Menurut Katib ‘Aam PBNU KH Yahya Cholil Staquf, orang boleh saja menganggap bahwa terorisme merupakan ciptaan dunia Barat untuk mendeskriditkan Islam, kendati pandangan demikian bisa benar bisa salah.
“Namun harus diakui di internal Islam sendiri sebenarnya ada masalah. Mereka (para teroris) adalah orang-orang Islam dan terang-terangan mengatasnamakan, menggunakan dalih Islam untuk melancarkan aksinya,” tuturnya di Jakarta, Jumat kemarin.
Ia mencontohkan, saat umat Islam di berbagai penjuru dunia berusaha meyakinkan kekeliruan stigma bahwa Islam mengajarkan terorisme, Al Qaida justru secara tegas mengklaim bahwa berbagai tindakan teror yang memakan korban jiwa itu adalah bagian dari aksinya. Hal ini menunjukkan bahwa di tubuh umat Islam sendiri bersarang masalah yang harus diatasi.
Ia juga menyinggung soal Donald Trump yang terpilih sebagai presiden baru Amerika Serikat. Menurutnya, tokoh yang dikenal memiliki sinisme kuat terhadap Islam ini berpotensi memperburuk posisi umat Islam dalam pergaulan politik internasional bila Trump gagal menciptakan platform yang menjamin perdamaian.
Dalam hal ini, PBNU mengharapkan pemerintah Indonesia melakukan diplomasi aktif dalam turut mewarnai wajah Islam di dunia. Sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia, pemerintah Indonesia memiliki daya tawar tinggi untuk memerankan posisi tersebut.
“Indonesia harus tampil dengan penuh percaya diri melalui legitimasi sebagai pemerintahan dengan bangsa Muslim terbesar di dunia,” kata mantan juru bicara kepresidenan pada era pemerintahan Gus Dur ini. (Mahbib)
via nu.or.id
No comments
Post a Comment