi rutin penanganan bencana; (4) menyepakati sistem peringatan dini dan mekanisme penyelamatan diri saat terjadi bencana agar masyarakat dapat menyelamatkan diri; dan (5) mengalokasikan anggaran yang memadai.
Presiden, Rais ‘Aam, para Tamu Undangan, dan hadirin-hadirat yang berbahagia.
Sebagai bagian akhir sambutan, perlu saya tegaskan bahwa Nahdlatul Ulama mendukung komitmen Vatikan dan Al-Azhar yang dituangkan dalam “Human Fraternity Document” atau Dokumen Persaudaraan Kemanusiaan di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab yang ditanda-tangani oleh Paus Fransiskus dan Imam Besar Al Azhar Sheikh Ahmed Al Tayeb pada tanggal 4 Februari 2019.
Dukungan itu didasarkan konsepsi persaudaraan yang dianut Nahdlatul Ulama berupa persaudaraan sesama muslim (ukhuwah islamiyah), persaudaraan sebangsa dan setanah air (ukhuwah wathaniyah) dan persaudaraan sesama anak manusia (ukhuwah insaniyah atau ukhuwah bashariyah) sebagaimana didekralasikan Nahdlatul Ulama tahun 1984. Mengapa? Karena dalam pandangan Nahdlatul Ulama, “Human Fraternity Document” merupakan  bagian dari konsepsi persaudaraan  yang telah diperjuangkan dan diimplementasikan Nahdlatul Ulama sekurang-kurangnya terhitung sejak 35 tahun lalu dan konsepsi persaudaraan tersebut dapat memberi kontribusi bagi upaya untuk: (1) menghentikan permusuhan muslim dan non muslim di dunia; (2) menerima negara bangsa dan menolak khilafah; (3) menerima konstitusi dan tidak mempertentangkan dengan syariah; dan (4) mewujudkan perdamaian dunia.
Demikian dan mohon berkenan Bapak Presiden memberi sambutan sekaligus membuka acara Munas dan Konbes NU di Jawa Barat,
27 Februari 2019 - 1 Maret 2019.

شكرا ودمتم في الخير والبركة والنجاح، والله الموفق إلى أقوم الطريق
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته.

Tuesday, February 26, 2019

Kabar Munas NU 2019: Riwayat Pendiri Pesantren Miftahul Huda Banjar


Usai sarapan, kami bertiga dengan Mas Ulil dan Mas Imdad melanjutkan jalan-jalan ke arena Munas-Konbes. Sementara Mas Rum dan Mas Idris pualng duluan ke penginapan.
Di kiri-kanan jalan masuk arena Munas tampak kesibukan para pedagang menyiapkan lapaknya, ditingkahi sebagian lain yg masih merapikan lokasi stand bazar. Sementara di beberapa sudut, nampak para Banser dan Pesilat Pagar Nusa sudah berjaga-jaga dengan seragam kebanggaannya.
Di jalanan nampak beberapa kali sepasukan forijder polisi bolak balik dengan raungan sirine dan kecepatan tinggi. Sepertinya mereka sedang latihan pengamanan RI1 untuk acara pembukaan besok.
Kami langsung masuk ke kompleks pesantren, menuju rumah kediaman Kyai Marsyudi Syuhud, salah seorang ketua PBNU, yg juga menantu di Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar ini. Kami melewati panggung utama pembukaan yg sudah rapi tertata, barisan pamjang MCK yg disiapkan untuk para tamu, mobil salah stasiun TV yg sedang bersiap meliput acara, dan komplek makam pendiri Pesantren.
Di rumah Kyai Marsyudi kami disambut hangat, dengan berbagai jajanan dan kopi hangat. Cerita pun mengalir panjang lebar dari tuan rumah tentang sejarah panjang Pesantren ini.
Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar ini didirikan oleh Kyai Marzuqi, salah satu anggota keluarga Pesantren Sumolangu Kebumen. Sebagaimana mana Sumolangu, darah pejuang juga mengalir dalam diri keluarga Pesantren Citangkolo ini. Mereka dulu rata-rata tergabung dalam AOI (Angkatan Oemat Islam), barisan pejuang kyai dan santri yg didirikan oleh kyai Sumolangu atas perintah Hadhratus Syaikh Muhammad Hasyim Asy'ari.
Pesantren ini, dulu berkali-kali dibakar Belanda yg marah karena sering diserbu gerilyawan AOI. Beberapa keluar pesantren juga ada yg ditangkap Belanda dibawa ke penjara Ambarawa dan tak jelas lagi di mana rimbanya hingga saat ini.
Ikut andil dalam perjuangan mendirikan dan mempertahankan NKRI membuat masyarakat Sumolangu dan Citangkolo memiliki kebanggaan tersendiri. Harga dirinya sangat tinggi, diiringi ketaatan dan keramahan ala santri. Rasa bangga dan harga diri sebagai bagian dari pendiri republik ini pernah menimbulkan salah paham dengan pemerintah pusat, yg kemudian menganggap Pesantren Sumolangu dan jaringannya sebagai pemberontak dan ditumpas.
Karena Operasi militer atas Pesantren Sumolangu itu pula banyak keluarga Pesantren dan santri-santri senior yg melarikan diri dan berlindung jauh dari kampung asal mereka. Citangkolo adalah daerah terdekat yg dijadikan persembunyian. Sebagian lain ada yg hijrah ke pedalaman hutan di Jember, Riau, kota-kota di Kalimantan, bahkan di Malaysia. Sebagian dari mereka lalu menetap, berdakwah dan mendirikan pesantren di tempat persembunyian.
Di masa orde baru, keluarga Pesantren Sumolangu dan Citangkolo juga kerap dicurigai akan menjegal dominasi politik pemerintah. Sehingga beberapa keluarga Kyai ditangkap dan diinterogasi serta disiksa, sebelum ditahan. Meski terus ditekan, jiwa pejuang tidak pernah surut di dada keluarga Pesantren. Baru setelah reformasi dan orde baru runtuh, masyarakat Citangkolo dan Sumolangu merasa benar terlepas dari kecurigaan dan intimidasi penguasa. Kini keluarga Pesantren dan masyarakat bisa sepenuhnya berjuang untuk NU dan bangsa yg dicintainya jauuh sejak jaman Penjajahan.
Setelah panjang lebar ngobrol, kembali Kyai Marsyudi memaksa kami untuk sarapan di rumahnya. Ki ini menemani seorang habib dari Cimahi. Apalah daya rejeki pamali ditolak..
Sayang pertemuan hangat pagi itu harus berakhir, karena Mas Imdad sudah dijemput panitia untuk mengisi acara Ngaji Plastik bersama Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI) PBNU. Saya dan Mas Ulil pun kembali ke penginapan. Di penginapan rombongan Tim Program Peduli Lakpesdam baru saja tiba : Nurun Nisa'Muawanah dan Vicky.. sementara Ufi Ulfiah menyusul dan lainnya menyusul siang ini.
oleh Iftah - PP Lakpesdam PBNU

