Ketua umum PBNU Prof. Dr. KH Said Aqil Siraj, MA bersama beberapa jajaran PBNU memenuhi undangan Duta Besar Saudi Arabia di Jakarta pada hari Selasa malam, 14 Nopember 2017. Duta besar Saudi Osama bin Mohammed Abdullah al-Shuaibi dalam kesempatan tersebut menyampaikan komitmen Kerajaan Saudi Arabia dalam mengembangkan Islam yang moderat. Seperti dilansir oleh beberapa media bebarapa hari lalu bahwa Pangeran Mohammed Bin Salman -atau MBS, begitulah julukannya-berjanji pada masa kekuasaannya nanti, negaranya bakal menerapkan konsep "Islam moderat dan terbuka", yang ramah bagi semua agama dan juga dunia.
Pernyataan itu dia sampaikan pada sebuah wawancara di televisi dalam acara peluncuran inverasi masa depan di Riyadh, Selasa (24/10/2017) waktu setempat.(Kompas.com)
Pangeran Mohammad juga menegaskan, Arab Saudi akan berbuat lebih banyak untuk mengatasi ekstremisme. "Kami tidak akan membuang 30 tahun hidup kami dengan pemikiran ekstremis. Kami akan menghancurkan pemikiran itu saat ini," katanya, seperti dilansir dari The Independet.
Menyambut tekad dan semangat baru kepemimpinan Saudi Arabai tersebut, Ketua PBNU menyampaikan pandangan dan masukannya bahwa untuk merealisasikan hal tersebut dapat dimulai dengan memberikan kebebasan dan menghormati serta memberikan jaminan Kebebasan bermadzhab kepada seuruh Umat Islam dunia yg melaksanakan Haji dan Umroh di tanah haram.
Sementara itu KH Ahmad Ishomudin salah satu Pengurus Syuriyah PBNU yang hadir dalam undangan tersebut menyatakan kegembiraanya. "Alhamdulillah Saudi Arabia saat ini telah lebih moderat, mengakui kebesaran NU dan siap bekerjasama dengan PBNU untuk mewujudkan Islam yang rahmatan lil-'alamin ke seluruh dunia.". (mks)
No comments
Post a Comment