BREAKING NEWS
latest

728x90

468x60

Friday, May 10, 2019

Gerakan Dibelakang BN, Revolusi dan Khilafah, serta Pabrik Hoax

Muslimedianews.com ~ Perhatikanlah, ketika Ustadz Yusuf Mansur masih cukup dekat dengan Aa Gym, lama-kelamaan beliau berusaha menjauh karena ada bau dan pemandangan yang tidak sedap dalam gerakan politik yang diusungnya. Ada aroma HTI dan dakwah PKS yang sangat kental dan diwarnai serta dimotori oleh BN didalamnya. Hal ini dikuatkan dengan 2 rekrutmen mubaligh muda baru yaitu : UAS dan UAH untuk menggantikan posisi UYM yang terlalu cerdas untuk tidak terlibat dan terjebak didalamnya.

Kami sudah tahu banyak tentang pergerakanmu, siapa saja yang jadi backingmu, pengusaha mana saja yang jadi donaturmu. Sewaktu videomu viral ketika mengajak simpatisan HTI dan aktivis PKS disebuah mesjid untuk "revolusi dan khilafah", orang-orang dungu terperanjat merasa ditipu dan dibodohi. Teriakan dikit-dikit kriminalisasi ulama merupakan jargon penipuan dan pelabelan bahwa anda dan gerbong anda adalah ulama, ini seperti maling ngaku maling.

Hadapi saja panggilan dari kepolisian dengan jiwa jantan jgn kalah dgn Ahok yg diserang dari segala penjuru sampai ada yang teriak "Bunuh Ahok, Gantung Ahok", toh Ahok dengan tenangnya bisa mengikuti mekanisme hukum dan menjalani takdirnya. Jadi untuk apa para pejuang Islam harus takut dan sembunyi dalam "daster-daster" penuh keramat? Apa setiap ada habaib ulama yang tersandung masalah hukum harus dikatakan kriminalisasi ulama? Bukankah cara berpikir ini adalah bentuk kriminalisasi atas akal sehat?

Tidak perlu menghasut masyarakat dengan mengatakan "Rezim otoriterisme yang menggunakan segala cara untuk membungkam lawan politiknya untuk melanggengkan kekuasaan", apa tidak terbalik?. Yang otoriter dan selalu menggunakan segala cara untuk membungkam lawan politiknya itu siapa? Yang jor-joran ingin menguasai Indonesia dengan paham radikalisme yang bertentangan dgn ideologi Pancasila itu siapa? Masih mau membelokkan arah ini ke mobil Esemka dan kebijakan China?

Nabi Saw telah berpesan kepada umatnya, bahwa akan terlahir dari umatnya sebuah partai \kelompok yang tatacara ibadahnya kasar dan keras hatinya, mereka mengajak kepada Allah tapi sesungguhnya mereka tidak mengajak kearah-Nya sedikit pun, mereka telah keluar dari agama Islam walaupun mereka shalat dan berpuasa. Puluhan ribu sahabat mengimani hadits tersebut, lalu alasan syar'i apa yang membuat kita harus menolaknya?

Nabi Saw telah memperingati umatnya tentang selalu hadirnya para penjual agama, orang yang mabok agama, dan para politisi yang mempolitisir agama. Dan bagaimana orang-orang yang berprestasi bisa dihancurkan keutamaan yang dimilikinya oleh sebuah gerakan dakwah politik kotor dan menyesatkan dengan membuat sebuah industri besar yang bernama "Pabrik Hoax". 

Lihat kembali sejarah Islam, bagaimana Yazid bin Muawiyah menghancurkan nama baik serta keutamaan yang dimiliki Sayyidina Ali bin Abi Thalib dan ahlulbait selama puluhan tahun dengan panah-panah dusta yang dinamakan HOAX. Lihat pula siapa Garda Terdepan dalam Grand Opening acara besar tersebut, mereka adalah para penghafal Al-Quran, penghafal Hadits, para Kyai, Para Ulama, Para Habaib, para politisi ditambah beberapa komunitas selebriti. 

Sejarah senantiasa terulang dengan pelaku yang berbeda.

Alawi Nurul Alam 
Ketum LANTERA Indonesia

Ilustrasi gambar : Bachtiar Nasir dicekal keluar negeri
« PREV
NEXT »

No comments