Liputan Khusus Munas Konbes NU 2019 di Kota Banjar (1)


Memasuki arena Munas di Citangkolo ini menarik. Sepanjang jalan sejak keluar dari stasiun sudah sangat bernuansa Munas.. ratusan, mungkin ribuan, bendera NU berkibar di pinggir jalan. Terlebih ketika memasuki desa Citangkolo, di mana PP Miftahul Huda Al-Azhar yg menjadi lokasi acara berdiri. Berbagai perlengkapan arena Munas dan Konbes sudah dan sedang terus disiapkan: arena Bazar pasar rakyat, bazar ilmiah, penginapan peserta Munas dan panitia, serta berbagai pernik acara lainnya.
Puluhan pedagang aksesoris dan makanan sudah berjajar di sepanjang jalan menuju lokasi. Yg unik, selain atribut NU yg mendominasi, ada juga satu pedagang yg jualan peci dan syal bertuliskan nama ormas yg selama ini sering berseberangan sama NU. Tapi itulah hebatnya NU, pedagang ini pun tidak diusik, dibiarkan mencari nafkah sebebas-bebasnya. Saya gak kebayang, kalo yg terjadi sebaliknya.. hahaha.
Untuk bermalam, panitia menyediakan dua macam tempat menginap. Ruang-ruang kelas yg sudah disulap jadi kamar menginap, rumah-rumah penduduk yg ditawarkan kepada Pesantren untuk jadi tempat transit para tamu, dan rumah disewakan kepada para tamu. Biasanya Lembaga-lembaga PBNU memilih di rumah-rumah penduduk karena sekalian bisa rapat koordinasi internal dgn nyaman.
Kami, dari Lakpesdam, memilih yg kedua.. bermalam di rumah penduduk.. juga dengan alasan sama: ingin lebih privat dan pengin dapat suasana kampungnya yg masih asri.
Menurut Sohibul Hajat, Kyai Marsyudi Syuhud, ada 50 warga yg menawarkan rumahnya untuk jadi tempat istirahat para tamu. Dari jumlah itu, lalu panitia memilih sekitar 30an untuk jadi penginapan.
Dan, beginilah di kampungnya warga Nahdliyyin, selain menyediakan kamar, seperti arahan panitia, penduduk juga memuliakan kami dengan suguhan kampung yg berlimpah ruah. Ingin hurmat dan ngalap berkah-nya NU, kata mereka.
Maka, malam ini, sambil ngobrol ngalor ngidul yg padat dan bermanfaat di teras rumah, kami : Saya, Mas Ulil Abshar, Mas Rumadi Ahmad dan Mas Idris Masudi juga menikmati banyak hal lain : keramahtamahan yg tulus dari tuan rumah, udara yg segar, suara puji-pujian anak-anak dari Toa mushalla yg agak cempreng serta nyanyian jangkrik dan kodok (emaknya cebong) yg melengking nyaring... Betul-betul nikmat...
Itupun masih belum memuaskan tuan rumah, jam 22.30.. saat kami sudah hampir terlelap, Tuan Rumah tergopoh-gopoh menata nasi panas, Ayam dikecapin, oreg-oreg tempe dan telur dadar di ruang tengah.. lalu satu persatu kami dibangunin.. "Pak. pak.. makan dululah... Mbok lapar tidurnya.."
Ketika kami menolak halus karena sudah pada ngantuk, si bapak tidak putus asa.. "Makan dululah, biar kami gak sia-sia masaknya.. biar berkah rumah kami..."
Kalo sudah begini, siapa coba yg kuat menolak ketulusan hati mereka. Sambil saling pandang dan sesekali terkikik, kami pun makan... "Hayoolah dimaem, dgn niat idkhalus surur shahibul bait..."
sumber: fb Iftah Pengurus PP Lakpesdam PBNU

Monday, February 11, 2019

Inilah Tiga Agenda Menarik dari Munas NU 2019


Informasi penting dan menarik disampaikan oleh salah satu panitia dari tim Bahstul Masail PBNU ditengah kunjungan dan survei lokasinya pada hari Minggu 10 Februari 2019 di pondok pesantren Al Azhar Citangkolo Kota Banjar Jawa Barat.

Salah satu diantara agenda yang menarik di Munas dan Konbes NU nanti 27 Februari - 1 Maret 2019 adalah:

1. Bahtsul Masail ttg Hukum-Hukum Kenegaraan, Islam Nusantara, Politisasi Agama dll

2. Bincang Internasional dengan Habib Umar bin Salim bin Hafidz, Dr Taufiq Ramadhan Al Buthi, Habib Ali Al Jufri dll

3. Diskusi Ilmiah dan bedah buku: Islam Nusantara, Fikih Kebangsaan, Khazanah Aswaja dll.

Mari kita sukseskan Munas Alim Ulama PBNU dalam rangka Meneguhkan Khidmah Wathaniyah di Bumi Nusantara.

Friday, November 09, 2018

Kemenag Gelar Jalan Sehat Peringati Hari Guru Nasional



Jakarta (Kemenag) --- Kementerian Agama melalui Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah akan menyelenggarakan jalan sehat bersama guru madrasah.  Kegiatan ini akan dilaksanakan di Islamic Center Bekasi, Jawa Barat, 11 November 2018.

Direktur GTK Madrasah, Suyitno menuturkan bahwa Jalan sehat bersama guru madrasah merupakan rangkaian peringatan Hari Guru Nasional (HGN). Menurutnya Kemenag akan menggelar  Puncak HGN  di Surabaya tanggal 26 November 2018.

“Dengan jalan sehat, kita bisa sekalian berolah raga, yang bisa menumbuhkan semangat, sportivitas dan meningkatkan motivasi kerja,” ujar Suyitno di Jakarta, Jumat (09/11).

Dikatakan Suyitno, jalan sehat yang diadakan oleh Direktorat GTK Madrasah akan dihadiri oleh bapak Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Walikota Bekasi, para  Kepala Bidang Pendidikan Madrasah dan Kasi Pendidikan Madrasah.

