Menanggapi hal itu, MAARIF Institute sebagai bagian dari masyarakat sipil menyampaikan duka mendalam atas jatuhnya korban jiwa dan mengutuk tindakan pelemparan bom Molotov ini. MAARIF Institute juga mengecam keras perilaku ini. “Ini adalah tindakan biadab yang dilakukan oleh orang-orang yang terkutuk. Atas nama apapun, tindakan pelemparan bom itu tidak bisa dibenarkan. Terlebih korban adalah anak-anak yang seharusnya mendapat perlindungan oleh Negara. Para pelaku, meminjam istilah Buya Syafii adalah orang-orang yang berpaham ideologi maut, tidak punya visi dan impian masa depan tentang Indonesia kita“ terang Muhd. Abdullah Darraz Plt. Direktur Eksekutif MAARIF Institute.
Lebih lanjut Darraz menyatakan bahwa MAARIF Institute mendorong Presiden Jokowi melalui pihak kepolisian untuk mengusut tuntas motif dan pelaku pelemparan bom Molotov tersebut. “Jika memang ada dugaan jaringan kelompok teroris yang mendalangi kejadian ini, maka polisi harus mengejar dan membawanya ke pengadilan. Ini untuk mengembalikan rasa aman dan jaminan keadilan pada masyarakat. Negara tidak boleh lengah atas ancaman teror semacam ini” Tegasnya. “Jangan sampai kelompok-kelompok ini mendapatkan ruang yang lebih luas untuk memporakporandakan bangunan keindonesiaan kita”, lanjutnya.
Selain itu, MAARIF Institute juga menghimbau kepada seluruh elemen masyarakat untuk tetap tenang dan menyerukan penguatan rasa solidaritas kebangsaan dan kebinekaan di Indonesia. “Masyarakat Indonesia harus tetap tenang dan menghindari munculnya isu dan opini liar yang bermaksud memprovokasi dan memperkeruh suasana. Jalinan kelompok lintas iman di daerah mesti kembali dikuatkan, termasuk didalamnya adalah NU dan Muhammadiyah agar dapat mendorong kohesi antar masyarakat di akar rumput.”terang Darraz.
Kontributor: M Supriadi
No comments
Post a Comment