Muslimedianews.com - Kelompok militan yang mendirikan kekhalifahan di Irak, ISIS, tengah mencari dukungan dan merekrut banyak orang, termasuk Warga Negara Indonesia (WNI). Mereka berharap orang Indonesia dapat berubah haluan dengan konsep kekhalifahan.
Pengamat intelijen Wawan Purwanto menilai pergerakan ISIS memang baru-baru ini berkembang dan tanpa ragu terang-terangan mulai mencari anggota. Namun, dia menilai pergerakan yang serupa dengan ISIS sudah lama terjadi.
"Pergerakan dari Timur Tengah pengaruhnya langsung ke Indonesia dan akan tergiring pada penanggungan bahwa mereka mengaitkan unsur persaudaraan dan agama," ujar Wawan saat dihubungi VIVAnews, Jakarta, Kamis 31 Juli 2014.
Wawan menjelaskan, kelompok atau organisasi separatis sengaja menggunakan keyakinan untuk mengaduk perasan dan berjihad. Layaknya ISIS, dengan berbagai macam cara, tujuannya untuk mewujudkan kekhalifahan.
Dia mencontohkan, kelompok separatis pernah terjadi di Yaman, Suriah, Irak, dan Palestina. Namun, menurut dia pergerakan itu memiliki tujuan yang berbeda-beda.
Penyokong Dana
Lebih lanjut Wawan mengatakan, ISIS meyakini bahwa orang Indonesia memiliki jiwa militansi yang tinggi. Dengan demikian, kata dia akan mudah diajak untuk berafiliasi.
"Ada yang memberikan pembiayaan baik dari dalam ataupun luar. Hal tersebut, membuat mereka (para anggota baru, termasuk Indonesia) akan lebih tertarik dan muncul pemikiran khilafah," kata Wawan.
Dia juga menjelaskan dari sisi mana orang Indonesia pada khususnya tertarik pada pendanaan. Intinya adalah adanya pemberian dukungan dan hasrat pada negara tentang kekhalifahan "Pembiayaan itu merupakan salah satu kunci dan tanpa biaya mereka (ISIS) tak bisa bergerak," kata dia. (ren)
Sumber Viva News
Bacaan Penting :
Pengamat intelijen Wawan Purwanto menilai pergerakan ISIS memang baru-baru ini berkembang dan tanpa ragu terang-terangan mulai mencari anggota. Namun, dia menilai pergerakan yang serupa dengan ISIS sudah lama terjadi.
"Pergerakan dari Timur Tengah pengaruhnya langsung ke Indonesia dan akan tergiring pada penanggungan bahwa mereka mengaitkan unsur persaudaraan dan agama," ujar Wawan saat dihubungi VIVAnews, Jakarta, Kamis 31 Juli 2014.
Wawan menjelaskan, kelompok atau organisasi separatis sengaja menggunakan keyakinan untuk mengaduk perasan dan berjihad. Layaknya ISIS, dengan berbagai macam cara, tujuannya untuk mewujudkan kekhalifahan.
Dia mencontohkan, kelompok separatis pernah terjadi di Yaman, Suriah, Irak, dan Palestina. Namun, menurut dia pergerakan itu memiliki tujuan yang berbeda-beda.
Penyokong Dana
Lebih lanjut Wawan mengatakan, ISIS meyakini bahwa orang Indonesia memiliki jiwa militansi yang tinggi. Dengan demikian, kata dia akan mudah diajak untuk berafiliasi.
"Ada yang memberikan pembiayaan baik dari dalam ataupun luar. Hal tersebut, membuat mereka (para anggota baru, termasuk Indonesia) akan lebih tertarik dan muncul pemikiran khilafah," kata Wawan.
Dia juga menjelaskan dari sisi mana orang Indonesia pada khususnya tertarik pada pendanaan. Intinya adalah adanya pemberian dukungan dan hasrat pada negara tentang kekhalifahan "Pembiayaan itu merupakan salah satu kunci dan tanpa biaya mereka (ISIS) tak bisa bergerak," kata dia. (ren)
Sumber Viva News
Bacaan Penting :
No comments
Post a Comment