Muslimedianews.com ~ Pada dasarnya Ir. H. Joko Widodo, akrab disapa Jokowi, sudah nampak jelas sebagai seorang muslim. Ia melakukan shalat, umroh, ikut pengajian (majelis taklim) dan sebagainya. Hal ini sudah umum diketahui, keluarganya pun penganut agama Islam.
Akan tetapi, masih ada segelintir umat Islam yang kurang mengerti ajaran agamanya menuduh dan mengatakan Jokowi sebagai "kafir", hanya demi kepentingan politik (kekuasaan), sikap ashobiyah dan kebencian yang tidak terarah.
Padahal sebagai seorang muslim yang baik semestinya tidak menuduh muslim lainnya dengan sebutan "kafir", hal itu dilarang didalam ajaran Islam, sebagaimana yang disabdakan oleh Nabi Muhammad Saw. Inilah ajaran Islam yang sesungguhnya. Mengkafirkan seorang muslim juga memiliki konsekuensi yang besar, termasuk terhadap dirinya sendiri.
Akan tetapi, masih ada segelintir umat Islam yang kurang mengerti ajaran agamanya menuduh dan mengatakan Jokowi sebagai "kafir", hanya demi kepentingan politik (kekuasaan), sikap ashobiyah dan kebencian yang tidak terarah.
Padahal sebagai seorang muslim yang baik semestinya tidak menuduh muslim lainnya dengan sebutan "kafir", hal itu dilarang didalam ajaran Islam, sebagaimana yang disabdakan oleh Nabi Muhammad Saw. Inilah ajaran Islam yang sesungguhnya. Mengkafirkan seorang muslim juga memiliki konsekuensi yang besar, termasuk terhadap dirinya sendiri.
إِذَا قَالَ الرَّجُلُ لِأَخِيهِ يَا كَافِرُ فَقَدْ بَاءَ بِهِ أَحَدُهُمَا
"Jika seseorang berkata kepada saudaranya, "Hai Kafir", maka kekafiran akan kembali (menimpa) kepada salah seorang di antara keduanya. (H.R. Imam Bukhari)
Takfir (mengkafirkan muslim lainnya) bukanlah tradisi Ahlussunnah wal Jama'ah (Aswaja). Seorag muslim yang jelas-jelas bersaksi bahwa Tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adaah Utusan Allah, maka tidak boleh dikafirkan. Bahkan seandainya pun ia melakukan hal-hal yang diduga kufur, maka tidak boleh dikafirkan selama masih bisa di takwil kepada maksud yang lainnya. Dan seandainya pun diduga 99% seseorang telah kafir namun masih ada 1% dugaan ia masih beriman, maka ia tetap tidak boleh dikafirkan.
Membuktikan dengan Buku Nikah Jokowi ?
Didalam fanpagenya PDI Perjuangan (17/5/2014) melansir scan Buku Nikah Jokowi karena menganggap perlu menampilkannya disebabkan maraknya fitnah yang dialamatkan kepada capres mereka, Jokowi. Mereka ingin membuktikan bahwa Jokowi memang seorang muslim.
"Ini foto akta nikah Jokowi dan Iriana. "Foto ini terpaksa kami keluarkan agar penyebar fitnah sadar"." tulis fanpage itu.
Sebenarnya, hal itu tidak perlu dilakukan jika saja segelintir umat Islam tidak sedang "sakit". Sayangnya, segelintir umat Islam memang sedang "sakit", mereka tidak lagi menghiraukan kaidah-kaidah didalam agamanya yang melarang mengatakan dan menuduh muslim lainnya dengan sebutan "kafir". Nafsu politik dan kebencian yang berlebihan terlalu menguasai mereka sehingga tidak lagi berfikir jernih.
Habib Ali al-Jufri pernah mengatakan bahwa problem takfir terkait erat dengan 2 hal; pertama, kondisi kejiwaan (psikologis) yang buruk pada diri seseorang, dan kedua, menggunakan kondisi kejiwaan yang buruk itu di ranah politik. Menurut al-Jufri, saat ini kata 'kafir' dijadikan alat untuk intrik-intrik politik. (Baca:'Takfir' Dijadikan untuk Tujuan Politis oleh Penjual Agama).
