Kali ini, fitnah dilancarkan Dakwatuna kepada Ulil Abshor Abdalla. Situs tersebut memuat berita bahwa Ulil mengatakan 90% Quran berisi pendapat manusia. Tentu saja, Ulil membantahnya.
Hal yang perlu diperhatikan adalah sosok Ulil dikenal sebagai tokoh yang memiliki pemikiran liberal dikalangan orang-orang anti JIL seperti komunitas Dakwatuna itu sendiri. Biasanya, hanya dengan alasan Ulil dianggap tokoh liberal, kemudian pengguna sosial yang berafiliasi kepada mereka merasa "legal" untuk menyebarkan fitnah.
Berikut ini klarifikasi Ulil :
Media "Islami" atau Media Fitnah?
Oleh : Ulil Abshor Abdalla
Sebuah media "Islami" pernah memuat berita bahwa saya mengatakan: 90% Quran berisi pendapat manusia. Berita ini mengutip pesan di twitter saya. Saya sudah koreksi berkali-kali, bahwa kutipan dari twitter saya itu salah.
Yang benar saya mengatakan bahwa: 90% TAFSIR Quran itu berdasarkan pendapat manusia, yaitu para mufassir. Jadi ada kata TAFSIR yang hilang dalam berita itu.
Hilangnya kata TAFSIR dalam berita itu mengubah makna secara mendasar.
Yang mengherankan, koreksi yang berkali-kali saya tulis di twitter itu, setahu saya, tak pernah dimuat oleh media "Islami" tersebut. Mereka seperti lepas tanggung jawab begitu saja.
Banyak orang yang percaya begitu saja pada isi berita itu dan langsung menumpahkan makian pada saya. Saya maafkan mereka yang telah memaki itu. Semoga mereka mendapat hidayah.
Berita ini muncul sudah setahun yang lalu. Tetapi masih diedarkan terus oleh sejumlah kalangan, terutama di medsos, sampai sekarang.
Baik kelakuan media itu maupun orang-orang yang dengan gampang percaya pada isi berita tersebut, jauh dari akhlak Islam.
Saya sebetulnya malas menanggapi hal seperti ini. Setelah koreksi ini saya tak akan menanggapi lagi isu itu.
Ini link berita yang ditulis media "Islami" itu:
http://www.dakwatuna.com/2015/08/25/73682/ulil-90-persen-alquran-itu-pendapat-para-pengarang/
Yang kenal dengan redaksi media tersebut, tolong diberitahukan ke mereka soal koreksi saya ini. Jika mereka benar-benar media Islami, mereka mestinya mau mengoreksi berita yang keliru dan masih terus beredar itu.Ibnu Manshur
URL MMN: Dakwatuna, Media 'Islami' atau Media Fitnah?
No comments
Post a Comment