Kasubbag TU Direktorat GTK Madrasah,  M. Sidik Sisdiyanto mengatakan, peserta jalan sehat diperkirakan mencapai 12.000 peserta. Peserta terdiri dari Guru Madrasah (RA, MI, MTs dan MA), Kepala Madrasah (RA, MI, MTs dan MA), Pengawas Madrasah, Karyawan Kemenag Pusat dan daerah, Organisasi Profesi Guru. 

“Termasuk kalangan umum juga. Ini sifatnya gratis tanpa pungutan biaya apapun. Pihak panitia pun menyiapkan banyak hadiah dan hiburan Islami,” tegasnya.

Dikatakan Sidik, jalan sehat akan start dan finish di halaman Islamic center Kota Bekasi. Adapun rutenya dimulai dari Islamic Center Kota Bekasi menuju Bekasi Cyber Park, kemudian  ke arah Gelanggang Olahraga Kota Bekasi. Rute dilanjutkan melewati Komplek PemKot Bekasi dan kembali ke Islamic Center.

Monday, October 01, 2018

Kirab Satu Negeri Peduli Palu, Ansor Terjunkan Relawan

Muslimedianews.com ~ Kirab Satu Negeri peduli Palu, perlu dijelaskan bahwa gempa Palu efeknya sangat fatal karena: Pelabuhan rusak, Bandara rusak, Akses jalan rusak.

GP Ansor Sulawesi Tengah dan Gorontalo sudah berada di lokasi terdampak, assesment dan berangkatkan bantuan.

#KirabSatuNegeri2018 
#KitaIniSama
#GenerasiMudaNU





Tuesday, September 25, 2018

Tiga Hari Ditelpon Jurnalis Hidayatullah.com, Jurnalislam.com dan Kiblat.Net, Mengerikan Fitnah Terhadap Ansor

Muslimedianews.com ~ TIGA hari ini saya terus menerima telpon dari banyak wartawa. Hidayatullah.com, jurnalislam.com, kiblat.net dan banyak media online lokal.

pertanyaan mereka yang paling dominan adalah, apa benar penolakan masyarakat melayu disana karena ansor dianggap mebyebarkan kesesatan paham Islam Nusantara??

Saya pun menjelaskan bahwa amaliah Ansor dan Melayu itu sama, sebab kami sama sama ahlusunnah wal jamaah, sama sama bermahzab syafii.

acara Ansor di Siak itu adalah ziarah kubur Sultan, saya kembali bertanya apakah Melayu mengharamkan ziarah kubur?? TIDAK ! kami juga akan melaksanakan Haul dan Dzikir Akbar, lantas apakah Melayu juga mengharamkan demikian? TIDAK.

Jadi dimana kesesatan yang dimaksudkan? Saya pun bercerita bagaimana pertemuan saya dengan Ketua LAM SIAK.. saya menemukan fakta bahwa Beliau disodori hoax bahwa Sholatnya ala Islam Nusantara itu nyanyi Indonesia Raya sebelum sholat. La haula wala kuata ila billah...

Wajar saja Datuk Datuk penjaga adat itu marah karena mengira Ansor itu berlaku demikian. .

Ada kesalahpahaman yang lahir dari hoax dan fitnah yang kejam. Fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan. Dan ketika tabayyun sudah dilakukan, menemukan fakta yang berbeda sedemikian itu kenapa LAM SIAK tidak berkenan mencabut keputusan atau fatwanya. Ini soal marwah LAM..begitu jawab Datuk Ketua LAM.

Saya ini korban, ibarat tersangka, pengadilan adat memutus saya bersalah tanpa melalui proses pengadilan. Tapi biarlah ini saya tanggungkan, jangan ditanggung orang lain.

bismillah saya jalan terus, dan mohon kami mohon siapapun sahabat dan guru2 saya di grup ini, jangan provokasi masyarakat utk benci kepada kami. Silahkan kami dibuly tapi jangan benturkan kami dengan Melayu, sebab kami juga Melayu...kami Islam...kami saudara kalian. Masalah soal UAS kami siap menyelesaikannya dengan dg cara beradab.

Semoga seluruh masyarakat Melayu tdk diadu-domba oleh kaum WAHABI dan HTI yg tdk ingin Indonesia damai... Mereka ingin Indonesia seperti Suriah yg porak-poranda. 
(Alinea terakhir tambahan saya).

salam

PURWAJI
Ketua PW GP Ansor Riau

Foto : Ilustrasi 

Monday, September 24, 2018

Ini Akun-Akun Facebook Pemfitnah Ansor Menolak Islam Nusantara

Muslimedianews.com ~ Foto dan narasi yang dibuat oleh akun Ibnu Ja'far ini banyak dikutip dan disebarkan oleh mereka yang hendak memfitnah Banser NU.

Baca: Ansor Pasaman Barat Difitnah Tolak Islam Nusantara, Lagi-Lagi Mereka Pakai Cara Kotor

Ibnu Ja'far membuat narasi seolah-olah Banser menolak Islam Nusantara. Jelas-jelas ini cara kotor. https://web.facebook.com/ibnu.jafar.524/posts/163239904604094




Beberapa akun facebook yang turut menyebarkan fitnah diatas :

https://web.facebook.com/ahmadashari.usamah/posts/1894311037301655
https://web.facebook.com/anwarharum/posts/2184812668198246?
https://web.facebook.com/hadi.alghifari/posts/10204739577324598
https://web.facebook.com/thoriqwbs/posts/2191293494216026
https://web.facebook.com/mumu.mukhlisin/posts/10211988619133034

https://web.facebook.com/photo.php?fbid=2369724186401002&set=a.967758913264210&type=3&theater

Ibnu Manshur

Cuitan Prof. Mahfud MD soal Pembubaran Acara Ditanggapi Ketua Umum GP Ansor

Muslimedianews.com ~ Saya dapat skrinsut di bawah ini, dari akun guruku, Abu Benba. Ini menjadi bukti bagaimana revolusi media begitu merusak akal budi. Prof. Mahfudz MD yg seharusnya menjadi teladan bagaimana bersikap atas informasi yg beredar, malah memberi contoh cara menelan informasi tanpa mengunyahnya terlebih dahulu.

Memang dia tak menyebutkan langsung siapa yg dimaksud ormas di cuitannya. Tapi kita semua tahu, siapa yg sedang diframing sebagai pembubar acara dan ceramah2. Apalagi ada penegasan sudah 2X dalam seminggu ini. 