Itulah yang memang terjadi di Indonesia saat ini, 'kafir' dijadikan alat untuk menjatuhkan lawan politik, yang mana seharusnya setiap Muslim berhati-hati dari mengecap orang lain dengan cap "Kafir". Oleh karena itu pertanyaan apakah Jokowi itu muslim atau kristen atau lainnya adalah pertanyaan yang tidak perlu sebab Jokowi jelas-jelas seorang muslim. (*/)
Yang bilang bhw Jokowi itu bukan Muslim, siapa? Coba!
ReplyDeleteBangsa yang sakit,...demi kekuasaan rela memfitnah orang yang sudah jelas menyatakan dirinya Muslim. Tapi diam seribu bahasa terhadap orang Muslim yang melakukan Korupsi
ReplyDeleteHal yang perlu jawaban, ini urgen, adalah masalah Jokowi meninggalkan tugas yang belum selesai masa baktinya, hanya untuk mengejar jabatan baru yang lebih tinggi... Pertimbangan yang menyeluruh dibutuhkan umat... dari masalah ini saja, dapat diterka seberapa besar loyalitasnya terhadap suatu amanah.
ReplyDeleteMengejar jabatan, dari sudut falsafah etika adalah kriteria akhlak (etika) hewani. Karena etike demikian lebih merupakan dorongan syahwat (ambisi), yang lepas dari kontrol untuk mengutamakan menyelesaikan amanat yang belum tuntas masa bakti yang telah mendapatkan legal normatif (sumpah - janji jabatan).
jokowi tidak meninggalkan tugas nya. dia akan tetap melaksanakan amanah dengan kewenangan yg lebih luas. dia akan menyempurnakan apa yg di butuhkan oleh 3 wilayah yg tidak bisa di putuskan oleh satu pemimpin daerah (DKI). bukan cuma DKI yg memerlukan sosok jujur dan merakyat seperti jokowi. dia lebih di butuhkan oleh Republik ini. dan tidak ada kalimat dalam sumpah jabatan yg menyatakaan bersumpah untuk menyelesaikan masa jabatan 5 tahun. karena jika kalimat tersebut memang ada di text sumpah jabatan, pasti sudah banyak yg di pidana.. tapi ternyata ga kan? ya, karena legal
ReplyDeletekamu nggak protes hatta, yang meninggalkan tugas yang belum selesai masa baktinya, hanya untuk mengejar jabatan baru yang lebih tinggi?
ReplyDeleteketua partai islam kok tidak amanah :P
masalahnya di janjinya.janji itu hutang.
ReplyDeletekamu pikir hatta nggak berjanji, nggak disumpah jabatan waktu diangkat jadi menteri ya?
ReplyDeleteketua partai islam kok tidak amanah :P
MMN dukung jokowi ya ? wah ketahuan deh ...
ReplyDeleteSeandainya Jokowi itu supir angkot (ma'ap) saya yakin masyarakat tidak akan mempermasalahkan agama beliau...Tapi beliau mencalonkan diri jadi Capres 2014 dan masyarakat berhak malah wajib mengetahui apapun tentang calon pemimpinnya karena beliau yang akan berkuasa dan diberi mandat mengurus negeri ini. Yang agak aneh dalam hal ini masyarakat terus bertanya seolah ragu walaupun Pak Jokowi dan rekan sudah berusaha menjelaskannya dengan baik?.... karena memang masalah keyakinan ini tergantung pada tingkat kemampuan seseorang dalam mengimplementasikannya didalam kehidupan sehari-hari...
ReplyDeletehahaha....karena PKB dukung calon presiden No.2 jadilah komentar di website ini pro capres no.2...terihat...hanya JABATAN, UANG DAN KURSI saja yg diharapkan....sudah cukup bagi saya tahu mental anda.....ingat setiap yang anda tulis akan dihisab...dan semoga Allah memberatkan amal buruk dan dampak negatif yg diakibatkan oleh opini anda sebagai DOSA BESAR buat anda...amin..amin ya robb...
ReplyDeletepolitik emang gila!! yang muslim dibilang kafir & malahan yang diragukan ke islamanya yang di jagokan jadi presiden!! kalau disuruh ngaji prabowo dan jokowi 100% pasti menang jokowi..memang prabowo bisa ngaji? wong yang muslim di keluarganya hanya dia dan alm.ayahnya,yang lain?? ibu-adik dan saudara-saudaranya semua kristen dan khatolik.
