North Carolina, Muslimedianews.com ~ Tiga muslim di Chapel Hill, North Carolina, Amerika Serikat ditemukan tewas setelah ditembak di bagian kepala. Pelaku penembakannya adalah seorang pria yang mengaku dipercaya seorang ateis dan anti-agama.
Menurut polisi, korban adalah Deah Sahdi Barakat yang masih berusia 23 tahuh dan istrinya, Yusor Mohammad Abu-Salha (21). Satu korban lagi adalah saudara Yusor yang bernama Razan Mohammad Abu-Salha (19). Insiden itu terjadi pada pukul 17.11 petang waktu setempat.
Ketiganya dihabisi di apartemen tempat tinggal mereka oleh seorang lelaki bernama Craig Stephen Hicks. Menurut polisi, pelaku berusia 46 tahun itu secara rutin mengunggah gambar dan status di Facebook yang berisi umpatan terhadap seluruh agama. Pelaku tinggal satu lingkungan dengan ketiga korban di sebuah blok apartemen di Summerwalk Circle, Chapel Hill.
Sedangkan Stephen Hicks yang menjadi pelaku penembakan langsung menyerahkan diri ke kantor polisi Chatam County usai menuntaskan aksi kejinya. Namun, polisi dari Catham County, Sersan Kevin Carey mengungkapkan bahwa sejauh ini polisi belum mengantongi motif tertentu hingga Stephen menembak mati tiga muslim itu.
Pribadi yang Menyenangkan
Barakat merupakan aeorang warga Amerika Serikat yang menempuh pendidikan di jurusan kedokteran gigi Universitas North Carolina (UNC). Ia disebut-sebut sering terlibat dalam aksi amal untuk perawatan gigi bagi anak-anak di Palestina maupun para pengungsi.
Menurut juru bicara UNC, Barakat dan istrinya, Yusor Abu-Salha baru dua bulan menjadi suami-istri setelah menikah pada penghujung Desember 2014 lalu. Yusor juga berencana belajar di jurusan kedokteran gigi UNC pada musim gugur nanti.
Sedangkan saudara Yusor, Razan dikenal sebagai sosok yang memiliki ketertarikan dengan seni dan fotografi. Ia memulai kuliah pada jurusan desain arsitektur dan lingkungan di North Carolina State University pada musim panas lalu. Ketiga korban dikenal sebagai pribadi-pribadi menyenangkan.
(Keterangan foto: 2 hari sebelum penembakan, salah satu korban mengupload foto perayaan pernikahannya).
Warga lainnya, Bethany Boring mengatakan, Chapel Hill merupakan kawasan yang tenang. Banyak mahasiswa, kalangan profesional dan keluarga yang tinggal di kawasan itu. “Saya kira ini cukup aman,” katanya.
Media Mainstream Tutup Mata
Penembakan itu langsung kemarahan di media sosial. Kepedulian terhadap insiden memilukan itu menyebar secara viral melalui tagar (#) MuslimLivesMatter di Twitter.
Di antara komentar yang muncul ada yang menyebut insiden itu sama dengan penyerangan kantor redaksi Charlie Hebdo di Paris, awal Januari lalu. Sejumlah pihak juga mendesak Presiden Barack Obama agar mengutuk serangan keji itu.
Majelis Hubungan Islam Amerika atau CAIR lantas mendesak polisi sager mengungkap motif pelaku. “Kami mendesak pihak berwenang secepatnya bertindak untuk menghindari bias yang mungkin muncul dalam kasus ini,” ujar Direktur Eksekutif CAIR, Nihad Awad. Cendekia Muslim Indonesia Akhmad Sahal yang kini sedang menetap di Massachusetts melalui akun twitternya turut mengutuk perbuatan biadab tersebut.
Kalangan aktivis media sosial mengkritik media mainstream Amerika yang dianggap telah melakukan kesalahan dalam mengambil fokus pemberitaan dengan menganggap sebagai kasus kriminal antar tetangga pada umumnya, namun menyimpan bara yang memprihatinkan bagi kehidupan internal Amerika yang pro demokrasi.
Sumber: Moslem For All.
No comments
Post a Comment