Saya tidak sedih, juga tidak kecewa. Juga tdk akan menjelaskan bagaimana framing jahat yg dikenakan kepada Ansor dan Banser itu adalah kekejian yg kami anggap tiada. Saya justru kasihan sama dia. Setelah menggores luka kepada PBNU, bukannya mengendapkan diri, sekarang malah terbaca memprovokasi. Tapi tentu saja dia akan menyangkal. Hanya saja dia harus ingat, nalar cerdik pandai seperti dirinya pasti berjarak dengan orang awam seperti saya. 

Yaa sudahlah. Saya nggak akan mencari motif. Hanya menegaskan, apapun yg dilakukan anggota Ansor dan Banser di lapangan yang mengatasnamakan organisasi, saya manusia yg paling bertanggung jawab. Pak Mahfudz bisa saja sebenarnya, menyampaikan cuitannya langsung kepada saya. Tanpa harus diposting di media sosial spt itu. Wong dia —mungkin— punya nomer saya. Atau jika tidak, bisa saja minta tolong seseorang, sebagaimana sebelum penetapan cawapres dulu dia minta tolong seseorang itu untuk mempertemukan dengan saya. Pertemuan 4 mata yg hangat untuk meminta tolong agar dibantu memenangkan jika benar dia menjadi cawapres.

Malam ini saya hanya membayangkan, seandainya Pak Jokowi memilih dia dan bukan Kyai Ma’ruf, saya yakin nggak bakal ada cuitan seperti itu..

Yang jelas, sebagaimana keyakinan jutaan sahabat saya: Ansor dan Banser itu dipuji takkan melayang, dicaci tak akan tumbang!

Last but not least, Kirab Satu Negeri akan terus menjelajahi Nusantara. Akan terus mengajak semua tak lagi mempersoalkan perbedaan yang sejatinya niscaya. Seberat apapun rintangannya, sebesar apapun resikonya. Karena kepada Indonesia, #KitaIniSama

Yaqut Cholil Qoumas

Sunday, September 23, 2018

Tidak Mengerti Islam Nusantara, Tapi Remaja Ini Menghina Ulama Kharismatik

Muslimedianews.com ~ Sampai saat ini, masih banyak pengguna media sosial yang tergolong baru berinteraksi dengan internet dan sosmed merasa bebas ria saat berselancar didunia maya. Mereka menjadi dunia maya semacam alam bebas berekspresi tanpa batas, menulis apapun, mengomentari apapun, bahkan dengan kata-kata (kalimat) yang tidak baik.
Salah satu contohnya, sebagaimana yang dilakukan oleh seorang pengguna media sosial facebook Zhul Wahdi yang dengan entengnya menghina ulama yang sangat dihormati di dunia pesantren, bahkan di Indonesia. 
Remaja-remaja semacam Zhul memang tidak sedikit didunia internet. Mereka boleh dibilang termasuk orang-orang yang tidak siap dengan kemajuan teknologi karena mental menggunakaan internet secara positif tidak ada didalam benak mereka. 

Saturday, September 22, 2018

Astaghfirullah Bermain Kotor, Tabloit Suara-Islam.com Buat Fitnah Jokowi Musuh Islam

Muslimedianews.com ~ Di pinggiran kota Solo saya menemukan tabloid Suara Islam dan membelinya. Bukan karena saya adalah pembaca setia tabloid tersebut, bukan. Saya membelinya di sebuah loper koran karena melihat di sampul depan memuat pernyataan Tengku Zulkarnain: 2019 Harus Ganti Presiden. Juga karena di sampul belakang tersaji iklan Prabowo-Sandi satu halaman penuh. Apakah saya pendukung Prabowo dan #2019GantiPresiden? Tentu tidak. Saya hanya membayangkan tabloid Suara Islam akan jadi menarik kalau dikupas.

Membaca tabloid edisi 241 itu saya berusaha untuk tidak terkejut. Saya mengulum senyum tatkala membuka lembar demi lembar tabloid seharga Rp 9.000  itu. Dalam batin saya bergema “hmmm…” yang panjang. Di beberapa halaman tawa saya nyaris pecah. Gini amat ya politik kita, pikir saya.

Mari kita mulai dari kulit muka. Judul besar yang diusung edisi ini adalah Pilpres 2019 Tanding Ulang Prabowo-Jokowi. Pilihan kata yang diambil adalah “tanding”, seolah pilpres serupa pertandingan tinju atau semacamnya. Foto close up Jokowi dan Prabowo didesain berhadap-hadapan. Jika kita membayangkan pilpres 2019 sebagai kegembiraan berpolitik, maka bayangan kita akan buyar demi melihat foto sampul tabloid itu.


Dari sampul depan, kita langsung meluncur ke sampul belakang. Terpampang foto setengah badan Prabowo-Sandi tengah tersenyum lebar. Keduanya mengenakan kemeja putih dan songkok hitam. Di bawah foto tertulis Prabowo Subianto – Sandiaga S. Uno Mengucapkan Selamat Idul Adha 1439 H. Apakah itu merupakan bagian dari kampanye? Mencuri start kampanye? Tampaknya kita harus berdebat panjang dulu untuk menjawabnya. Sepanjang debat apakah iklan Kemenkominfo di bioskop itu sebetulnya kampanye Jokowi atau bukan.

Tajuk rencana Suara Islam edisi 241 ini memuat sesuatu yang boleh jadi membuat kita geleng-geleng kepala. Dikatakan di sana menyeberangnya Golkar dan PPP ke kubu Jokowi adalah karena intimidasi pemerintah. Suara Islam juga meyakini sebetulnya pemenang pilpres 2014 adalah Prabowo-Hatta. Mereka menuduh ada kecurangan luar biasa dan campur tangan asing. Tak cukup hanya di situ, mereka juga menyatakan pilpres 2019 secara ideologi adalah pertarungan antara kubu Islam versus kubu nasionalis-sekuler-kristiani. Sebuah cara pandang yang keblinger, amat berbahaya jika terus dilestarikan.

Berikutnya, kita amati salah satu bagian paling mencolok di tabloid itu: sebuah artikel sehalaman utuh berjudul 30 Alasan Mengapa Memilih Prabowo. Tulisan yang nyata berbentuk propaganda itu di beberapa poin tampak menggelikan. Misalnya alasan nomor 15: Prabowo tidak pernah belepotan pidato dalam bahasa Inggris, karena menguasai banyak bahasa, meski demikian hatinya sangat Jawa. Atau alasan nomor 4 yang menyebut IQ Prabowo mendekati IQ Instain (mungkin maksudnya Einstein). Alasan serupa itu justru tidak mengajak pembaca untuk jadi pemilih yang cerdas dan rasional.

