Tata cara Rasulullah shalla Allahu alaihi wa sallama dalam membaca al-Quran diteorikan dalam ilmu Tajwid dan Qiraah. Demikian halnya tata cara ibadah Rasulullah diteorikan dalam ilmu Fikih.
Kalau dalam ilmu Fikih, sebagian orang mati-matian tidak mau taklid pada ulama, karena sudah dianggap tidak sesuai dengan Quran dan Sunah. Lalu bagaimana taklid Anda dalam bacaan al-Quran? Sudahkah Anda berijtihad dengan merujuk langsung pada bacaan Rasulullah tanpa ulama?
Al-Quran yang kita baca saat ini bersumber dari riwayat Imam Hafsh dari gurunya 'Ashim (wafat di Kufah Iraq, 127 H). Beliau mengambil bacaan al-Quran dari (1) Abu Abdirrahman Abdullah bin Habib bin Rabiah as-Sulami. (2) Abu Maryam Zur bin Hibaisy al-Asadi. (3) Amr Said bin Ilyas asy-Syaibani.
Ketiganya mengambil ilmu Qiraah kepada Abdullah ibnu Mas'ud dan beliau dari dari Rasulullah.
Dalam ilmu Qiraah ini ada 7 Imam ada juga 10 Imam Qiraah. Sementara dalam fikih yang diikuti mayoritas umat Islam saat ini ada 4 Madzhab. Kalau 4 Madzhab Ahlisunnah digugat dan tidak mau taklid, mengapa diam 1000 bahasa taklid dalam ilmu Qiraah?
Ust. Ma'ruf Khozin,
pengikut Quran-Hadis hasil rumusan Madzhab Syafii
URL MMN: Ilmu Baca Al-Qur'an Taklid Kepada Siapa?
No comments
Post a Comment