"Jika Hadrotus Syeh KH Hasyim Asyari menggenakan Resolusi Jihad melawan Belanda, maka santri Milenial harus menggemakan Resolusi Ghiroh dalam melawan kejahatab hoax, radikalisme, dan idiologi-idiologi yang meruntuhkan atau merongrong keutuhan NKRI. Karena Indonesia adalah rumah kita, tumpah dara kita, maka harus kita jaga dari kelompok yang mengganggu serta menghancurkan rumah kita." pekik KH. Yusuf Mubarok Pengasuh Ponpes Pondok Tqn Al Mubarok dalam pembukaan kopdarwil, ulang tahun Ais Banten yang pertama dan peringatan Hari Pahlawan 10 Bipember 2018 di pesantren Atthahiriyah Pelamunan Serang.
Santri bersama dengan TNI dan Polri harus tegas menolak dan melawan ideologi yang merongrong ideologi Pancasila demi tegaknya NKRI, lanjtu Ajengan Mubarok.
Mengapa demikian? Karena Indonesia adalah tumpah darah kita, Indonesia wajib dijaga, adalah rumah kita. Tidak boleh ada satupun kelompok yang dibiarkan akan merusak keutuhan rumah kita. Rumah kita punya falsafah yang sudah disepakati dan direstui oleh para ulama pendiri negara kita.
Maka santri harus hadir dan bangkit melawan hoax dan ujaran kebencian yang ahir-ahir ini mendominasi jagat maya media sosial kita.Santri juga harus hadir mengawal jalannya pesta demokrasi pilpres agar berjalan aman dan damai..
Dengan apa kita melawan radikalisme dan ujaran kebencian? dengan ilmu, dengan akhlaqul karimah.dan ramah dimanapun kita berada termasuk dalam bermedia sosial. Santri jangan jauh dari ulama, harus mendekat ulama dan berkoordinasi dengan aparat negara. Santri tidak boleh memusuhi ulama. Mari berama ulama dan santri kita bangkit dan bangun Banten, hubbul wathon minal iman.
No comments
Post a Comment