BREAKING NEWS
latest

728x90

468x60

Thursday, August 09, 2018

Evie Ngaji Dulu, Nabi Kita Nabi Muhammad SAW Tidak Pernah Sesat

Muslimedianews.com ~ Kang (so called) Ustadz Evie Evvendi bilang bahwa muludan adalah memperingati 'kesesatan Muhammad'. Sebab memperingati kelahiran Nabi sama saja memperingati kelahiran manusia biasa yang saat itu masih sesat, belum dapat hidayah. Kemudian mengutip ayat dalam surat ad-Dhuha; wawajadaka dhoollan fa hadaa.
Aku tak mau komentar tentang muludannya, terserah-serah dia kalau emang gak suka. Tapi pemaknaannya tentang ayat inilah yang perlu diingatkan biar ente nggak ikut-ikutan kurang adab begitu.
Apa makna lafal 'dhool' di akhir surat ad-Dhuha? Benarkah Nabi Muhammad sesat sebelum jadi Nabi? Nah, karena Kang Evie orang Jawa Barat, maka ini kukutipkan keterangan dalam tafsir karya ulama besar asal Jawa Barat, Syaikh Nawawi al-Bantani yang bergelar 'pemimpin para ulama tanah Hijaz' di masanya.
Nggak usah saya kutipkan teks aslinya lah ya. Silakan cek di Tafsir Marah Labid juz 2 halaman 451; "Wa wajadaka dhoollan fa hadaa. Maksudnya; Kutemukan engkau (Muhammad) dalam keadaan tidak punya pegangan syariat, maka kemudian kami beri petunjuk dengan diwahyukannya syariat kepadamu.
Juga dikatakan bahwa maksud ayat ini adalah; Kutemukan engkau (Muhammad) sebagai anak yang kehilangan kakeknya (Abdul Mutthalib) pada suatu kali, kemudian diberi petunjuk sehingga bisa ketemu lagi.
Sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu 'Abbas bahwa suatu hari (Nabi) Muhammad kecil hilang di lingkungan Ka'bah. Sang kakek mencari-carinya tak jua ketemu. Akhirnya ia bergelayutan di kiswah Ka'bah sambil berdoa: Duhai Gusti, kembalikan putraku (cucu) Muhammad. Terus dia ulangi doa itu sampai datanglah Abu Jahal naik onta bersama keponakannya, (Nabi) Muhammad kecil." Di tafsir Qurtubi dan tafsir Ibnu Katsir pun menjelaskan penafsiran 'dhool' ini dengan kisah-kisah hilangnya Nabi Muhammad di waktu kecil. Kalaupun tidak dikaitkan dengan kisah itu, tetap saja lafal 'dhool' tidak dimaknai dengan 'sesat', melainkan 'sepi dari syariat' sebab belum diwahyukannya Quran sebagai petunjuk. Bukan bermakna 'sesat' layaknya orang-orang macam kita, yang dulunya suka dugem lalu 'hijrah' kemudian jadi penceramah.
Dude, seriously, you have to enrich your knowledges!
#alanu
« PREV
NEXT »

No comments