BREAKING NEWS
latest

728x90

468x60

Tuesday, May 20, 2014

Nuansa Sufi dalam Lirik lagu Ahmad Dhani

Muslimedianews.com ~ Ahmad Dhani atau Ahmad Dhani Prasetyo, pria kelahiran Surabaya 26 Mei 1972 ini dikenal sebagai musisi rock dan pengusaha. Ia merupakan pendiri dan pemimpin grup musik Dewa 19 yang merupakan salah satu band paling sukses sepanjang dekade 1990-an dan 2000-an.
 
Meskipun seorang musisi, ia mengaku sangat mengagumi sosok KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Salah satu tokoh besar di lingkungan Nahdlatul Ulama (NU).  "Agama saya, agama Islamnya Gus Dur, bukan agama Islam yang lain-lain," ujar Dhani dalam suatu kesempatan

Ahmad Dhani juga menyukai dan mengagumi dunia Sufi, ia kerap kali ikut dan berpakaian seperti seorang Sufi, bahkan anak-anaknya pun diberi nama dengan nama-nama ulama Sufi seperti Ahmad Al Gazali, El Jalaluddin Rumi, dan Ahmad Abdul Qodir Jaelani. 
 
Yang menarik adalah nuansa Sufi dalam lirik-lirik lagu Ahmad Dhani, misalnya dalam judul lagu "Jika Surga Dan Neraka Tak Pernah Ada". Liriknya mirip dengan syair tokoh sufi yang sangat terkenal yaitu Rabi'ah El-Addawiyah. Nampaknya Ahmad Dhani memang terinspirasi oleh tokoh sufi ini. Berikut lirik lagunya:
Apakah kita semua
Benar-benar tulus
Menyembah pada-Nya
Atau mungkin kita hanya
Takut pada neraka
Dan inginkan surga

Reff: 
Jika surga dan neraka tak pernah ada
Masihkan kau bersujud kepada-Nya
Jika surga dan neraka tak pernah ada
Masihkah kau menyebut nama-Nya

(**)
Bisakah kita semua
Benar-benar sujud sepenuh hati
Kar`na sungguh memang Dia
Memang pantas disembah
Memang pantas dipuja
Seorang hamba beribadah motifnya bermacam-macam. Ada yang semata karena kewajiban, ada yang karena motivasi mengharapkan surga, dan ada yang memang tulus penghambaan; tidak ada tujuan atau harapan apa-apa kecuali semata rido Allah.

Begitulah makna dari lirik lagu Ahmad Dhani yang kental bernuansa Sufi. Karena memang, ada hamba yang sama sekali tidak karena mengharapkan apa-apa dari ibadah yang dilaksanakannya. Dia melaksanakan ibadah semata-mata karena menghambakan diri pada Allah. Dia tidak memandang apa-apa, bahkan surga yang dijadikan jaminan bagi hamba yang ahli ibadah, baginya tidak ada apa-apanya.

Hamba yang seperti itu adalah hamba yang benar-benar menyadari keberadaan dirinya di dunia. Dia hanya merasa bahwa dirinya tidak pantas mengharapkan apa-apa kepada Allah dari ibadahnya yang dia dilakukan. Bahkan, dia merasa dengan diciptakan dirinya di dunia ini sudah melebihi dari ibadahnya yang dianggap kecil. Dia merasa tidak pantas jika mengharapkan imbalan dari Allah hanya karena melaksanakan ibadah. Semaksimal apapun ibadah yang dilaksanakannya, tetap merasa tidak bisa dibandingkan dengan nikmat Allah yang diberikan kepada dirinya selama dia hidup.

Jadi, dia beribadah tidak lain hanya sebagai wujud penghambaan kepada Allah. Jika dia berharap dari ibadahnya, mungkin dia hanya berharap rido Allah, tidak lebih dan tidak lain dari itu.
 
Lirik-lirik lagu Ahmad Dhani lainnya banyak bernuansa Sufi, seperti di album Atas Nama Cinta, Laskar Cinta, Republik Cinta, dann lain-lain.

Syair tokoh Sufi Rabi'ah El Adawiyyah :
Alangkah buruknya,
Orang yang menyembah Allah
Lantaran mengharap surga
Dan ingin diselamatkan dari api neraka

Seandainya surga dan neraka tak ada
Apakah engkau tidak akan menyembah-Nya?

Aku menyembah Allah
Lantaran mengharap ridha-Nya
Nikmat dan anugerah yang diberikan-Nya
Sudah cukup menggerakkan hatiku
Untuk menyembah-Mu
Sumber: Mahabbah Cinta Rabi’ah al-Adawiyah, Yayasan Bentang Budaya Yogyakarta, Cetakan Keempat Juni 1999 via blog baguspuisi.blogspot.com.
 
Oleh : Ibnu L' Rabassa
« PREV
NEXT »

1 comment

  1. mudah2an ahmad dhani bukan hanya berkata-kata dalam lirik, tapi juga dalam perbuatan. Itulah sufi sejati, sinkron antara perbuatan dan perkataan.

    ReplyDelete