Muslimedianews.com ~ FUI sekjennya adalah Al Khaththath alias Gatot Saptono. Dia mantan anggota HTI yang dikeluarkan karena enggan keluar dari FUI.
Kemudian dia mendirikan organisasi splinter atau pecahan yang bernama Hizbut Dakwah Islam (HDI).
Sebelumnya, anggota HTI ada yang keluar dan mendirikan Hizb al-khilafah yang ketuanya adalah Muhibuddin. Walhasil, anggota HTI yang tidak banyak terpecah lagi karena ada problem dan friksi.
Baru-baru ini ada mantan DPP HTI yang dikeluarkan dan akhirnya mendirikan majelis Ta'lim. Saya juga keluar dari HT dan bergabung dengan Hizbun Nashor, Hizbun Nawawi, dan Hizbul Bahr.
Kembali ke Al Khaththath, dia mendirikan HDI pada tahun 2010. Menurutnya, persamaan HDI dengan HTI terletak pada kitab rujukan yang secara substansi sama. Sedangkan perbedaannya adalah terletak pada strategi, HDI fokus pada Indonesia, sedangkan HTI terkait dengan percaturan internasional, misalnya fokus menjadikan amir Hizbut Tahrir sebagai khalifah internasional. Sedangkan HDI tidak menolak jika misalnya habib Rizieq diangkat menjadi amir al mukminin.
Penjelasan Al Khaththat ini menunjukkan keinginan mendirikan Negara Islam di Indonesia walau dia tidak menyebut secara eksplisit. Namun nampaknya keinginan mendirikan Negara Islam Indonesia ini gagal karena Al Khaththath sendiri sering mengidentikkan sebagai sekjen FUI bukan sebagai ketua HDI.
Walhasil, HDI udah layu sebelum berkembang. FUI pun juga tidak jelas geraknya dan anggotanya sepertnya hanya comot sana sini.
Maka aneh kalau ada warga NU apalagi keturunan tokoh NU malah mengekornya.
******
Ust. Dr. Ainur Rofiq Al-Amin
Foto: Al Khaththath saat masih di HT
Foto: Al Khaththath saat masih di HT
No comments
Post a Comment