Muslimedianews.com ~ Menyusupnya virus wahhabi kedalam Kurikulum pendidikan agama di Indonesia tidak hanya terjadi pada kurikulum 2013 saja. Paham wahhabi juga telah menyusup ke buku Pendidikan Agama Islam "AKIDAH AKHLAK" kelas X untuk Madrasah Aliyah pada Kurikulum 2008 lalu.
Buku yang dicovernya tertulis nama Drs. H. Thayid Sah Saputri, Mpd. dan Drs. H. Wahyudin, M.Pd itu memuat pembagian tauhid yang tidak dikenal pada masa salafush shaleh.
Dalam buku itu terdapat pembagian tauhid menjadi 3 yaitu Tauhid Uluhiyyah, Tauhid Rububiyyah dan Tauhid Asma' wash Shifat yang menjadi ciri khas ajaran Wahhabi. Tidak hanya itu, nama ulama Wahhabi Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin pun muncul yang buku AKIDAH AKHLAK tersebut.
Syaikh Al-Utsaimin merupakan ulama wahhabi yang terang-terang tidak menafikan (meniadakan) tasybih (menyerupakan) secara keseluruhan kepada Allah dengan makhluk-Nya. Dalam Fatawa Ibnu Utsaimin (10/770):
نفي التشبيه على الإطلاق لا يصح ؛ لأن كل موجودين فلا بد أن يكون بينهما قدر مشترك يشتبهان فيه ، ويتميز كل واحد بما يختص به
"Menafikan tasybih secara muthlaq tidaklah benar, karena setiap yang wujud wajib memiliki kadar perkongsian di antara keduanya yang serupa, dan memiliki kekhususan tersendiri dari maisng-masing".
Pembagian Tauhd 3 Tanpa Dasar
Pembagian tauhid seperti yang ada dalam buku Pendidikan Agama Islam Kurikulum 2008 itu sama sekali tidak memiliki dasar, baik dari al-Qur’an, hadits, dan tidak ada seorang pun dari para ulama Salaf atau seorang ulama saja yang kompeten dalam keilmuannya yang membagi tauhid kepada tiga bagian tersebut. Pembagian tauhid kepada tiga bagian ini adalah pendapat ekstrim dari kaum Musyabbihah.
Pembagian tersebut bukan ajaran Ahlussunnah wal Jama'ah.
Buku yang dicovernya tertulis nama Drs. H. Thayid Sah Saputri, Mpd. dan Drs. H. Wahyudin, M.Pd itu memuat pembagian tauhid yang tidak dikenal pada masa salafush shaleh.
Dalam buku itu terdapat pembagian tauhid menjadi 3 yaitu Tauhid Uluhiyyah, Tauhid Rububiyyah dan Tauhid Asma' wash Shifat yang menjadi ciri khas ajaran Wahhabi. Tidak hanya itu, nama ulama Wahhabi Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin pun muncul yang buku AKIDAH AKHLAK tersebut.
Syaikh Al-Utsaimin merupakan ulama wahhabi yang terang-terang tidak menafikan (meniadakan) tasybih (menyerupakan) secara keseluruhan kepada Allah dengan makhluk-Nya. Dalam Fatawa Ibnu Utsaimin (10/770):
نفي التشبيه على الإطلاق لا يصح ؛ لأن كل موجودين فلا بد أن يكون بينهما قدر مشترك يشتبهان فيه ، ويتميز كل واحد بما يختص به
"Menafikan tasybih secara muthlaq tidaklah benar, karena setiap yang wujud wajib memiliki kadar perkongsian di antara keduanya yang serupa, dan memiliki kekhususan tersendiri dari maisng-masing".
Pembagian Tauhd 3 Tanpa Dasar
Pembagian tauhid seperti yang ada dalam buku Pendidikan Agama Islam Kurikulum 2008 itu sama sekali tidak memiliki dasar, baik dari al-Qur’an, hadits, dan tidak ada seorang pun dari para ulama Salaf atau seorang ulama saja yang kompeten dalam keilmuannya yang membagi tauhid kepada tiga bagian tersebut. Pembagian tauhid kepada tiga bagian ini adalah pendapat ekstrim dari kaum Musyabbihah.
Pembagian tersebut bukan ajaran Ahlussunnah wal Jama'ah.
red: Ibnu L' RabassaSumber gambar/foto: Muhammad IbnAlwy Bafagih
apanya yang salah...? NU ini mau Islam sendiri kayaknya...
ReplyDeleteYang salah apanya? Emang bener kan jaman sekarang banyak orang menyembah MAKAM?. minta di makam, ilmu kebal dll, emang makam itu tuhan? Tiada tuhan selain allah itu mutlak.
ReplyDeleteNgaji aja yg bener..... jgn aneh..... dari jaman buyut kite kagak ade tuh pendapat kaya gitu
ReplyDeletebuyut yg mana om?????????
ReplyDeleteMakanya kalau ngaji lewat guru yang bersanad, jangan pakai kitab terjemahan!
ReplyDeleteMakanya kalau ngaji lewat guru yang bersanad, jangan pakai kitab terjemahan! !
ReplyDelete