Menanggapi hal itu, Koordinator
Nasional Jaringan Gusdurian Alissa Wahid menjelaskan bahwa pada dasarnya
NU itu menjalin hubungan perasaudaraan dengan semua pihak, baik sesama
umat Islam ataupun umat agama lain.
Namun
demikian, Alissa mengaku dilema dengan kelompok-kelompok yang ingin
meniadakan NU dan bahkan ingin merongrong Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI).
“Bagaimana caranya kita
membangun persaudaraan dengan orang-orang yang ingin meniadakan NU
karena NU dianggap tidak Islam,” kata Alissa di Cikini, Jakarta, Senin
(31/7).
Lebih jauh, ia menjelaskan bahwa
tradisi Islam di Indonesia itu pada dasarnya ramah, damai, dan
menghormati adat budaya setempat.
Namun
setelah datangnya paham-paham transnasional yang menganggap praktik
keislaman di Indonesia itu tidak lah benar karena tidak murni lagi, maka
‘perselisihan’ itu menjadi tidak terhindarkan lagi.
“Tradisi Islam Indonesia itu merangkul dan menjalin persaudaraan, bukan memukul,” jelasnya. (Muchlishon Rochmat/Abdullah Alawi)
sumber nu.or.id

No comments
Post a Comment