BREAKING NEWS
latest

728x90

468x60

Tuesday, May 21, 2019

Aktifis HT Keluar Besar-Besaran Dari HT Karena An-Nabhani Ingkari Sahabat Mu'awiyah

Muslimedianews.com ~ Isu An Nabhani mengingkari Muawiyah sebagai Shahabat Nabi ini adalah salah satu isu yang membuat aktivis HT di Timur Tengah keluar besar-besaran sekitar tahun 1997. Pecahnya HT tahun 1997 adalah guncangan terhebat dalam sejarah HT karena banyak tokoh-tokoh HT yang besar keluar, termasuk Syaikh Abdurrahman Al Baghdadi, pembawa HT di Indonesia.

Karena itu, dalam edisi kitab HT terbaru, pernyataan An Nabhani yang mengingkari Muawiyah sebagai Shahabat itu dibuang, yakni semenjak kepemimpinan Atho Abu Ar Rasytah yang diangkat menjadi amir HT bulan April 2003.

Pembuangan pernyataan An Nabhani inipun tanpa keterangan sebagaimana lazimnya dilakukan di dunia tahqiq dan editing buku.

Memang, orang-orang HT seperti tidak peduli amanah ilmiah dan kejujuran ilmiah. Mereka tidak pernah mengajarkan dusta, tapi tauriyah adalah akhlak mereka sehari-hari.

Tanpa merasa berdosa, kitab-kitab An Nabhani yang dianggap bermasalah dibuang begitu saja sebagian teksnya, lalu kitab itu tetap diterbitkan dan di atas namakan Taqiyyudin An Nabhani.

Tentu saja orang Yang jujur, berakhlak luhur dan bermartabat tidak akan berani melakukan tindakan nista semacam itu karena perbuatan demikian adalah kedustaan, tadlis dan pengkhianatan.

Anda bisa mengecek sendiri dan bandingkan cetakan Asy Syakhshiyyah Al Islamiyyah juz 1 sebelum tahun 2003 dengan cetakan tahun 2003.

Pada cetakan tahun 2003, yakni cetakan ke 6 yang diterbitkan oleh Darul Ummah di Libanon tahun 2003, Anda akan melihat pada halaman 60, pengingkaran An Nabhani terhadap Muawiyah sebagai Shahabat itu sudah dibuang!

Kembali soal keluarnya aktivis HT di Timur Tengah secara besar-besaran pada tahun 1997.

Pelopor keluarnya aktivis HT zaman itu, bukanlah syabab biasa-biasa saja, tetapi malah petinggi HT yang dianggap paling berilmu waktu itu. Namanya Bakr Al Khowalidah.

Jabatan beliau waktu itu adalah ketua Lajnah Tasqofiyyah Hizbut Tahrir Pusat. Lajnah ini adalah semacam tim khusus yang punya tugas untuk memperdalam dan mempertajam ide-ide tabanni HT dan bertugas untuk melawan semua serangan ide terhadap HT.

Tidak ada yang masuk dalam tim ini kecuali orang-orang yang dianggap paling berilmu di HT. Semacam kyai-nya HT lah.

Tetapi, karena Bakr Al Khowalidah lebih memihak kebenaran dan kejujuran ilmiah, bukan menghinakan diri dengan cara menghamba pada ide mutabannat, maka beliau memutuskan untuk keluar dari HT. Rupanya beliau tidak sudi tasshub pada HT yang tidak ada manfaatnya di akhirat itu.

Saya yakin, syabab-syabab jelata nan lugu di Indonesia pasti tidak banyak yang tahu isu ini. Sebab, info-info semacam ini memang disembunyikan oleh elit-elit HT demi menjaga soliditas partai.

Wallahua’lam ayya dzalika kana.[]

Ust. Muafa Abu Haura

« PREV
NEXT »

No comments