Muslimedianews.com ~ Sebagian orang menduga bahwa sabar adalah
tunduk dan pasrah pada sesuatu yang menghinakan, rela dengan hawa nafsu
dan kelemahan serta diam dengan tidak berusaha membenahi masalah dan
menunaikan yang wajib.
Dugaan ini tidak mendasar, akan sangat bertolak belakang jika dibenturkan dengan naql yang shahih dan aql yang lurus. Karena sabar yang dipuji oleh Allah adalah yang mendorong seseorang untuk mengerahkan segala upayanya guna menuai sesuatu yang baik dan menghindari perkara yang buruk, bekerja dengan cara halal, gotong royong (ta’awun) dengan sesama atas sesuatu yang baik.
a
Sabar adalah hal mendorong seseorang untuk bertahan menerima cobaan dalam menyebarkan kedamaian, kesejahteraan, dan ilmu di tengah masyarakat.
Sebagian hukama (orang bijak) berkata bahwa, sabar adalah membiasakan nafsu untuk senantiasa memerangi hal yang tidak disenangi (makruh). Sebagian yang lain lebih tegas lagi, ia berkata “genggam erat kesabaran itu, jika kamu meninggal dunia karena sabar kamu akan mati syahid, jika kamu hidup karena sabar, kamu akan hidup mulia”.
Oleh Syekh Sayid Thanthanwi. Grand Syekh al-Azhar (1928-2010)
Dikutip via Suara Al Azhar
Dugaan ini tidak mendasar, akan sangat bertolak belakang jika dibenturkan dengan naql yang shahih dan aql yang lurus. Karena sabar yang dipuji oleh Allah adalah yang mendorong seseorang untuk mengerahkan segala upayanya guna menuai sesuatu yang baik dan menghindari perkara yang buruk, bekerja dengan cara halal, gotong royong (ta’awun) dengan sesama atas sesuatu yang baik.
a
Sabar adalah hal mendorong seseorang untuk bertahan menerima cobaan dalam menyebarkan kedamaian, kesejahteraan, dan ilmu di tengah masyarakat.
Sebagian hukama (orang bijak) berkata bahwa, sabar adalah membiasakan nafsu untuk senantiasa memerangi hal yang tidak disenangi (makruh). Sebagian yang lain lebih tegas lagi, ia berkata “genggam erat kesabaran itu, jika kamu meninggal dunia karena sabar kamu akan mati syahid, jika kamu hidup karena sabar, kamu akan hidup mulia”.
Oleh Syekh Sayid Thanthanwi. Grand Syekh al-Azhar (1928-2010)
Dikutip via Suara Al Azhar
No comments
Post a Comment