Menjawab komentar itu, al-Allamah Al-Nadawi memberi sejumlah pembelaan:
1. Bahwa dimasukkannya pandangan yang terbilang keras di dalam masalah mubah dan makruh dimaksudkan agar umat ini terlepas dari penyakit cinta dunia. Maka dari itu, para ulama yang bijak menyarankan agar kitab Ihya al-Ghazali tidak dibaca oleh para pemula.
2. Tentang dimasukkannya hadits dhoif, mawdhu dan pendapat sufi ghulat, Al-allamah Annadwi berpendapat bahwa tidak mengurangi bobot penulisan kitab Ihya Ulumuddin sebagai kitab dasar pendidikan ruhani bagi umat Islam. Bahkan Al-Allamah Al-Nadwi berpendapat bahwa hingga saat ini belum ada karya ulama yang menonjolkan ketajaman ruhani seperti kitab ihya al-Ghazali ini...
Kalau ulama sekaliber Al-allamah Abu Hasan Ali Al-Nadwi membela Imam al-Ghazaly, masak iya yg lulusan S-1 malah menghujat.

Ust. Abdi Kurnia Djohan
No comments
Post a Comment