Bagian yang agak menyita perhatian di tabloid itu adalah tulisan bertajuk Prabowo alias Omar. Sekujur tulisan berupaya meyakinkan pembaca bahwa Prabowo sangat islami. Salah satu bukti yang harus dilihat pembaca adalah gelar haji yang tersemat pada nama Prabowo.

Tulisan itu juga memberi tahu sebuah “rahasia” bahwa kawan-kawan dekat Prabowo memanggil Prabowo dengan panggilan Omar. Omar di sini merujuk pada Umar bin Khatab. Lepas dari benar tidak panggilan Omar itu, tampak usaha keras untuk menujukkan Prabowo dekat dengan Islam, meski ia bukan dari partai Islam, anggota ormas Islam, keluarga pesantren atau semacamnya.

Seakan masih kurang, wawancara Tengku Zulkarnain dimunculkan dalam dua halaman penuh. Jika diperas, kesimpulan wawancara itu adalah: semua salah Jokowi. Secara gegabah bahkan dikatakan selama empat tahun pemerintah tidak membela agama (Islam), tapi merusaknya. Tengku Zulkarnain sekuat tenaga ingin menunjukkan Jokowi  anti Islam. Narasi yang dibangun sebetulnya pola lama: membangun kesan Jokowi musuh Islam dan Prabowo kawan Islam. Strategi yang sebetulnya sudah mulai kehilangan taji namun masih terus dipakai.

Tampak jelas bagaimana Suara Islam berusaha memoles mati-matian citra Prabowo. Mereka sangat yakin Prabowo lebih baik dari Jokowi, namun banyaknya tulisan dan polesan di tabloid itu justru mengesakan sebaliknya. Dari Suara Islam edisi 241 barangkalli kita bisa belajar satu hal: kita tahu siapa-siapa di balik Suara Islam, dan menyimpulkan di mana Prabowo-Sandi berdiri. Sebuah pilihan yang menyedihkan.

Oleh: Zakky Zulhamy

Artikel Ini Telah Dimuat: ISLAMI.CO Dengan Judul – Suara Prabowo di Tabloid Suara Islam: Jokowi Musuh Islam dan Prabowo Mirip Umar bin Khattab

via Arrahmah.co id 

Ulama Teladan, Ini Isi Surat Izin KH. Maimoen Zubair Saat Tidak Hadir Rapat Pleno PBNU

Muslimedianews.com ~ KH. Maimoen Zubair merupakan ulama kharismatik yang sangat dihormati oleh umat Islam. Sikap maupun pemikirannya selalu menjadi teladan bagi umat.

Salah satu teladan yang ditunjukkan oleh KH. Maimoen Zubair adalah surat izin saat hadir kegiatan rapat Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

PBNU menggelar Rapat Pleno terkait dengan pengunduran diri KH. Ma'ruf Amin sekalu Rais 'Am PBNU, Senin (22/9/2018). Rapat tersebut dihadiri oleh jajaran pengurus PBNU. KH. Maimoen Zubair selaku Mustasyar PBNU tidak dapat hadir Rapat tersebut dan mengirimkan surat izin.

Berikut isi dari surat izin KH. Maimoen Zubair :

***
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى اله وصحبه ومن والاه. أما بعد

Salam silaturahim kami sampaikan teriring doa semoga kita semua selalu dalam lindungan Allah SWT serta diberikan petunjuk dana kemudahan dalam menjalankan aktifitas sehari-hari. Amin.

Saya merasa gembira sekali dan bersyukur kepada Allah SWT atas terlaksananya pertemuan hari ini yaitu Rapat Pleno PBNU yang lengkap dengan mengundang seluruh jajaran PBNU yang menentukan apa yang ada padanya. Saya yakin bahwa pertemuan ini akan membawa keutuhan NU serta kemajuan NU yang benar-benar suatu jam'iyyah keislaman yang didirikan dan diprakarsain oleh ulama-ulama' insyaallah akan sukses. Amin ya rabbal 'alamin.

Dalam hal ini saya merasa kecewa terhadap diri saya sendiri tidak bisa menghadiri Rapat Pleno PBNU karena faktor kesehatan. Sakit saya diabet melonjak tinggi sehingga tidak bisa menghadiri acara pada hari ini. Saya mohon maaf sebesar-besarnya kepada bapak dan ibu semuanya yang menjadi pusat khodamah-khodamah daripada jam'iyyah ini, utamanya para ulama, zu'ama dan segenap sesepuh yang hadir pada Rapat Pleno PBNU yang sangat penting.

Saya menghendaki sekali melalui pemikiran yang ada permohonan petunjuk dari Allah SWT. mana yang baik setelah Rais 'Aam Bapak Prof. Dr. KH. Ma'ruf Amin menjadi cawapres, yang diangkat menduduki sebagai penggantinya adalah Bapak KH. Miftachul Akhyar dua kali memohon kepada beliau untuk bersedia menduduki Rais 'Aam PBNU.

Saya berdo'a NU sebagai jam'iyyah yang dibentuk oleh para ulama terdahulu yang masih menyandang ajaran as-salafus Shalih dan Ahlus Sunnah wal jama'ah perlu untuk diperjuangkan demi kepentingan agama, ketertiban, kemaslahatan yang menuju keridhaan Allah dan sebagai cerminan العلماء ورثة الانبياء, menjunjung Islam, umat Islam secara nasional, serta menjunjung Negara Kesatuan Republik Indonesia. Semoga Allah mengabulkannya dan meridhai kita sekalian. Amin

والله الموافق الى اقوم الطريق
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Sarang, 11 Muharram 1440 H / 21 September 2108 H

Hormar Kami, 

KH. Maimoen Zubair
Mustasyar PBNU
***




KH. Ma'ruf Amin Resmi Mengundurkan Diri Dari Pimpinan Tertinggi di Ormas Islam Aswaja Terbesar NU

Muslimedianews.com ~ PROF. DR. KH. MA'RUF AMIN RESMI MENGUNDURKAN DIRI DARI RAIS AAM PBNU

Pada hari ini (22/9/2018) dalam Rapat Pleno PBNU, di Gedung PBNU di lantai 8 Sabtu, 22 September 2018/12 Muharram 1440 H. pukul 14.00 Rais Aam PBNU, (perode 2015-2020) Prof. Dr. KH. Ma'ruf Amin secara resmi mengundurkan diri dari jabatan tersebut karena resmi menjadi Calon Wakil Presiden (Cawapres) setelah diminta oleh Bapak Ir. H. Joko Widodo. 

