BREAKING NEWS
latest

728x90

468x60

Tuesday, November 06, 2018

Mari Berhijrah dari Politik Tanpa Etika


Oleh: DR. Suratno - Jurusan Political Anthropology & Religion (Neue Diskurse zu Staat und Gesellschaft in der Islamischen Welt) di Goethe-Universität Frankfurt

Akhir-akhir ini saya lihat, makin banyak praktik-praktik politik yg menabrak rambu-rambu moral. Baik disengaja atau tidak, para politisi mempertontonkan praktek-praktek politik yang tidak cuma tidak mendidik, bahkan cenderung mencederai perasaan rakyat. Itulah politik tanpa-etika. Etika berasal dari bahasa Yunani Ethes. Artinya kepatuhan jiwa pada kesusilaan.
Kasus celoteh "Tampang Boyolali" dalam kampanye salah satu capres hanyalah puncak gunung-es dimana jika tetap dibiarkan maka praktek-praktek politik tanpa etika bisa makin menjadi-jadi dan makin massif karena dipertontonkan oleh publik figur yang punya banyak pengikut.
Memang fungsi etika dalam dunia politik terbatas pada penyediaan alat-alat teoritis untuk melihat sejauh mana perilaku para politisi bisa dilegitimasi. Jadi etika politik tidak bisa secara langsung mengintervensi dunia politik, kecuali bahwa para politisi berpegang teguh pada prinsip-prinsip moral dalam perilakuknya dan masyarakat mengawasi mereka sembari menetapkan secara bersama-sama apakah sebuah tindakan politik bisa dilegitimasi atau tidak.
Kalau menurut Mahatma Gandhi, politik-tanpa-etika adalah satu dari tujuh dosa-sosial yg mematikan (seven deadly social-sins). Sementara menurut Cak Nur, politik-tanpa-etika adalah salah satu hambatan terbesar dalam masyarakat madani. Politik-tanpa-etika bikin perubahan sosial sulit terwujud dan moral-force (baik individu maupun masyarakat) sulit dibentuk.
Sementara menurut saya sebagai Nahdliyin, politik-tanpa-etika hanya akan mendatangkan kekalahan dan kerusakan moral secara perlahan. Kalaupun mendatangkan kemenangan dalam politik elektoral karena cara-cara yang licik, culas dan curang, menurut saya itu paling juga tidak tahan lama dan tidak ada gunanya. Kenapa? ya karena politik tanpa etika itu tidak bermanfangat dan tidak membawa berkah
Danke
« PREV
NEXT »

No comments