Muslimedianews.com ~ Ekstrimisme adalah faham yang melenceng dari
tujuan dan moderat. Ekstrimisme ketika menjangkit ranah berfikir dan
akidah akan sangat berbahaya bagi dirinya dan masyarakat. Oleh karenanya
Islam melarang keras sifat ghulu, ekstrim dan fanatik dalam pendapat tertentu.
Dibalik ekstrimisme terdapat fanatik akut kepada salah satu mazhab atau manhaj, komunal dan politik, yang mendorong mereka memahami teks (al-Qur’an dan Hadis) dengan menuruti kemauan sendiri guna mengukuhkan pendapatnya. Bahkan, ekstrimisme akan berdampak pada perpecahan pada kelompok sendiri, pada puncaknya mengkafirkan satu sama lain. Hal ini menyeret pada sebuah titik yang direkam al-Qur’an mengenai keburukan kaum musyrik yang bercerai berai.
Kebanyakan faham ekstrem yang diikuti oleh para pemuda karena munculnya para da’i berfaham keras yang mengatasnamakan agama.
Andai saja jiwa mereka dipenuhi pemikiran Islam yang benar niscaya mereka akan menemukan bahwa Islama adalah agama kasih sayang (rahmat), moderat, egaliter yang sangat mengecam tindakan mengancam jiwa-jiwa yang diharamkan oleh Allah
Oleh : Dr. Umar Hasyim (Cendikiawan Mesir)
Dibalik ekstrimisme terdapat fanatik akut kepada salah satu mazhab atau manhaj, komunal dan politik, yang mendorong mereka memahami teks (al-Qur’an dan Hadis) dengan menuruti kemauan sendiri guna mengukuhkan pendapatnya. Bahkan, ekstrimisme akan berdampak pada perpecahan pada kelompok sendiri, pada puncaknya mengkafirkan satu sama lain. Hal ini menyeret pada sebuah titik yang direkam al-Qur’an mengenai keburukan kaum musyrik yang bercerai berai.
Kebanyakan faham ekstrem yang diikuti oleh para pemuda karena munculnya para da’i berfaham keras yang mengatasnamakan agama.
Andai saja jiwa mereka dipenuhi pemikiran Islam yang benar niscaya mereka akan menemukan bahwa Islama adalah agama kasih sayang (rahmat), moderat, egaliter yang sangat mengecam tindakan mengancam jiwa-jiwa yang diharamkan oleh Allah
Oleh : Dr. Umar Hasyim (Cendikiawan Mesir)
Dikutip via Suara Al Azhar
No comments
Post a Comment