Beliau selanjutnya sesuai AD/ART NU digantikan oleh Wakil Rais Aam, KH. Miftahul Akhyar, menjadi Pejabat (Pj.) Rais Aam PBNU. 

Prof.Dr. KH. Ma'ruf Amin yang semula telah berkeinginan mewakafkan diri mengabdikan diri kepada bangsa dan negara melalui NU, sempat berpamitan dan mohon dukungan kepada seluruh peserta Rapat Pleno yang terdiri dari jajaran Mustasyar PBNU , Syuriah PBNU, Tanfidziyah PBNU , Lembaga-lembaga, Badan Otonom di lingkungan PBNU, (dan tentu juga dukungan seluruh warga NU) untuk mengabdi kepada rakyat dan bangsa Indonesia.

Oleh: KH. Ahmad Ishomuddin

Wednesday, September 19, 2018

Mahasiswa Nahdlatul Wathan Laporkan Muallaf Yahya Waloni karena Menghina TGB

Muslimedianews.com ~ Ustaz Yahya Waloni dilaporkan ke Bareskrim Polri oleh Himpunan Mahasiswa Nahdlatul Wathan (NW) Jakarta. Yahya dilaporkan atas tuduhan pencemaran nama baik TGH M Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) melalui media elektronik dan penistaan agama.
Laporan itu dibuat oleh Ketua Cabang Himpunan Mahasiswa NW Jakarta, Alimudin, di Bareskrim Polri, Jl Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Selasa (18/9/2018). Alimudin ditemani kuasa hukumnya dari Aliansi Masyarakat Sipil untuk Indonesia Hebat (Almisbat).

"Kami melaporkan pencemaran nama baik atas ketua umum kami, Tuan Guru Bajang. Jadi di YouTube sempat viral video Yahya. Jadi istilah Tuan Guru Bajang itu dipelesetkan menjadi Tuan Guru Bajingan," kata Alimudin setelah membuat laporan.

Yahya juga dilaporkan atas tuduhan penistaan agama. Alimudin mengatakan pernyataan Yahya yang menyebut sistematika keyakinan Islam tidak berdiri pada fondasi keilmuan merupakan hal yang menyesatkan.

"Sistematika keyakinan Islam tak bisa dilepaskan dari sistematika keilmuan. Tak mungkin umat Islam bisa memahami ajaran Islam dan Alquran dan Hadis Rasulullah SAW tanpa basis keilmuan yang kuat dan sistematis," papar Alimudin.

Alimudin membawa bukti berupa rekaman video ceramah Yahya dalam laporan ini. "Kami bawa rekaman video YouTube (ceramah Yahya) yang viral," terang Alimudin.

Pelaporan itu tertuang dalam laporan polisi nomor STTL/1145/IX/2018/Bareskrim. Perkara yang dilaporkan adalah tuduhan pencemaran nama baik melalui media elektronik, kejahatan tentang penghapusan diskriminasi RAS dan etnis, dan penistaan agama dengan Pasal 28 ayat 2 juncto Pasal 45 A ayat 2 UU Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dan Pasal 156 KUHP. [Islampers.com]


via detik/Islampres

Yusuf Martak ternyata Bukan Ulama Tapi Pemilik Saham Lapindo, Masih Ingat Lumpur Lapindo dan Bakrie Group ?

Muslimedianews.com ~ Di antara ulama-ulama bajakan yang ada, yang penampilannya lebih meyakinkan secara fisik dan kostum adalah Yusuf Martak dibanding Sugik Nur Raharja atau Yahya Waloni.

Yusuf Martak tercatat sebagai Vice Presiden PT Energi Mega Persada yang juga pemilik saham terbesar PT Lapindo Brantas Inc (Bakrie Group) yang telah menenggelamkan banyak desa di Sidoarjo 12 tahun yag lalu.

Lebih menyedihkan lagi, penyelesaian ganti rugi korban semburan lumpur, oleh PT Lapindo malah dibebankan kepada Pemerintah yang diperkirakan sekitar 3,8 triliyun. Itu pun belum bisa menuntaskan semua kerugian korban.

Akhirnya Pemerintah Jokowi memberikan solusi. Solusi yang diambil Jokowi adalah solusi yang dilandaskan dari hati nurani. Tanpa memperhitungkan untung rugi dulu, Pemerintah Jokowi MEMBERI HUTANGAN 781 Milyar dengan masa tenggang 4 tahun kepada Bakrie Group.

CEO Lapindo Nirwan Bakrie tentu saja langsung menerima dengan berbunga-bunga. Mendapat hutangan 70 juta dollar dalam kondisi macet bagaikan restructuring debt bagi grup ini. Ical dedengkot dari Grup Bakrie seharusnya malu tersipu-sipu. Jokowi yang selalu dimusuhi, justru memberikan dia setetes air kehidupan. 4 tahun adalah waktu yang cukup panjang untuk mengembalikan 70 juta dollar bagi grup sebesar Bakrie.

Jadi, kalau memang dirasa menguntungkan pasti grup Bakrie akan mengembalikan 70juta dollar itu ke pemerintah. Kalau tidak mereka dengan senyum akan memberikan collateral tanah Lapindo itu ke pemerintah.

Jadi bisa dipahami kan kenapa Yusuf Martak harus ganti kostum berpura-pura jadi ulama dan berbicara tentang Pilpres? [dutaislam.com/gg]

Source: Dafid Fuadi dutaislam/suaraislam)

Sunday, September 16, 2018

Ini Hasil Ijtima' Ulama II, Netizen : Ijtima' Ulama I saja Main-Main Apalagi II

Muslimedianews.com ~ "Ijtima ulama I aja cuma main main, apa yg ke II main main juga?", ujar salah seorang netizen setelah membaca hasil Ijtima'  Ulama II digelar di  Hotel Grand Cempaka (16/9/2018).

Komentar netizen lain netizen lainnya semakin menegaskan "main-main" tersebut. Netizen lain mengatakan bahwa antara bab kajian dan penetapan dalam Ijtima' tersebut tidak ada hubungannya.

"Antara bab kajian dan penetapannya ga enek hubungane", ujar G. Wibowo.

Menanggapi adanya perkataan Ulama NU yang dicantumkan didalam poin-poin Ijtima' Ulama tersebut, salah seorang netika mengatakan itu diambil saat dibutuhkan saja.

"Kalau ada butuhnya, berani ngambil fatwanya Ulama NU", kata Faiz.

