Beberapa hari berikutnya, ternyata ada kegiatan yang sama atau kegiatan tandingan yang diselenggarakan oleh orang-orang Hizbut Tahrir dengan tema yang sama. Kegiatan itu memakai nama penyelenggara Gema Pembebasan (kumpulan mahasiswa Hizbut Tahrir). Dari sini sangat terkesan adanya rasa ketakutan dari Hizbut Tahrir hingga mereka membuat acara "tandingan".
Dalam kegiatan tersebut, Pembicara dari Hizbut Tahrir sendiri yaitu Yuana Ryan Tresna (HTI Bandung). Kemudian ada beberapa orang Panelis, yang mereka juga orang-orang Hizbut Tahrir sendiri dan orang yang sudah dekat dengan Hizbut Tahrir.
Sebut saja, Dr. H. Asep Agus Handaka Suryana , M.T yang mereka tulis sebagai akademisi Unpad adalah Ketua DPD II HTI Kota Bandung.
Dr. Arim Nasim, yang ditulis sebagai akademisi UPI adalah Ketua Lajnah Maslahiyah DPP HTI.
Prof. Dr. Asep Warlan Yusuf, S.H., M.H adalah orang yang sudah sering menjadi pembicara di Hizbut Tahrir. Demikian juga yang disebut KH. M. Rif’at Syadli, Lc., M.Ag dan lainnya. Kumpulan orang HTI juga ada di http://khadimussunnah.info/tentang-kami/
Makmun Rasyid, penulis buku "Hizbut Tahrir Indonesia, Gagal Paham Khilafah" dalam status facebooknya juga mengungkap kegiatan "kamuflase" dari Hizbut Tahrir tersebut:
"Bandung, tepatnya di Gedung Wakaf Pro, Jl. Sidomukti No. 99 Bandung (Sebrang Taman Makam Pahlawan) tanggal 27 April akan menjadi ajang kampanye gagasan transnasional sebagai upaya untuk menandingi gerakan yang saya lakukan. Dan acara itu dilakukan sehari sebelum saya manggung.
Kepanasan boleh, tapi ngipasnya santai saja. Tidak usah seperti cacing kepanasan yang menghalalkan segala cara demi meraup kembali simpati masyarakat. Saya tau kalian ada yang melindungi, tapi perlindungannya belum kuat.
Tidak perlu menulis si A dan B sebagai akademisi sana-sini, kami tahu dia bagian dari kalian. Ulama yang kalian kumpulkan juga ulama kalian. Hayoo, pakai cara apalagi kalian. Jangan tipu-tipu masyarakat dengan selendangmu."
No comments
Post a Comment