ReplyDeleteMasalahnye bukan muslim atau non-muslim.... Tapi liat, partai dibelakangan Si wiwi ini siapa...??? PDIP, berapa persen legislatif yg beragama Islam...??? kurang lebih sekitar 50%.... Padahal data2 statistik lebih dari 85% penduduk Indonesia adalah Islam..... Apakah adil, partai yg besar tidak mewakili & mencerminkan mayoritas masyarakat Indonesia...??
ReplyDeleteNaudzubillah Himindalik doa seorang muslim ke saudara muslimnya sampai sebegitunya
ReplyDeleteBukan itu pak masalahnya klo mengimplementasikannya didalam kehidupan sehari-hari mana kita tau, kecuali orang trus bersama2 beliau, masalahnya adalah kampanye hitam yang terus dihembuskan terjadi terus2 an walaupun sudah dijelaskan
ReplyDeletelha ... yang milih legislatif kan rakyat indonesia pada pileg bukan partai. tapi mending pemimpin muslim yang didukung non muslim daripada pemimpin non muslim yang didukung partai2 yg ngakunya berasas islam
ReplyDeletesama donk jokowi juga ga amanah?? apa bedanya?? goblok dua-duanya kok
ReplyDeleteLebih mending lagi pemimpin yang Muslim, yang didukung partai2 Islam...... Kalo pemimpin muslim yang didukung non muslim, patut dipertanyakan Ke-Islamannya...., apakah Islam nya sudah benar atau bahkan hanya boneka dari kelompok non-Islam.......
ReplyDeletesetuju, pendukung buta, ingat segala amal perbuatan kita akan di hisab kelak
ReplyDeleteMMN, bukan kenetralan yang di posting, malah pendukung jokowi dan menjelekkan prabowo, sama kayak media2 yang lain hampir semua sama, konspirasi media,
ReplyDeleteCong jokowi tidak mencalonkan diri tapi di calonkan sama PDI.lha dari solo di boyong ke jkt ama gerindra kaga ada nyang komeng masalah menggalkan janji padahal harusnya 3 tahun lagi.prabowo tu keluarganya keriaten semua.
ReplyDeleteIa partai islam nyang korup impor sapi sama mark up dana ibadah haji.lo sadar negarakita bukan negara islam cong.
ReplyDeleteNyang bagi kursi siapa cong.dah banyak lama websilain dan berita menyebutkan bahwa capres 2 tidak akan memberikan aatau membagikan kursi kepada koalisinya tp akan memberikan kusri kepada yang kompeten.
ReplyDeleteMasbuloh gt.
ReplyDeleteemang lo pernah liat prabowo ngaji gitu? emang lo pernah denger jokowi ngaji gitu? suka" lo ngomong aja ya.. keimanan orang tuh diliat dari pribadi masing" bukan dari mak lo, babe lo, sodara lo ato tetangge lo. brasa sok bener lo ya..
ReplyDeleteyang penting secara nyata dia menempakan keislamanya,masalah hati urusan yang diatas,kan banyak juga orang kafir yang dalam hatinya tp islam,hanya karena kesombongan dan takut akan duniawinya mereka tdk berani menempakanya.
ReplyDeletedjangkrik podo kerah,mending doo podo gegojekan wae.masalah pilpress ben ke wae.seeng penteng ora dooo kerah....guoblok kabeh yen do kerah.hik hik hik
ReplyDeleteHAHAHA kalo jokowi jadi presiden, dijadiin boneka ama megawati! Nanti mega nyuruh nyuruh ke jokowi dijalanin... kalo mega minta indonesia di jual dijalanin wkwkwkwk mau apa lagi yang di jual ama MEGAWATI?
ReplyDeletesaya setuju,,,,kebanyakan rakyat indonesia gak faham arti kepemimpinan,,,padahal kita semua sudah lihat bukti dari kinerja jokowi d jakarta,,,
ReplyDeletenah,,klo dia memimpin negri ini tidak menutup kemungkinan akan memajukan tidak hanya jakarta,tapi seluruh propinsi
mohon di maklumi saja y sahabat,,,,,,,,
dua duanya saling menjelekan bos,,,,,
ReplyDeleteini bukanlah do'a seorang muslim,,,,rosululloh SAW melarang umatnya saling mendoakan dalam hal keburukan bos,mohon belajar agama yg lebih baik lg y,cerna dari setiap kutipan firman ALLAH dan hadis ROSUL
ReplyDelete