Ijtima' Ulama memang sangat kental dengan aroma politis sehingga sangat terkesan tidak murni mencerminkan keputusan dari para ulama. 

Ijtima' sendiri pada dasarnya adalah kumpul-kumpul (perkumpulan). Dan ternyata kumpul-kumpul itu hanya untuk mendukung  Bapak Prabowo Subianto dan Bapak Sandiaga Uno.

Pada akhirnya, kumpul-kumpul hanya soal dukung-mendukung, maka wajar bila itu dipandang sebagai main-main, yang berarti mempermainkan umat.
Ijtima' Ulama GMPF II setelah
Menimbang:
1. Bahwa musyawarah adalah cara Islam menyelesaikan masalah-masalah pelik "wa'tamiruw baynakum bi ma'ruf", at-Thalaq: 6. Dan masalah-masalah besar; keummatan maupun kebangsaan "wa'amrubum syura baynahum, as-Syura: 38;
2. Bahwa memusyawarahkan urusan pemilihan pemimpin bangsa (syura nashbul imam) adalah urusan penting menyangkut agama dan masa depan Islam serta kehormatan bangsa dan negara NKRI;
3. Bahwa upaya pemenangan calon pemimpin bangsa yang layak dipilih menghajatkan kekuatan,  kemampuan, dan ikhtiar berjamaah di semua lapisan sesama warga bangsa.
4. Bahwa pasangan calon yang kuat dan amanah (al-qawiyyul amin dan al-hafidzul ‘alim) adalah suatu keniscayaan syar‘i sebagaimana sejarah  Nabi Dawud dan Nabi Sulaiman ‘alayhimassalam atas Jalut atau sejarah perjuangan  Dzulqarnain atas Ya’juj dan Ma’juj; 
5. Bahwa untuk kepentingan jihad politik, diperlukan arahan dan komando imam layaknya sholat berjamaah atau sholat khauf secara khusus.
MENGINGAT:
1. Firman Allah tentang panduan memilih pemimpin yang layak dan pantas jadi imam:
a. Bahwa sang calon harus beraqidah lurus (salimul-i'tiqad). Tidak berhaluan ideologi liberal apalagi "bermesraan" dengan golongan penista agama. Allah berfirman; an-Nisa': 140; al-Maidah: 57; Al-Kahfi: 56;
b. Bahwa pemimpin bangsa yang terindikasi bekerja sama dengan pihak penista agama, mengkriminalkan ulama,  memojokkan Islam dan kaum muslimin; tidak pantas lagi naik dan memaksa diri untuk melanjutkan keimamahannya. Allah berfirman, al-Maidah: 2, 57
c. Bahwa pemimpin  yang ingkar janji dan memungkiri ucapan serta kesanggupannya untuk berbuat, adalah bagian dari kemunafikan. Kemunafikan satu tali dengan kekafiran. Firman Allah, at-Taubah: 12; an-Nisa': 140;
d. Bahwa pemimpin yang berserikat (tahaluf) dan berkoalisi (tansiq)  dengan orang/pihak lain yang berbeda keimanan, otomatis sama dengan mereka dan diancam dengan api neraka. Firman Allah, Al-Maidah: 51; Hud: 113;
2.  Hadits Nabi (saw):
a. Tentang pemimpin yang tidak amanah.
مَا مِنْ عَبْدٍ يَسْتَرْعِيهِ اللَّهُ رَعِيَّةً يَمُوتُ يَوْمَ يَمُوتُ وَهُوَ غَاشٌّ لِرَعِيَّتِهِ إِلاَّ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ
"Tidak seorang pun yang diamanati oleh Allah memimpin rakyat kemudian sampai ia mati ia masih menipu rakyatnya, melainkan pasti Allah haramkan baginya syurga." Shahih Muslim (142) dari Ma'qil bin Yasar
مَنْ وَلاَّهُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ شَيْئًا مِنْ أَمْرِ الْمُسْلِمِينَ فَاحْتَجَبَ دُونَ حَاجَتِهِمْ وَخَلَّتِهِمْ وَفَقْرِهِمْ احْتَجَبَ اللَّهُ عَنْهُ دُونَ حَاجَتِهِ وَخَلَّتِهِ وَفَقْرِهِ
"Barangsiapa yang Allah 'Azza wajalla serahkan kepadanya sebagian urusan orang muslim kemudian ia menutup diri dari melayani kebutuhan mereka dan keperluan mereka, maka Allah menutup diri darinya dan tidak melayani kebutuhannya, serta keperluannya." HR Imam Abu Dawud (2948); Imam Tirmidzi (1333) dari Qasim bin Mukhaimirah. As-Shahihah Syeikh Albani (629)
b. Tentang Pemimpin Ruwaibidhah.
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَيَأْتِي عَلَى النَّاسِ سَنَوَاتٌ خَدَّاعَاتُ يُصَدَّقُ فِيهَا الْكَاذِبُ وَيُكَذَّبُ فِيهَا الصَّادِقُ وَيُؤْتَمَنُ فِيهَا الْخَائِنُ وَيُخَوَّنُ فِيهَا الْأَمِينُ وَيَنْطِقُ فِيهَا الرُّوَيْبِضَةُ قِيلَ وَمَا الرُّوَيْبِضَةُ قَالَ الرَّجُلُ التَّافِهُ فِي أَمْرِ الْعَامَّةِ
"Rasulullah  bersabda: "Akan datang atas manusia tahun-tahun penuh tipuan. Pada masa itu para pendusta dikatakan sebagai orang jujur, sebaliknya orang jujur didustakan.  Para pengkhianat dipandang amanat, sementara yang amanat dipandang sebagai pengkhianat. Di zaman itu para  Ruwaibidlah turut bicara." Nabi  ditanya, "apakah Ruwaibidlah itu?" Nabi  menjawab: "Orang-orang bodoh yang mengurusi urusan perkara umum." HR. Imam Ibnu Majah, Imam Ahmad dan Imam Malik dari dua jalan, Abu Hurairah dan Anas bin Malik . Syeikh Albani menshahihkannya dalam Shahihul Jami’ no.: 3650
3. Kaedah Ushul Fikih:
إذَا تَعَارَضَ مَفْسَدَتاَنِ رُوْعِيَ أَعْظَمَهُمَا ضَرَرًا بِارْتِكاَبِ أَخَفِّهِمَا
“Apabila dua bahaya saling berhadapan, maka bahaya yang lebih berat harus dihindari dengan melakukan bahaya yang lebih ringan.”
دَرْءُ الْمَفَاسِدِ وَارْتِكَابُ أَخَفِّ الضَّرَرَيْنِ وَأَضْعَفُ الشَّرَّيْنِ
