BREAKING NEWS
latest

728x90

468x60

Monday, February 22, 2016

Imam Syafii dan KH. Idrus Ramli, Fitnah Bocah Wahhabi

Muslimedianews.com ~ Dimasa kini banyak anak-anak muda yang dangkal ilmu agamanya tetapi nekat mengaku sebagai aktifitas dakwah, bahkan merasa sebagai pengemban dakwah yang haq, sedangkan yang lain (selain seperti pemahaman yang dangkal) dianggap sebagai pemeluk Islam yang benar.

Fenomena ini tidak lain karena terlalu banyaknya konten Wahhabi yang bertebaran di internet yang menjadi konsumsi informasi bagi orang-orang yang tidak belajar agama dari jalur dan cara yang benar.


Sebagai contoh, seorang bocah bernama Amriadi (1993) melalui situs atau blognya di Kompasiana melakukan fitnah terhadap Ust. Muhammad Idrus Ramli, pakar Aswaja Center Jawa Timur. Dalam sebuah tulisan berjudul "Imam Syafi'i dan KH. Idrus Ramli" di link http://www.kompasiana.com/amriadi/imam-syafii-dan-kh-idrus-ramli_55f511f98f7e61e410323084 yang dikelola oleh Abu Al Masjidiy atau /amriadi  disebutkan Ust. Muhammad Idrus Ramli menyatakan bahwa selain madzhab Syafi'i adalah aliran sesat.
Begaimana dengan Idrus Ramli. Dalam parade Aswaja di Aceh dalam orasinya dia mengatakan: “Kita semua yang ada disini Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja) dan menganut Mazhab Syafii, karena itulah yang akan mempersatukan kita seluruh umat muslim. Diluar dari Aswaja dan Mazhad Syafii, adalah aliran sesat,”tegas Dewan Pakar PB NU pusat. Inilah bedanya Imam Syafii dengan Idrus Ramli. Dia mengaku mazhab Syafii tapi perkataan tidak selaras dengan perkataan Imam Syafii.
Postingan tersebut juga di muat di blog yang lain yaitu http://amriadicyber.blogspot.co.id/2015/09/imam-syafii-dan-kh-idrus-ramli.html. Bila dicermati, bocah berpemikiran Wahhabi ini nampaknya gagal paham.

1. Ust. Muhammad Idrus Ramli sebagai pakar Aswaja NU jelas-jelas tidak pernah mengerluarkan pernyataan sesat terhadap selain madzhab Syafi'i (bila yang dimaksud adalah madzhab Hanafi, Maliki dan Hanbali). Ini merupakan pemahaman yang baku disemua kalangan Ahlussunnah wal Jama'ah al-Nahdliyyah, sebab NU didalam bidang fikih mengikut madzhab Syafi'i dan mengakui serta menjadikan rujukan madzhab fiqh lainnya, yaitu apa yang disebut sebagai madzahibul Arba'ah.

Kalau pun diantara pengikut madzhab 4 tersebut ada yang dibilang menyimpang maka itu sebagian daripada pengikut madzhab Hanbali yang disebut sebagai Ghulatul Hanabilah, sebuah kelompok dari madzhab Hanbali berpaham tajsim dan tasybih. Mereka disebut menyimpang karena paham didalam bidang aqidah bertentangan dengan Ahlussunnah wal Jama'ah.

2. Kalau pun apa yang ditulis oleh pemilik blog (Amriadi) itu adalah benar perkataan Ust. Muhammad Idrus Ramli, maka pemilik blog juga telah salah paham. Sebab rangkaian kalimat Ust. Muhamamd Idrus Ramli juga menyebutkan kata "diluar Aswaja". Sehingga yang dimaksud bukanlah madzhab fiqh seperti Hanafi, Maliki maupun Hanbali. Sebab ketiganya masuk dalam ruang lingkup Aswaja (Ahlussunnah wal Jama'ah) sama halnya seperti madzhab Syafi'i.  Sedangkan yang berbeda adalah seperti Wahhabi.

3. Fakta dilapangan, adanya parade Aswaja (Ahlussunnah wal Jama'ah) di Aceh tersebut dalam rangka mempersempit gerak langkah Wahhabi secara khusus, dan aliran sesat lainnya secara umum.



Profile Pemfitnah Ust. Muhammad Idrus Ramli
Sesuai dengan informasi yang tertera di blognya http://amriadicyber.blogspot.co.id/2014/09/profil-tgkamriadi-gampong-masjid.html sebagai berikut : Nama Amriadi, lahir di Gampong Masjid 19 Desember 1993. Anak dari Adnan (alm) dan Rafasah Kubat. Pada tahun 2006 penulis berhasil menyelesaikan pendidikan dasarnya di SDN Kp. Masjid Nurussalam Aceh Timur. Pada tahun 2006 itu penulis penulis merantau ke Kota Lhokseumawe dan tinggal di Panti Asuhan Muhammadiyah Lhokseumawe. Pada tahun 2009 penulis meluluskan pendidikan menengah di MTs.S Muhammadiyah Lhokseumawe dan menyelesaikan Aliyah di MAS IhyaaUssunnah Lhokseumawe pada Tahun 20012.
Setelah tamat Aliah penulis bingung mau melanjutkan kuliah kemana karena semua Beasiswa tidak ada satupun yang Lewat, sehingga penulis terpaksa bekerja sebagai tukang deres karet dan buruh bagunan selama kurang lebih 3 bulan. Tapi kehendak Allah lain, pada tanggal 25 Ramadhan seorang ustad pengasuh Panti Asuhan memanggil penulis dan menawarkan kuliah di sebuah Akademika perintisan di Kota Metro Lampung. Tanpa piker panjang penulis lansung mengabil tawaran tersebut dan pada tahun 2014 penulis Lulus dari Akademi Da’wah Indonesia (ADI) Dewan Da’wah Lampung dengan title D2 (A.Ma).

Karena masih D2 penulis melanjutkan pendidikannya di STID Muhammad Natsir Jakarta dan masih dalam proses Pendidikan. Untuk lebih seru lagi dan pengalaman Penulis dapat di visit Us; Blog: www.amriadicyber.blogspot.co E-Mail: amriadicyber@gmail.co  Twitter: @tgk_amriad Facebook: Amriadi Gampong Masjid

http://amriadicyber.blogspot.co.id/2014/09/profil-tgkamriadi-gampong-masjid.html

Ibnu Manshur

« PREV
NEXT »

No comments