BREAKING NEWS
latest

728x90

468x60

Thursday, November 15, 2018

Santri Milenial Jangan Mudah Menyalahkan Orang Lain



oleh: Abdul Aziz Jazuli) Aktifis AIS Banten

Ibnu Malik (Penyusun kitab AlFiyyah) berkata: "Jika ilmu adalah pemberian pemberian tuhan dan anugerah khusus, maka tidak jauh bagi Allah untuk menyimpan ilmu yang sulit untuk ulama terdahulu kepada ulama akhir."
Para ulama itu terpercaya dalam uraian yang mereka kutip, karena diserahkan kepada sifat amanah yang mereka miliki, karena itu semua adalah hasil pemikiran mereka, tetapi sifat makshum (luput dari kesalahan) tidak ditetapkan di dalam diri mereka. Maka wajib untuk meneliti lebih dalam dalam mencari kebenaran, bukan hanya sekedar kritik tidak membangun, dan bukan berdasarkan pada kebenaran.
Kemudian, jika ulama akhir menemukan hal baru yang belum pernah dikaji oleh ulama terdahulu, maka ia sesuai dengan posisinya. Maksudnya tidak boleh mencela, menodai, atau berakhlak buruk kepada ulama terdahulu. Karena kritik tidak mengarah kepada kepribadian, tetapi kepada hasil pemikiran mereka.
Tapi ingat, bahwa ini hanya berlaku bagi ulama, bukan sembarangan orang yang baru mesantren seumur jagung. Kemudian dengan mudah ia menyalahkan, membully dan menghujat seorang ulama dengan keilmuannya tidak seberapa. Ibarat seorang yang dengan palunya ingin menghancurkan gunung yang menjulang tinggi. Apa bisa? Tentu bisa, tapi tunggu seribu tahun lagi. Sehingga, seorang santri perlu ngaji kitab-kitab tentang adab seorang santri seperti kitab Adabul Alim Wal Mutaallim, Ta'limul Mutaallim, atau Tadzkirotus Sami' Wal Muta'allim. Agar ia tau apa dan bagaimana bersikap dengan para ulama?
Imam Zurruq Al Fasi menyatakan: "Seorang santri pada awal mulanya disyaratkan mendengarkan dan menerima, kemudian pendeskripsian masalah dan pemahaman, kemudian mencari alasan dan mencari argumentasi, kemudian mengamalkan dan menebarkan ilmu yang dimiliki."
Itulah tahapan menjadi seorang santri. Terutama santri milenial yang ikut meramaikan dunia medsos. Jadi, santri milenial jangan mudah menyalahkan orang lain, apalagi memyalahkan dan membully ulama. Daging ulama itu ibarat racun bukan?
Cinangka, 11 November 2018.
« PREV
NEXT »

No comments