“Menolak bahaya, memilih resiko yang teringan dan mengambil keburukan yang paling kecil resikonya; lebih didahulukan.”
اِخْتِيَارُ أَهْوَن الشَّرَّيْنِ وَاْلأَخْذُ بِأَخَفِّ الضَّرَرَيْنِ
“Memilih keburukan yang lebih ringan dampaknya dan mengambil resiko yang terkecil bahayanya.”
إِنَّ الشَّرِيْعَةَ مَبْنَاهَا وَأَسَاسَهَا عَلىَ اْلحُكْمِ وَمَصَالِحَ الْعِباَدِ فِي اْلمَعَاشِ وَالْمَعَادِ
“Prinsip dan asas syariat Islam tegak atas dasar ketetapan hukum dan kemashlahatan ummat baik urusan duniawi maupun urusan ukhrawi.”
4. Fatwa Ulama:
a. Fatwa Alim-Ulama dan Muballigh Islam se-Indonesia, tertanggal 27 Rajab – 1 Sya'ban 1372 H bertepatan dengan 11-15 April 1953 di Medan, yang memutuskan:
" Wajib memilih hanya calon-calon yang mempunyai cita-cita terlaksananya ajaran dan hukum Islam dalam negara."
b. Hasil Ijtima' Ulama Komisi Fatwa MUI se-Indonesia ke-5  (4/6/2015), bahwa pemimpin yang ingkar janji tidak berhak untuk dipilih kembali.
c. Pandangan Al-Maghfurlah KH.R. As’ad Syamsul Arifin (1897- 1990),   di arena Muktamar NU  ke-28 di Situbondo, bahwa
Pemimpin yang cacat moral digolongkan sebagai imam muhdits (kentut), sehingga tidak patut lagi mengimami dan memimpin kaum muslimin.
قوله: (ولا تصح خلف محدث ولا متنجس نجاسة غير معفو عنها إذا كان يعلم ذلك، فإن جهل هو والإمام حتى انقضت صحت الصلاة لمأموم وحده؛ لقوله صلى الله عليه وسلم: إذا صلى الجُنُب بالقوم أعاد صلاته وتمت للقوم صلاتهم
"Tidak sah sholat di belakang imam yang kentut dan mengeluarkan najis. Tidak ada permaafan untuknya selagi ia tahu. Lain soal, jika ia tidak tahu, sholatnya tetap sah. Nabi (saw) bersabda: 'Jika imam junub sholat bersama kaumnya. Ia harus ulangi sholat. Sedang sholat kaum itu tetap sah.' (Ar-Raudhatul Murbi' Syarah Zadul Mustaqni' (Juz 1/132), Fashlun Fi Ahkamil Imamah)
d. Dan bahwa syarat punya isteri tidak menjadi keharusan dalam imamah. Jawaban Lajnah Da'imah wal-Buhuts al-'Ilmiyah wal-Ifta' (Juz 6/299) no. Fatwa: 14835, lembaga otoritas Fatwa KSA, atas perkara ini:
"تجوز إمامة الأعزب غير المتزوج ، وليست صلاته ناقصة ، وكذلك تجوز إمامته للجمعة وخطبته لها ؛ لما روى أبي مسعود رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : (يؤم القوم أقرؤهم لكتاب الله تعالى ، فإن كانوا في القراءة سواء فأعلمهم بالسنة ، فإن كانوا في السنة سواء فأقدمهم هجرة ، فإن كانوا في الهجرة سواء فأقدمهم سلما - أي : إسلاما) وفي رواية : (سنا) الحديث رواه مسلم (673)" انتهى
"Imam bujangan yang tidak punya isteri boleh menjadi imam. Dan pahala sholatnya tidaklah berkurang. Ia juga boleh menjadi imam sholat Jum'at dan menjadi khatib.
Ibnu Mas'ud (ra) meriwayatkan, Rasulullah (saw) bersabda:
"Yang berhak menjadi imam atas suatu kaum adalah yang paling menguasai bacaan kitabullah (Al-Quran), jika dalam bacaan kapasitasnya sama, maka yang paling tahu terhadap sunnah, jika dalam as-sunnah (hadits) kapasitasnya sama, maka yang paling dahulu hijrah, jika dalam hijrah sama, maka yang pertama-tama masuk Islam." Shahih Muslim (673)
5. Usul, saran dan pandangan peserta Ijtima' GMPF Ulama II Grand Cempaka Hotel (16/9/2018)
Memutuskan:
                         Menetapkan
1. Wajib memilih pasangan calon pemimpin yang benar-benar amanah (punya integritas moral), fathonah (cerdas, berwibawa dan bijaksana), shiddiq (jujur, benar dan dapat diteladani), serta tabligh (aktif, komunikatif dan aspiratif). Memiliki syarat: kematangan, keahlian, kepribadian,  kesatriaan dan keperwiraan. Yaitu: Bapak Prabowo Subianto dan Bapak Sandiaga Uno (hafizhahullahu'alayhima)
2. Haram memilih dan bekerja sama dengan partai dan calon pemimpin yang diusung oleh partai penista agama, mengkriminalkan ulama, menghidupkan ajaran komunis, memojokkan Islam dan kaum muslimin;
3. Mengajak semua pihak untuk:
a. Mensukseskan pemilu: aman, jujur, adil, damai dan bermartabat dengan kampanye yang fair, jauh dari politik uang, dan menghalalkan segala cara.    Penyampaian visi, misi dan program tidak dijadikan alat untuk menipu rakyat. Tidak saling hujat dan menjatuhkan serta segala bentuk kekerasan dan anarkhis.
b. Menghimbau pihak media; menjalankan fungsinya sebagai ruang advokasi publik, sebagai mediator dan kontrol, menyajikan pendidikan politik yang netral, fair, obyektif dan proporsional.
c. Mengajak semua lapisan masyarakat untuk mengawasi penyelenggaraan pemilu di semua tingkatan, supaya tidak terjadi kecurangan seperti yang sudah-sudah.
d. Mengharapkan kepada calon pemimpin terpilih untuk memenuhi janji, visi-misi dan programnya; termasuk hasil-hasil Ijtima' GMPF II.
Semoga Allah Jalla Jalaluh menolong agama-Nya dan memenangkan perjuangan menegakkan Islam demi Indonesia yang lebih bermartabat dan berperadaban.
Dikeluarkan di: Jakarta
Pada tanggal : 16 September 2018
Ibnu M.