Muslimedianews.com, Jakarta ~ Dewan Masjid Indonesia (DMI) memandang berdirinya negara Islam Irak dan Syam Raya atau lebih dikenal dengan sebutan 'Islamic State of Iraq and Syria (ISIS)' sebagai hal yang tidak wajar.
Juru Bicara PP DMI, Hery Sucipto, menyatakan ideologi atau cara-cara yang ditempuh kelompok pendiri negara Islam ISIS adalah tidak tepat atau salah karena dilakukan dengan jalan kekerasan. PP DMI telah sejak awal mengamati ISIS yang muncul secara mengejutkan dan membuat banyak negara heran. Hal ini jelas tidak sesuai dengan prinsip-prinsip Islam jika mereka mengklaim sebagai negara Islam.
Ia menegaskan,ideologi yang diusung oleh Islamic State of Iraq dan Syariah (ISIS) bertentangan dengan Pancasila. Karena itu, pihaknya mengingatkan semua pihak terutama pemerintah untuk mewaspadai idoologi tersebut.
"PP DMI meminta pemerintah RI segera menindak ajakan-ajakan untuk mendirikan negara Islam, termasuk ISIS," tutur Hery saat dihubungi Republika, Jumat (1/8/2014).
PP DMI menilai pemerintah lambat dalam menyikapi fenomena dan fakta tentang ISIS yang bahkan para pendukungnya sudah ada di Indonesia. Hery mengingatkan, jangan sampai pemerintah baru bersikap bersikap tegas setelah ideologi ISIS berkembang luas di Tanah Air.
Dihubungi terpisah, Ketua DPP PKB, Abdul Kadir Karding, mengusulkan tiga solusi untuk menanggulangi pahamn ISIS di Indonesia. Pertama, pemerintah harus menggalakkan penyebaran ajaran Islam yang 'Rahmatan lil Alamin'. Terutama, dalam kurikulum pendidikan nasional.
Kedua, harus ada penyamaan persepsi dengan juru-juru dakwah soal ajaran Islam seperti apa yang baik bagi bangsa Indonesia. Ketiga, perlu adanya penguatan pada keluarga, sebagai unit masyarakat terkecil, tentang Islam moderat, inklusif dan toleran atau Islam yang 'rahmatan lil alamin'.
"Pemerintah pun harus fokus melakukan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Pasalnya, yang mudah terpengaruh biasanya adalah kelompok-kelompok yang rentan secara ekonomi," ungkap Abdul Kadir.
Juru Bicara PP DMI, Hery Sucipto, menyatakan ideologi atau cara-cara yang ditempuh kelompok pendiri negara Islam ISIS adalah tidak tepat atau salah karena dilakukan dengan jalan kekerasan. PP DMI telah sejak awal mengamati ISIS yang muncul secara mengejutkan dan membuat banyak negara heran. Hal ini jelas tidak sesuai dengan prinsip-prinsip Islam jika mereka mengklaim sebagai negara Islam.
Ia menegaskan,ideologi yang diusung oleh Islamic State of Iraq dan Syariah (ISIS) bertentangan dengan Pancasila. Karena itu, pihaknya mengingatkan semua pihak terutama pemerintah untuk mewaspadai idoologi tersebut.
"PP DMI meminta pemerintah RI segera menindak ajakan-ajakan untuk mendirikan negara Islam, termasuk ISIS," tutur Hery saat dihubungi Republika, Jumat (1/8/2014).
PP DMI menilai pemerintah lambat dalam menyikapi fenomena dan fakta tentang ISIS yang bahkan para pendukungnya sudah ada di Indonesia. Hery mengingatkan, jangan sampai pemerintah baru bersikap bersikap tegas setelah ideologi ISIS berkembang luas di Tanah Air.
Dihubungi terpisah, Ketua DPP PKB, Abdul Kadir Karding, mengusulkan tiga solusi untuk menanggulangi pahamn ISIS di Indonesia. Pertama, pemerintah harus menggalakkan penyebaran ajaran Islam yang 'Rahmatan lil Alamin'. Terutama, dalam kurikulum pendidikan nasional.
Kedua, harus ada penyamaan persepsi dengan juru-juru dakwah soal ajaran Islam seperti apa yang baik bagi bangsa Indonesia. Ketiga, perlu adanya penguatan pada keluarga, sebagai unit masyarakat terkecil, tentang Islam moderat, inklusif dan toleran atau Islam yang 'rahmatan lil alamin'.
"Pemerintah pun harus fokus melakukan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Pasalnya, yang mudah terpengaruh biasanya adalah kelompok-kelompok yang rentan secara ekonomi," ungkap Abdul Kadir.
Sumber Republika
Mari kita jaga diri, keluarga masing-masing dari pengaruh isis. Ulama dunia telah sepakat mereka adalah perusak islam. Mereka tak segan-segan menyerang umat islam yg tidak berbaiat kpd mereka, mereka jugalah yg telah mengacaukan perjuangan para mujahid di syuriah dalam melawan tentara syiah.
ReplyDelete